Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris Setiap Hari demi Melindungi Semua Makhluk

Saat ini, masalah yang paling mendesak ialah pandemi COVID-19. Pandemi ini amat serius di seluruh dunia. Jumlah orang yang meninggal akibat pandemi ini di seluruh dunia mencapai lebih dari 3 juta jiwa. Mendengar angka ini, orang-orang merasa panik. Contohnya, di Filipina, rumah sakit di Manila sudah penuh. Tingkat okupansi rumah sakit juga sudah mendekati batas maksimal. Kita tidak berdaya menghadapi kondisi ini.

Melihat kondisi ini, apa yang dapat manusia perbuat? Semua orang sangat panik. Namun, apa pula gunanya merasa panik dan cemas? Manusia sungguh tak berdaya. Banyak juga orang yang terdampak secara ekonomi. Banyak orang yang tadinya bekerja, kini sudah terancam kehilangan sumber penghasilan. Ini terjadi di Filipina, Indonesia, dan negara lainnya. Melihat kondisi ini, insan Tzu Chi bergerak untuk menyalurkan bantuan.

Para pengemudi Jeepney di Filipina ini sudah tidak memiliki penumpang. Relawan Tzu Chi bekerja sama dengan mereka untuk mengantarkan barang bantuan. Dari sini kita bisa melihat cinta kasih insan Tzu Chi. Mereka berusaha menyalurkan barang bantuan dengan cara yang aman. Jadi, cinta kasih insan Tzu Chi selalu sama. Meski kondisi saat ini begitu mendesak, tetapi cinta kasih dan kebajikan insan Tzu Chi tidak berubah sedikit pun. Mereka tetap berusaha menyalurkan bantuan.

Melihat dan mendengar berita bagaimana mereka bersumbangsih, saya sungguh memuji mereka. Namun, saya juga sangat khawatir. Kita semua sama-sama manusia. Orang yang membantu sesama juga harus menjaga keselamatan. Jadi, di tengah kondisi seperti ini, kita harus mencari cara agar pandemi ini segera berlalu.

 

Kita melihat Bhiksu Ming Guang yang terus menyosialisasikan vegetarisme. Selain memimpin umatnya, beliau juga mengundang insan Tzu Chi untuk turut mendukung sosialisasi vegetarisme itu. Beliau juga terjun langsung bersama insan Tzu Chi untuk menyiapkan nasi kotak dan mengantarkannya ke berbagai instansi pemerintah. Bukan hanya menyosialisasikan vegetarisme kepada masyarakat umum, mereka juga berharap para pegawai negeri juga turut mendukung masyarakat untuk bervegetaris.

Bayangkan, saya mendengar bahwa untuk menyiapkan 500 porsi nasi kotak nonvegetaris, dibutuhan 38 ekor ayam atau seekor babi. Berdasarkan perhitungan ini, jika setiap orang dapat bervegetaris, berapa banyak hewan yang dapat dibebaskan dalam sehari? Inilah cinta kasih yang utuh dan menyeluruh.

Dalam menyosialisasikan vegetarisme, banyak orang kerap mengajak orang lain untuk mencoba bervegetaris sekali makan atau sehari saja. Sesungguhnya, dalam menyosialisasikan vegetarisme, kita berharap setiap orang dapat bervegetaris setiap hari. Jika hanya meminta mereka bervegetaris sekali saja, batin mereka tidak akan tersucikan. Jika setiap orang dapat bertekad untuk meredam nafsu akan cita rasa daging, jumlah hewan yang dibunuh tentu akan berkurang. Untuk itu, kita semua harus memikul tanggung jawab.


Untuk membuat setiap keluarga bervegetaris, menyediakan makanan vegetaris sekali makan atau sehari saja tidaklah cukup. Jadi, saya berharap semua orang dapat mengubah pola pikir. Dengan bervegetaris setiap hari, barulah dampaknya akan signifikan. Jika hanya bervegetaris sekali sehari, sekali seminggu, atau sekali sebulan, pengaruhnya tidak akan begitu besar. Ini semua harus dimulai dari pola pikir, terutama dari sisi kesehatan.

Saya mendengar dokter kita kadang juga berkata bahwa bervegetaris baik untuk lambung, usus, hati, limpa, dan sebagainya. Penjabaran dari mereka tentu sangat membantu. Para dokter ini bukan hanya dapat memberikan sosialisasi. Mereka juga mempraktikkannya secara nyata. Inilah yang paling berdampak besar.

Di Tzu Chi, baik dalam misi pendidikan maupun kesehatan, selama masih ada di bawah naungan kita, kita selalu menyajikan makanan vegetaris. Kini kita juga berusaha agar orang-orang juga bervegetaris di rumah. Jika seluruh anggota keluarga bisa bervegetaris, itulah yang terbaik. Jika hanya bervegetaris di tempat kerja saja, lalu tidak bervegetaris di rumah, maka jumlah makanan nonvegetaris yang dimakan tetap lebih banyak daripada makanan vegetaris. Jadi, saya berharap setiap orang menyosialisasikan hal ini dengan harapan pandemi segera berlalu.


Penyakit masuk melalui mulut. Jika kita tidak mengubah pola makan, sebelum pandemi ini berakhir, wabah virus baru mungkin akan kembali muncul. Jika manusia tidak dapat memperbaiki pola makan dan terus menjadikan hewan sebagai bagian dari makanan, maka kondisi saat ini sulit untuk diperbaiki. Makanan kita kini tidak bisa sama lagi dengan masa lalu. Semua orang hendaknya segera sadar. Untuk itu, semua orang harus saling menginspirasi. Bersikap mawas diri dan tulus merupakan obat mujarab yang terbaik saat ini.

Bodhisatwa sekalian, setelah mendengar hal ini, kalian harus menyerapnya ke dalam hati, sungguh-sungguh memahaminya, lalu mempraktikkannya. Kita harus membimbing orang orang di sekitar kita dan menyebarkan pola pikir ini dari mulut ke mulut. Inilah obat mujarab yang sesungguhnya. Harap kalian pahami perkataan saya ini. Terima kasih atas interaksi kalian yang penuh cinta kasih.

Semua orang harus bervegetaris dengan tulus. Bervegetaris itu harus; menyosialisasikan vegetarisme itu harus. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian, atas interaksi kalian yang penuh cinta kasih. Terima kasih. 

Kondisi pandemi amat mendesak dan mengancam kehidupan
Tetap menjalankan kebajikan berlandaskan welas asih dan kebijaksanaan
Segera sadar dan meredam nafsu akan cita rasa
Bervegetaris setiap hari demi melindungi semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 April 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 21 April 2021
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -