Ceramah Master Cheng Yen: Bertekad untuk Menjadi Guru dan Membimbing dengan Kebajikan


“Murid-murid sekarang kurang menghormati guru. Tata krama ini hampir sepenuhnya hilang. Ini membuat saya sangat prihatin. Menghormati guru dan mementingkan ajaran sudah tidak terlihat di lingkungan perguruan tinggi. Kami hanya khawatir mendapatkan komentar buruk dari murid-murid yang bisa membuat kami malu. Namun, kami lupa mengajarkan banyak hal mendasar pada mereka. 
Setelah mengajak putri saya mengunjungi SMA Tzu Chi, saya sangat tersentuh karena Tzu Chi menekankan pendidikan budi pekerti. Saya sangat setuju dengan hal ini,” kata Yeh Chih-kuang, Dosen jurusan teknik biomedis dan ilmu lingkungan dari Universitas Nasional Tsing Hua.

Pendidikan sekarang terus berkembang. Kondisi kehidupan dan vitalitas kita juga berubah seiring bertambahnya usia. Ini adalah perubahan yang sangat halus. Dalam ajaran Buddha, ini termasuk agregat. Perubahan ini tidak bisa dilihat ataupun dirasakan. Namun, ia terjadi secara terus-menerus. Vitalitas kita pun demikian. Semua ini termasuk perubahan yang halus. Dalam Sutra, dibahas tentang Lima Agregat. Ini adalah perubahan yang sangat halus dan terus berlalu.

“Saya, Men-tsung, Yi-jing, dan Chun-chun yang bergabung menjadi anggota Tzu Ching sama-sama merasa bahwa duduk tegak, mengenakan seragam, dan sebagainya adalah bagian dari kehidupan,” kata Hsu Hao-jen, Dosen jurusan ilmu dan teknik biomedis dari Universitas Tzu Chi.

“Saat muda, kami berkesempatan untuk bergabung menjadi anggota Tzu Ching. Mengenai pembentukan karakter kami, hari ini saya juga ingin berbagi dengan Profesor Yeh bahwa Master mengajari kami untuk selalu tulus, benar, yakin, dan sungguh-sungguh. Apa pun yang saya lakukan sekarang, termasuk mengambil keputusan besar, saya selalu tulus, benar, yakin, dan sungguh-sungguh. Inilah yang Master ajarkan pada kami,” kata Luo Men-tsung, Dosen jurusan ilmu dan teknik biomedis dari Universitas Nasional Chung Yang.


Kehidupan kita mengandung banyak prinsip kebenaran. Kita harus memahami semua kebenaran ini hingga batin kita dipenuhi sukacita dalam Dharma. Mengapa manusia diliputi kerisauan? Apakah yang orang-orang risaukan? Asalkan menyelami Dharma, kita akan senantiasa berada dalam Dharma yang menakjubkan. Jadi, kita harus menggenggam kehidupan. Buddha mengatakan bahwa terlahir sebagai manusia membutuhkan jalinan jodoh. Jalinan jodoh ini tidak datang dengan mudah. Manusia membutuhkan kondisi kehidupan dan lingkungan yang baik.

Di dunia ini, atmosfer yang kita ciptakan dapat memengaruhi kondisi lingkungan dan kondisi batin orang lain. Karena itulah, Buddha mengatakan bahwa semua makhluk menciptakan karma kolektif. Berhubung atmosfer dapat memengaruhi kondisi batin orang-orang, kita hendaknya mengemban tanggung jawab untuk membimbing murid-murid kita. Di tengah lingkungan dan atmosfer yang baik, murid-murid akan memiliki hati dan pikiran yang lebih murni dan polos.

Ada orang yang berkata, "Anak-anak hendaknya mempelajari keterampilan untuk bersaing dengan orang lain. Murid-murid Tzu Chi begitu polos. Bagaimana mereka bersaing dengan orang lain kelak?" Saya berkata, "Kita membimbing murid-murid untuk membangun fondasi yang kokoh dan membina hati dan pikiran yang baik untuk menciptakan berkah bagi dunia di masa mendatang. Inilah tujuan misi pendidikan kita."


Sumber noda batin di luar sangatlah banyak. Kita membimbing mereka agar memiliki pemikiran dan pandangan benar. Di bawah edukasi kita, kelak mereka akan memiliki tekad dan ikrar yang teguh dalam menghadapi noda batin di tengah masyarakat serta sepenuh hati bersumbangsih bagi dunia dan membawa manfaat bagi masyarakat. Inilah tujuan misi pendidikan kita.

Sungguh, semua orang dalam misi pendidikan hendaknya memiliki kesatuan tekad. Kita memberikan pendidikan dengan semangat misi, bukan menganggapnya sebagai profesi. Jika kita hanya memberikan edukasi demi gaji, berarti itu adalah profesi. Saya berharap semua orang dapat memandang pendidikan sebagai sebuah misi. Kalian semua bertekad untuk menjadi guru. Untuk menjadi guru, kalian harus membangun tekad. Kita harus menjaga tekad dan menjalankan ajaran.

Dalam menjalankan tekad sebagai guru, kita harus sungguh-sungguh membimbing murid-murid menapaki jalan yang rata dan lapang. Kita harus membimbing murid-murid kita untuk menapaki jalan yang lurus ini. Sungguh, membimbing murid menapaki jalan yang lurus, inilah pendidikan yang sesungguhnya. Kita harus menunjukkan jalan kebenaran. Aksara Mandarin "dao" dari "daoshi" (guru pembimbing), terdiri atas aksara "jalan" di atas dan aksara "inci" di bawah. Guru harus membimbing murid menapaki jalan yang benar. Ini adalah tanggung jawab kita.


Saat Tzu Chi didirikan, kita bertekad untuk menapaki jalan kebenaran. Dalam menjalankan misi amal, kita bersumbangsih bagi dunia dengan cinta kasih yang tulus. Inilah kebajikan. Cinta kasih ini merupakan cinta kasih agung. Para guru hendaknya menyayangi murid-murid bagai anak sendiri. Cinta kasih agung adalah pedoman kita. Guru dan murid juga hendaknya membina jalinan kasih sayang bagai orang tua dan anak. Sungguh, cinta kasih Tzu Chi adalah cinta kasih tanpa pamrih. Yang terpenting, kita harus menjaga tekad dan menjalankan ajaran.

Saya yakin bahwa para guru kita telah mengerahkan segenap hati dan tenaga. Saya sering memberi tahu mereka bahwa dengan menjaga tekad dan menjalankan ajaran, jalan kita akan menjadi sangat lapang. Kita harus membuka jalan yang lapang, bukan pematang sawah yang sempit. Dengan demikian, barulah kita bisa benar-benar memperbaiki lingkungan di sekitar kita. Untuk menciptakan kondisi batin dan lingkungan yang baik, tentu dibutuhkan kerelaan dan kesungguhan hati. Guru adalah orang yang menciptakan lingkungan bagi murid-murid untuk belajar dan bertumbuh.

Di berbagai badan misi pendidikan kita, terdapat banyak anggota Tzu Ching. Kalian juga merupakan anggota Tzu Ching. Ada banyak anggota Tzu Ching yang mendedikasikan diri di badan misi Tzu Chi. Berhubung memiliki tekad dan ikrar yang sama, semua orang pun bisa bekerja sama dengan harmonis. Di Tzu Chi, baik dalam badan misi kesehatan, pendidikan, budaya humanis, maupun amal, semua orang memiliki kesatuan hati untuk menciptakan lingkungan yang baik.

Segala sesuatu di dunia ini terus mengalami perubahan yang halus
Memberikan pendidikan budi pekerti untuk membawa manfaat bagi masyarakat
Membimbing murid menapaki jalan yang lurus dengan kebajikan dan cinta kasih
Seluruh badan misi Tzu Chi bekerja sama dengan harmonis untuk membina insan berbakat

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 15 Juni 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 17 Juni 2025
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -