Ceramah Master Cheng Yen: Bodhisatwa Saling Mendampingi dan Melatih Diri Bersama


“Sejak bulan Juli tahun ini, Kakak Su-lan sering merasa tidak enak badan dan berobat ke RS Tzu Chi Dalin. Suatu kali, beliau bahkan dirawat di unit perawatan intensif. Selama itu, putra dan putrinya yang tinggal di Taipei pulang secara bergilir untuk merawatnya. Pada tanggal 31 Agustus, kondisinya tiba-tiba memburuk. Pihak rumah sakit segera menghubungi keluarganya yang berada di Taiwan Utara. Berhubung tidak bisa tiba di rumah sakit dalam waktu singkat, mereka pun menghubungi Kakak Zhang Jin-ming,”
kata Lian Da-yan relawan Tzu Chi.

“Saya telah mengenal Bibi selama enam tahun lebih. Awalnya, saya mendampinginya dan membantu memeriksa resep obat kronisnya. Kemudian, saya mendampinginya berobat. Saat beliau tidak leluasa berjalan, saya pun memboncengkannya ke pasar untuk berbelanja. Pada tanggal 31 Agustus tahun ini, saya menerima kabar dari putri Bibi Su-lan bahwa beliau telah tutup usia pada pukul 12.46 di RS Tzu Chi Dalin,” kata Zhang Jin-ming relawan Tzu Chi.

“Saya sangat bersyukur kepada relawan kita di rumah sakit yang berinisiatif memberi tahu keluarga beliau tentang apa yang telah kita lakukan sehingga mereka dapat merasa tenang dalam perjalanan dan tahu tentang hal-hal yang perlu diurus kelanjutannya di rumah sakit,” lanjut Zhang Jin-ming.

Jalinan jodoh hari itu sungguh sangat matang. Ada saudara se-Dharma dari Kaohsiung dan Xieli Dounan 1 yang berdoa bagi beliau. Saya sangat bersyukur hari itu, ada begitu banyak saudara se-Dharma yang bekerja sama dengan harmonis sehingga hal ini dapat ditangani dengan sempurna, putra dan putri Bibi Su-lan pun dapat merasakan kehangatan,” pungkas Zhang Jin-ming.


Anak-anak Su-lan tinggal jauh darinya. Dia yang tinggal di pedesaan membutuhkan orang-orang yang tinggal lebih dekat dengannya. Dia sangat dipenuhi berkah. Sebelumnya, dia telah bergabung dengan Tzu Chi dan menjalin jodoh dengan para saudara se-Dharma. Demikianlah jalinan jodoh di dunia ini. Semua orang di dunia ini adalah satu keluarga, mengapa harus terbatas pada hubungan darah? Kita semua adalah saudara se-Dharma.

Saya dan kalian semua yang ada di sini telah melakukan satu hal yang tidak pernah kita sesali, yaitu menjalankan Tzu Chi. Ada sekelompok demi sekelompok relawan dari Dalin dan Douliu yang duduk di sini. Baik di dalam maupun di luar ruangan, ada insan Tzu Chi yang mendengarkan ceramah saya. Mereka sudah sangat familier dengan tempat ini. Relawan kita terbagi dalam berbagai tim. Semua tim bersatu hati, bekerja sama, dan berbagi tentang apa yang mereka lakukan. Semua relawan bekerja sama. Sungguh, inilah yang harus dilakukan oleh generasi kita pada zaman sekarang.

Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, Buddha mencapai pencerahan dan mengajarkan tentang cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Kita memanfaatkan waktu dan ruang yang ada untuk mempraktikkan apa yang diajarkan Buddha. Ini merupakan kekuatan yang menakjubkan. Bodhisatwa sekalian, inilah yang disebut ajaran Buddha. Buddha mengajari kita untuk mengembangkan potensi kebajikan. Saya berharap kalian dapat membagikan apa yang kalian dengar di sini dengan orang lain. Jadi, pembabar Dharma adalah pendengar Dharma.


Setelah mendengar Dharma, kita hendaknya menyebarkannya dari mulut ke mulut hingga ke tempat yang jauh. Ini disebut menyucikan hati manusia. Selama puluhan tahun ini, saya terus membabarkan ajaran Buddha kepada orang-orang zaman sekarang. Kini, Tzu Chi telah memiliki banyak relawan. Relawan Tzu Chi yang terbagi dalam berbagai tim terus menyebarkan ajaran Buddha kepada orang-orang yang dapat mendengarnya dengan jelas.

Sekelompok demi sekelompok relawan menghimpun kekuatan untuk menolong orang-orang yang dapat dijangkau. Asalkan dapat menjangkaunya, kita akan menghimpun kekuatan untuk bersumbangsih. Dalam jangka panjang, kita terus menggalang hati dan menghimpun kekuatan orang-orang sehingga terbentuk kekuatan yang sangat besar. Namun, seiring berjalannya waktu, usia kita pun terus bertambah dan kekuatan kita terus menurun. Meski kita berniat untuk bersumbangsih dan ingin berjalan lebih jauh, gerakan kita tetap lebih lambat dari yang lain. Karena itu, kita membutuhkan tim.

Saat kita masih berjalan, tetapi belum mencapai tujuan, kita bisa meminta orang lain untuk menjangkaunya terlebih dahulu. "Tempat itu membutuhkan saya dan saya membutuhkanmu untuk pergi ke sana. Kerahkanlah kekuatanmu di sana." Demikianlah kita mendukung satu sama lain.

Bodhisatwa sekalian, kita harus menghargai berkah, bersyukur, dan saling mengasihi. Jadi, kita harus bekerja sama dengan harmonis dan mengasihi satu sama lain. Kita harus membina cinta kasih Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan karena Bumi sangat membutuhkan kita di masa mendatang. Bumi membutuhkan Bodhisatwa di masa mendatang. Karena itu, kita harus membina sekelompok Bodhisatwa.


Kini, kita hendaknya saling memotivasi untuk tekun dan bersemangat menapaki Jalan Bodhisatwa serta mencapai pencerahan seperti Buddha. Tanpa menapaki Jalan Bodhisatwa, kita tidak akan tercerahkan. Tanpa penderitaan di dunia ini, tidak akan ada Bodhisatwa. Jadi, kita harus bersyukur kepada orang-orang yang menderita karena berkat mereka, kita memiliki jalinan jodoh untuk bersumbangsih bersama sebagai Bodhisatwa.

Kita harus bersumbangsih secara nyata dan menjalin jodoh baik dengan orang-orang. Setelah membuka Jalan Bodhisatwa, kita harus membentangkannya hingga sangat rata dan lapang. Kita harus menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia untuk mewujudkan keharmonisan bagi masa mendatang. Dengan demikian, barulah ketenteraman Bumi bisa terwujud lebih awal di masa mendatang.

Saat bersatu di Jalan Bodhisatwa, semua orang menyelaraskan pikiran mereka. Dengan pikiran benar, kita menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah yang disebut menyucikan dunia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis. Dengan demikian, dunia ini akan penuh dengan Bodhisatwa. Di masa mendatang, kita harus lebih tekun di jalan ini. Jadi, kita bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa. Terima kasih.

Kalian telah melakukan hal yang benar. Saat kalian berjalan ke hadapan saya, saya berkata, "Saya telah mendengarnya. Kalian telah melakukan perbuatan benar, yaitu tekun melatih diri." Bodhisatwa sekalian, saya telah mendengar perbuatan benar yang kalian lakukan. Jadi, mari kita terus melangkah maju di Jalan Bodhisatwa. Lakukan saja.

Bodhisatwa saling mendampingi dan melatih diri bersama
Mengembangkan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin
Membuka dan membentangkan Jalan Bodhisatwa serta membangkitkan niat baik
Menyaksikan dan mewariskan Dharma untuk menyucikan hati manusia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 Desember 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 07 Desember 2023
Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -