Ceramah Master Cheng Yen: Bersumbangsih Tanpa Pamrih untuk Membawa Manfaat bagi Dunia


Bodhisatwa sekalian, saya sangat bersyukur. Setiap kali mengunjungi Aula Jing Si Changhua, saya selalu merasa bahwa Tzu Chi benar-benar sebuah keluarga besar. Ketika tiba di sini dan akan turun dari mobil, saya sudah membayangkan orang pertama yang akan saya temui adalah relawan kita, Cai Kuan. Namun, ketika turun dari mobil, saya tidak melihatnya. Saya merasa ada sesuatu yang hilang. Setelah bertemu dengannya, saya merasa sangat puas dan bersukacita. Ini adalah jalinan jodoh yang terbentuk di antara kita. Pertama, jalinan jodoh ini ada karena adanya sebab.

Di Changhua, banyak orang telah terinspirasi untuk bergabung bersama kita. Sebuah hutan yang rimbun berawal dari sebutir benih. Demikianlah sebutir benih tumbuh menjadi tak terhingga dan benih yang tak tehingga tumbuh dari satu butir. Aula Jing Si Changhua tidak hanya memiliki sebutir benih. Kalian bagaikan sebutir benih yang dapat menumbuhkan benih yang tak terhitung jumlahnya. Dengan ketulusan hati, kalian dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dengan Tzu Chi.

Saya mengingatkan kalian, ini bukan semata-mata demi uang. Saya selalu mengatakan bahwa kita tidak seharusnya mengajak orang-orang untuk memberikan donasi besar agar bisa menjadi komisaris kehormatan Tzu Chi. Sebaliknya, kita seharusnya mengajak orang-orang untuk memahami enam kata yang sering saya sampaikan. Apakah enam kata itu? Demi ajaran Buddha, demi semua makhluk. Benar, saya telah berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Enam kata ini juga seperti sebutir benih.


Ketika saya menyatakan berguru kepada guru saya, beliau mengatakan, "Jalinan jodoh kita sebagai guru dan murid sangat luar biasa. Mulai dari sekarang, berjuanglah demi ajaran Buddha, demi semua makhluk." Enam kata ini sangat sederhana. Mendengar ini, saya langsung bersujud dan menyatakan akan mengikuti ajarannya. Saya merasa tidak pernah menyimpang dari jalan ini dan selalu berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk.

Kini, saya melihat banyak orang yang telah bertekad. Kalian semua sangat gembira saat bertemu saya. Kalian memiliki keyakinan terhadap saya sehingga kalian bersedia untuk bersumbangsih. Dengan demikian, hati kalian dipenuhi rasa sukacita dan kalian dengan gembira mendukung saya untuk berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Bagaimana kita berjuang demi ajaran Buddha? Kita perlu memahami bagaimana Buddha mengajar dan menginspirasi orang-orang.

Kita hendaknya mempelajari ajaran Buddha dan mempraktikkan Dharma dengan tindakan nyata. Inilah yang disebut berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Namun, jangan terlalu melekat dengan berapa banyak yang telah kita lakukan. Saya yakin para komisaris kehormatan kita selalu memberikan dukungan saat dibutuhkan. Untuk membangun rumah sakit di Hualien, itu sangatlah sulit. Tanpa uang, lahan, dan sumber daya manusia, bagaimana kita dapat membangun sebuah rumah sakit? Masih banyak orang yang menderita akibat kemiskinan dan penyakit. Saya sungguh tidak tega melihatnya.


Meski tidak memiliki apa-apa, saya tetap berikrar untuk membangun sebuah rumah sakit. Saya membangun ikrar ini supaya dapat menyemangati diri sendiri untuk mengambil tindakan nyata. Daripada hanya berlatih demi pencapaian sendiri, saya berpikir dengan memberi manfaat bagi orang lain, barulah kita dapat membawa manfaat untuk diri sendiri. Jadi, tekad saya untuk membangun rumah sakit saat itu sudah benar.

Sesungguhnya, waktu terus berlalu. Jika saya hanya berlatih demi pencapaian sendiri dan menutup diri, saya tidak akan berkenalan dengan orang-orang. Ketika berkenalan dengan orang-orang, saya bisa mengajak mereka untuk memberi manfaat bagi dunia. Mereka terinspirasi dan berjuang bersama-sama dengan saya. Dengan banyaknya orang yang bergabung dengan Tzu Chi, kita semua dapat menyumbangkan kekuatan. Selama bertahun-tahun, kita telah menyatukan kekuatan bersama untuk menjalankan misi. Apakah kalian paham dengan perkataan saya? (Ya.)

Lebih dari 50 tahun yang lalu, kita menyisihkan 50 sen dari uang belanja setiap hari untuk membantu warga masyarakat yang kurang mampu. Ketika melihat ada orang yang membutuhkan pertolongan, kita akan membantu mereka sesuai kemampuan kita. Contohnya, kita memberikan beras setiap bulannya untuk mencukupi kebutuhan mereka. Hal ini bisa terjadi karena adanya jalinan jodoh.

Dalam kehidupan ini, dengan menyatukan kekuatan semua orang, kita dapat membantu orang-orang yang kurang mampu dan menyelamatkan kehidupan. Kita semua hendaknya saling membantu dan menjadi teladan bagi satu sama lain. Dengan adanya relawan kita, Cai Kuan, dan Aula Jing Si Changhua, kalian benar-benar dapat saling menyemangati.


“Dibimbing oleh kakak Zhi-qing dan dua relawan lainnya, kita mengunjungi para pengusaha satu per satu. Kita memberikan Kata Renungan Jing Si dan makanan buatan kakak Zhi-qing kepada mereka. Mereka sungguh terharu. Setiap kali mengunjungi mereka, kami bercerita tentang Tzu Chi dan menjalin hubungan baik dengan mereka,”
kata Wang Pei-chun relawan Tzu Chi.

“Kami mengajak para komisaris kehormatan untuk menghadiri acara perjamuan teh di bulan Agustus agar mereka dapat lebih memahami Tzu Chi. Saat berinteraksi dengan para pengusaha, kami tidak pernah meminta donasi kepada mereka, Namun, setelah itu, banyak dari mereka yang memberikan donasi besar. Master selalu mengingatkan para murid untuk terjun ke tengah masyarakat. Melalui kunjungan ini, kami telah menjalin jodoh dengan mereka. Untuk itu, kami akan lebih bersungguh hati. Kami berharap mereka dapat bergabung dalam barisan insan Tzu Chi dan menginspirasi lebih banyak pengusaha untuk bergabung dengan Tzu Chi,” kata Wang Qing-qin relawan Tzu Chi.

Kita harus menginspirasi lebih banyak pengusaha untuk bergabung bersama kita dan bukan hanya meminta donasi kepada mereka. Saya sering mengingatkan kalian tentang hal ini, benar tidak? (Benar.) Tidak peduli berapa donasi mereka, saya merasa sangat gembira karena dapat segera melakukan hal yang dianggap penting selama saya masih ada. Saya berusaha untuk tidak mengecewakan siapa pun. Berkat jalinan jodoh yang ada, ketika saya menyerukan sesuatu, semua orang membangkitkan tekad untuk berdonasi sehingga saya dapat menjalankan misi kita dan memberi manfaat bagi dunia. Jadi, saya akan menggenggam waktu dengan baik.

Saya menjalankan misi tanpa rasa khawatir. Kalian juga harus memiliki keyakinan. Tidak peduli berapa banyak uang yang kalian donasikan, akan digunakan dengan benar. Jadi, saya sering mengingatkan kalian bahwa uang 50 sen saja, jika dikumpulkan, akan menjadi jumlah yang banyak. Tetes demi tetes air dapat membentuk sungai dan butiran beras dapat memenuhi lumbung. Intinya, kita harus bersatu agar memiliki kekuatan. Apa kalian paham? (Ya.) Baik, saya bisa merasa tenang.   

Hutan Bodhi terbentuk dari sebutir benih
Melihat penderitaan dan berikrar untuk berbuat kebajikan bersama-sama
Senantiasa bersumbangsih tanpa pamrih dan membawa manfaat bagi dunia
Tetes-tetes air membentuk sungai dan butiran beras dapat memenuhi lumbung

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 01 November 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 03 November 2023
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -