Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris untuk Menyelamatkan Makhluk Hidup

Kita dapat melihat cuaca tahun ini yang sangat panas. Sungguh, cara terbaik untuk meredam pemanasan global adalah dengan bervegetaris. Terlebih lagi, bagi orang yang sudah berusia lanjut, pola makan vegetaris lebih baik bagi kesehatan mereka.

“Master Cheng Yen berkata bahwa berkah tak dapat dimohon, melainkan harus diciptakan. Kita harus memiliki keyakinan benar baru dapat hidup aman dan tenteram.  Setelah mendengar ajaran Master, saya juga melakukan praktik nyata. Kini saya sudah tidak membakar kertas sembahyang. Dahulu, demi kebaikan perusahaan, saya membakar banyak kertas sembahyang setiap bulan 7 Imlek. Untuk membeli kertas sembahyang, saya menghabiskan hampir 30.000 dolar NT. Saya berpikir semakin banyak yang dibakar, bisnis saya akan semakin lancar. Namun, tadi saya berpikir, setelah menciptakan polusi udara, benarkah bisnis saya akan semakin lancar? Menurut saya, ketulusan ada di dalam hati. Hari ini, saya mengubah pola pikir saya. Dahulu, setiap bulan 7 Imlek, saya tidak berani keluar rumah di malam hari. Kini tak lagi demikian,” kata Chen A Tao, relawan Tzu Chi.


Bulan 7 Imlek adalah bulan penuh berkah. Karena itu, kita harus memiliki hati yang bajik dan penuh cinta kasih. Pada bulan 7 Imlek, banyak babi, bebek, dan ayam yang disembelih. Mereka sungguh malang. Karena itu, saya berharap setiap orang dapat mengurangi konsumsi daging agar dapat tercipta lingkungan hidup yang lebih indah dan baik.

Upacara Ullambana juga disebut upacara untuk “menolong yang digantung terbalik”. “Menolong yang digantung terbalik” berarti membebaskan makhluk hidup dari penderitaan. Orang-orang membeli ayam dan bebek di pasar,  lalu menggantungnya secara terbalik untuk dibawa pulang dan disembelih. Mereka membawa makhluk hidup pulang untuk disembelih. Ini dilakukan orang pada zaman dahulu.

Kini penyembelihan hewan dilakukan dengan mesin. Jumlah hewan yang disembelih dalam sekali sangat banyak. Bayangkan, dalam waktu satu hari, lebih dari seratus juta hewan disembelih  untuk dijadikan santapan oleh miliaran orang. Di dunia ini ada banyak orang yang sangat gemar mengonsumsi daging.


Kita juga mendengar seorang partisipan yang berbagi kesan pada acara doa bersama kita. Demi menyosialisasikan pola makan vegetaris, kita menyediakan menu vegetaris bagi orang-orang. Mereka menyediakan makanan vegetaris untuk kami. Meski hanya sebuah kotak makan kecil, tetapi isinya lebih lezat dari hidangan lainnya.

”Saya adalah seorang penggemar daging. Dahulu saya berpikir makanan vegetaris pasti rasanya tidak lezat. Namun, setelah mencicipinya, rasanya sungguh di luar dugaan saya. Ia sangat lezat dan sehat. Mulai sekarang saya akan berusaha bervegetaris dan mengurangi konsumsi daging,” kata Ceng Yu-xuan, seorang warga.


Dia menyadari bahwa ternyata cita rasa vegetaris sangat lezat. Dahulu dia adalah penggemar daging. Sungguh disayangkan karena banyaknya orang yang tak memahami hukum sebab akibat. Kita sering mengingatkan orang-orang bahwa karma yang tak berbuah pada kehidupan ini mungkin akan berbuah di kehidupan selanjutnya.

Contohnya Bhiksu Wu Da. Beliau adalah bhiksu agung selama 10 kehidupan. Buah karmanya terus mengikuti selama 9 kehidupan. Akibat sebersit kesombongan, buah dari karma buruk masa lampaunya akhirnya berkesempatan untuk berbuah. Suatu kali, kakinya terbentur hingga memar dan bernanah. Akhirnya, sebuah borok berbentuk wajah manusia  tumbuh di kakinya. Ini adalah sebuah kisah nyata.

Kini juga ada kasus penyakit seperti ini. Kita dapat melihat seorang nenek. Mulanya, di sudut mulutnya tumbuh sebuah benjolan kecil. Namun, karena dibiarkan selama 2 tahun lebih, benjolan itu semakin lama semakin besar hingga akhirnya membusuk dan bernanah. Kemudian, ada orang yang melaporkan kasus ini kepada relawan Tzu Chi. Setelah menerima kasus ini, anggota TIMA segera melakukan kunjungan.  Mereka segera membawa nenek itu ke rumah sakit.


Berhubung lukanya sangat gatal dan sakit, nenek itu sering menggaruknya dengan tangan. Karena itu, pihak rumah sakit pun mengikat kedua tangan nenek itu. Bayangkan, bukankah ini bagaikan neraka di alam manusia? Ada banyak kisah nyata seperti ini. Karena itu, kita harus sungguh-sungguh meningkatkan kewaspadaan. Kita harus memahami hukum sebab akibat. Kita harus memahami bahwa makna dari  Upacara Ullambana adalah menolong yang digantung terbalik.

Setiap hari kita harus berusaha untuk membebaskan semua makhluk dari penderitaan. Bulan 7 Imlek adalah bulan penuh berkah, sukacita, dan bakti. Pada zaman Buddha hidup, banyak murid Buddha menjalani masa varsa selama 3 bulan.  Masa varsa itu berakhir pada tanggal 15 bulan 7 Candra Sangkala. Melihat para murid-Nya mendengar Dharma dan memperoleh pemahaman,  Buddha merasakan sukacita. Karena itu, bulan 7 Imlek disebut bulan penuh sukacita dan berkah.

Sebagian besar orang menganggapnya sebagai upacara penyeberangan. Ya, ini merupakan upacara untuk menyeberangkan semua makhluk dari penderitaan. Artinya, kita harus mengasihi semua makhluk  dan jangan melukai mereka. Namun, banyak orang salah mengartikannya. Mereka malah menyembelih hewan untuk dijadikan sebagai persembahan. Ini adalah pemahaman yang terbalik.


Kita harus mencari cara untuk berbagi pemahaman yang benar dengan orang-orang.  Setiap tahun saya berbagi makna sesungguhnya dari Upacara Ullambana dengan kalian. Kita harus menyerukan orang-orang untuk berhenti membunuh hewan dan menciptakan karma buruk kolektif. Jika kita tidak makan maka ia tak akan dibunuh. Selain itu, kini tingkat pencemaran bumi sudah semakin parah. Kita sudah melihat dan merasakannya.

Saat merasakan cuaca panas, kita teringat pada kebakaran hutan yang terjadi di beberapa negara. Kebakaran hutan juga menyebabkan suhu bumi semakin meningkat. Kini kita tengah menanggung buah dari karma kolektif semua makhluk. Kita harus menggenggam waktu dengan baik. Kita harus mengimbau orang-orang untuk bervegetaris.  Kita juga menyediakan makanan vegetaris di posko daur ulang agar relawan yang tidak sempat atau yang tidak bisa memasak juga bisa ikut bervegetaris.

“Menu yang kami siapkan setiap hari berbeda-beda. Kami juga sangat mementingkan kebersihan dan nutrisi. Makanan kami tidak mengandung telur dan lima jenis bawang-bawangan. Semuanya murni sayur-sayuran.  Saya sudah bervegetaris selama beberapa tahun. Pola makan vegetaris membuat saya berenergi tanpa harus melukai hewan. Saya berharap keluarga saya dapat bervegetaris bersama saya,” kata seorang relawan.

“Saya sangat menyukai makanan vegetaris yang disiapkan oleh relawan Tzu Chi. Semoga mereka dapat membuatnya setiap tahun agar dapat mengajak lebih banyak orang bervegetaris,” kata seorang warga.

Karma akibat membunuh tak bisa dielak

Pentingnya memahami hukum sebab akibat

Memahami makna sesungguhnya dari Upacara Ullambana

Pola makan vegetaris baik untuk kesehatan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Agustus 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Li Lie

Ditayangkan tanggal 18 Agustus 2018
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -