Ceramah Master Cheng Yen: Bertekad Mempraktikkan Jalan Medis


“Saya bersumpah, ketika memasuki bidang medis, saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan; saya akan menekuni bidang medis dengan hati nurani dan martabat saya; kesehatan pasien akan menjadi pertimbangan utama saya; saya akan berusaha semampu saya untuk menjaga kehormatan dan tradisi mulia bidang medis; saya tidak akan membiarkan agama, kewarganegaraan, suka bangsa, politik, status sosial, dan faktor lainnya memengaruhi tanggung jawab saya terhadap pasien; saya akan menghormati setiap kehidupan mulai saat pembuahan.”

Melihat para mahasiswa kedokteran kita, saya sangat gembira dan bersyukur. Yang menggembirakan ialah melihat kalian semua menuju arah yang benar. Kalian semua memiliki semangat misi. Berhubung telah memilih untuk menjadi dokter, misi kalian ialah mengasihi kehidupan dan melindungi kesehatan. Kalian bertekad untuk mengasihi kehidupan dan melindungi kesehatan di jalan medis.

Saya pernah berkata bahwa para tenaga medis mendedikasikan kehidupan mereka untuk menyelamatkan kehidupan pasien. Para dokter berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan kehidupan. Karena itulah, saya berkata bahwa mereka mendedikasikan kehidupan mereka untuk melindungi kehidupan dan kesehatan orang-orang dengan cinta kasih.

Saat ini, populasi lansia di tengah masyarakat telah meningkat sehingga butuh lebih banyak orang untuk merawat mereka. Bagaimana kita menjaga kesehatan fisik dan batin warga lansia? Saya juga sangat bersyukur kepada jurusan kesejahteraan sosial kita yang sangat bersungguh hati. Kita menjalankan misi pendidikan demi membawa harapan bagi dunia.


Dalam sistem pendidikan Tzu Chi, ada Ayah dan Ibu Yi De. "Yi" melambangkan cinta kasih yang murni dan "De" melambangkan moralitas. Para Ayah dan Ibu Yi De mengasihi dan mendampingi anak-anak bagai anak sendiri. Di universitas kita terdapat banyak jurusan yang membina insan berbakat bagi masyarakat. Karena itu, saya selalu bersyukur di dalam hati.

Sekitar 40 hingga 50 tahun yang lalu, Hualien termasuk wilayah terpencil. Karena itu, fasilitas medis dan obat-obatan di Hualien sangat terbatas. Orang yang mengalami luka serius atau sakit berat tidak dapat ditangani di Hualien dan harus dilarikan ke wilayah barat Taiwan. Saat itu, kita harus melintasi pegunungan untuk menjangkau Taipei atau Taichung. Berhubung belum ada kereta api, perjalanan membutuhkan waktu lebih dari 8 jam. Demikianlah kondisi pada saat itu.

Saya sangat bersyukur saat kita membangun rumah sakit dan sekolah, ada banyak profesor dari luar yang bersedia mendedikasikan diri di Hualien. Tanpa mereka yang memberikan dukungan dengan teguh, bagaimana bisa saya menjalankan sekolah dengan baik? Berkat mereka, rumah sakit kita bisa beroperasi dengan stabil untuk melindungi kehidupan dan kesehatan. Selain itu, sistem medis kita juga dilandasi oleh cinta kasih yang mendalam.


Dahulu, saat saya membangun rumah sakit dan sekolah, ada banyak cendekiawan dan ahli medis di tengah masyarakat yang memberikan dukungan dengan tulus. Karena itulah, rumah sakit dan sekolah kita bisa beroperasi dengan stabil sekarang. Untuk itu, saya bersyukur setiap hari. Hal yang saya syukuri sangatlah banyak.

Kalian semua adalah calon dokter. Kalian sudah hampir lulus dan akan segera terjun ke rumah sakit untuk berinteraksi dengan pasien. Lewat interaksi dengan pasien, kalian dapat membina cinta kasih di dalam hati. Makin sering berinteraksi dengan pasien, cinta kasih kalian akan makin mendalam. Cinta kasih yang mendalam ini adalah cinta kasih terhadap pasien. Etika medis seperti ini hendaknya dimiliki oleh setiap dokter.

Ketika masih berada di perguruan tinggi, kalian mengembangkan keterampilan medis. Setelah mulai menjadi dokter, kalian harus membina etika medis. Kita harus menghormati kehidupan manusia, juga harus menghormati kehidupan makhluk lain. Karena itulah, kita terus menyosialisasikan vegetarisme. Vegetarisme hendaknya tak hanya dipraktikkan oleh umat Buddha.

Pola makan vegetaris bermanfaat untuk kesehatan fisik dan batin. Kita hendaknya bersungguh-sungguh mendalaminya. Apakah kita harus mengonsumsi daging? Tidak harus. Saya telah puluhan tahun bervegetaris. Saya bervegetaris dari usia belasan tahun hingga sekarang. Pola makan vegetaris tidak membawa dampak buruk bagi kesehatan saya. Singkat kata, masih ada banyak hal yang harus kita dalami dan cari tahu. Intinya, saya sangat bersyukur kepada Bodhisatwa sekalian.


Bodhisatwa adalah makhluk berkesadaran. Sebagai dokter, kalian juga harus memahami semua kebenaran. Untuk melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih, kalian hendaknya mengerti bahwa ini butuh pengorbanan. Saat orang-orang tengah beristirahat atau libur, para dokter harus mengorbankan waktu mereka untuk melindungi kehidupan. Saat orang-orang tengah bersenang-senang bersama, para dokter harus bertugas di rumah sakit. Jadi, kita selalu bersumbangsih dengan cinta kasih dan memprioritaskan kepentingan orang banyak. Inilah yang disebut cinta kasih tanpa pamrih.

Hal yang ingin saya sampaikan sangatlah banyak. Namun, saya sangat gembira karena kita memiliki jalinan jodoh. Berkat jalinan jodoh ini, kalian memilih untuk menuntut ilmu di Tzu Chi. Saya sangat bersyukur kepada orang tua kalian yang menaruh keyakinan terhadap Tzu Chi dan mendukung kalian untuk bersekolah di Tzu Chi. Saya berharap kalian dapat menyukai Tzu Chi dan terus mendedikasikan diri di Tzu Chi dengan cinta kasih untuk bersumbangsih bagi dunia. Dengan demikian, kalian dapat mengembangkan nilai kehidupan. Inilah harapan saya.

Yang ingin saya sampaikan sangatlah banyak. Singkat kata, semuanya tak luput dari rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih. Saya bersyukur kepada orang tua para calon dokter kita yang yakin terhadap saya dan Tzu Chi sehingga menyekolahkan anak mereka di Tzu Chi. Saya dengan tulus mendoakan semoga kelak anak-anak ini dapat menjadi tabib agung bagaikan Hua Tuo di dunia. 

Membangun sekolah dan rumah sakit demi orang-orang yang kekurangan dan jatuh sakit
Para cendekiawan dan ahli medis memberikan dukungan sejak awal berdirinya sekolah dan RS Tzu Chi
Membina dokter humanis yang memiliki cinta kasih mendalam
Mempraktikkan jalan medis dengan memprioritaskan kepentingan orang lain

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 14 September 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 16 September 2023
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -