Ceramah Master Cheng Yen: Bimbingan Silent Mentor

Bencana alam yang tiba-tiba terjadi akibat ketidakselarasan unsur alam sungguh sangat menakutkan. Contohnya pada tanggal 1 Maret, di Kabupaten Funing, Provinsi Jiangsu tiba-tiba bertiup angin yang sangat kencang. Tiupan angin kencang ini juga disertai guntur. Hujan yang disertai angin dan guntur ini telah menimbulkan bencana.

Melihat kondisi seperti ini, insan Tzu Chi segera mencurahkan perhatian dan pergi ke rumah sakit untuk mengantarkan dana solidaritas. Relawan kita segera mencurahkan perhatian dengan kekuatan cinta kasih. Namun, yang menakutkan adalah ketidakkekalan. Ketidakkekalan bisa datang kapan saja tanpa peringatan apa pun. Jadi, hidup manusia tidaklah kekal.

Desa Kongdang di Kabupaten Funing yang merupakan tempat tinggal keturunan Konfusius juga diterjang tornado tahun lalu. Sejak saat itu, insan Tzu Chi terus mencurahkan perhatian kepada keturunan Konfusius. Berhubung berharap dapat mempertahankan desa mereka, kita pun membantu mereka melakukan pembangunan kembali. Proyek pembangunan desa ini sedikit lebih cepat dari perkiraan. Semoga sebelum setahun pascatornado, mereka sudah bisa pindah ke rumah baru.

doc tzu chi

Jadi, dengan kekuatan cinta kasih, kita bisa bersumbangsih. Kita juga bisa melihat San Mateo di Provinsi Rizal, Filipina. Berhubung warga di sana sangat kekurangan, saat anak-anak terkena tuberkulosis, mereka tidak tahu harus bagaimana.

“Obat-obatan terlalu mahal bagi kami. Selain itu, ketiga anak saya terkena tuberkulosis. Dada saya sering terasa nyeri. Saya juga sering batuk dan tidak bisa berjalan dengan leluasa,” kata Nina Perdigon, seorang Warga.

Lalu, insan Tzu Chi mengetahui kondisi mereka. Saya sangat bersyukur pada RS Tzu Chi Hualien yang menyediakan obat-obatan sehingga anak-anak bisa mendapatkan obat dalam jangka panjang. Saat dia menerima bantuan obat-obatan dari Tzu Chi, beban di atas pundak saya akhirnya bisa diturunkan.

“Terima kasih atas bantuan kalian yang membuat anak saya bisa minum obat tepat waktu,” kata Maylene, Ibu pasien.

Kini anaknya sangat ceria dan sudah bersekolah. Agar anak-anak bisa menerima pendidikan, kita harus menjaga kesehatan tubuhnya. Untuk menjaga kesehatan tubuhnya, kita harus segera mengobatinya jika dia sakit. Tuberkulosis harus sangat diperhatikan, jangan membiarkan kondisi anak-anak memburuk.

doc tzu chi

Insan Tzu Chi memperhatikan mereka dengan penuh cinta kasih. Saya sangat bersyukur. Dunia ini sungguh sangat membutuhkan kekuatan cinta kasih. Selain di Filipina, insan Tzu Chi di Indonesia juga melakukan pemeriksaan kesehatan. Insan Tzu Chi dan anggota TIMA di Indonesia menggelar baksos dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

Meski harus mengarungi lautan, mereka tidak takut bekerja keras. Meski jalan pegunungan sulit ditempuh, mereka tetap bersedia menempuhnya. Mereka bersumbangsih dengan sukarela dan tenang. Asalkan berniat melakukannya, maka tiada hal yang mustahil. Ini sungguh sangat menyentuh.

Ada banyak hal yang bergantung pada sebersit niat. Kemarin, di Universitas Tzu Chi, kita menggelar upacara untuk mengenang para Silent Mentor. Kali ini, ada delapan Silent Mentor. Di antaranya, ada enam orang yang merupakan anggota Tzu Cheng atau komite.

Mereka merupakan relawan yang sangat senior. Mereka meninggalkan
semangat dan citra yang abadi. Mereka merupakan teladan dalam hidup manusia. Mereka mengemban Empat Misi Tzu Chi, termasuk kegiatan daur ulang. Mereka sungguh merupakan murid saya yang baik dan Bodhisatwa yang bersumbangsih bagi dunia.

doc tzu chi

Saat anak-anak mempelajari anatomi, mereka bukan hanya mempelajari teknik, tetapi juga mengembangkan kepedulian mereka terhadap kehidupan. Dengan begitu, kelak mereka akan memperlakukan pasien dengan penuh perhatian dan cinta kasih. Menurut saya, pelayanan medis bukan hanya tentang teknik, tetapi juga sikap dan kesungguhan hati. Kita harus memiliki rasa empati dan menghormati kehidupan.

Para Silent Mentor menggunakan cara mereka untuk mengajari kami pengetahuan medis yang berharga. Yang lebih penting adalah rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih universal. Mereka menyumbangkan tubuh mereka agar para calon dokter dapat belajar. Kelak, ini akan membawa manfaat bagi pasien-pasien di dunia ini.

Lewat tubuh para Silent Mentor, murid-murid kedokteran dapat mempelajari banyak keterampilan untuk memberi pengobatan di masa mendatang. Pahala Silent Mentor sungguh tak terhingga. Cinta kasih dan semangat Silent Mentor telah membangkitkan rasa hormat murid-murid kedokteran terhadap kehidupan. Jadi, semangat Silent Mentor telah membimbing para calon dokter ke arah yang benar. Saya sangat bersyukur.

Kata-kata yang disampaikan oleh anggota keluarga Silent Mentor kepada murid-murid kedokteran juga sangat benar. Saat kalian meragukan diri sendiri, pikirkanlah Silent Mentor kalian. Pikirkan tekad awal mereka dan tekad awal kalian. Mereka menyumbangkan tubuh anggota keluarga yang paling mereka kasihi dengan harapan anak-anak muda yang merupakan calon dokter ini dapat menuju arah yang benar.

Kata-kata itu sungguh menginspirasi. Upacara untuk mengenang Silent Mentor sungguh sangat menyentuh. Dalam upacara pelepasan Silent Mentor, turun hujan rintik-rintik. Di tengah hujan, kita dengan berat hati mengantarkan tubuh Silent Mentor ke krematorium.

Sungguh, saya sangat bersyukur dosen kita bisa membimbing murid-murid kita. Setiap kali, mereka selalu membersihkan crematorium sebagai wujud rasa hormat terhadap Silent Mentor. Badan misi pendidikan kita juga menjadi teladan untuk membangkitkan cinta kasih. Ini semua sungguh sangat menyentuh.

Membantu korban bencana membangun kembali kampung halaman
Mengasihi orang kurang mampu dengan memberikan obat-obatan
Dedikasi Silent Mentor dikenang untuk selamanya
Menjadi teladan untuk membina Tabib Agung

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 7 Maret 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 9 Maret 2017

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -