Ceramah Master Cheng Yen: Bodhisatwa Saling Mendampingi dan Menciptakan Berkah Bersama


“Dua helai selimut. Jika Anda membubuhkan tanda tangan di sini, barulah warga bisa mengambil selimut dengan kupon ini,”
kata Hu Guang-zhong relawan Tzu Chi Turki.

“Sebelum membagikan selimut, kami akan memeriksa terlebih dahulu apakah kupon-kupon ini sudah ditandatangani. Hanya jika ada tanda tangan kami di kupon ini, barulah warga bisa mengambil selimut,” kata Peng Ci Long relawan Tzu Chi Inggris.

Saat ini, ada sekelompok relawan kita dari delapan negara dan wilayah yang telah berhimpun bersama di Polandia untuk menyalurkan bantuan kepada para pengungsi. Selain membagikan barang kebutuhan dan selimut, relawan kita juga membagikan kartu-kartu yang setara dengan uang tunai. Relawan kita telah berkomunikasi dengan pihak toko dengan penuh perhatian. Jadi, para pengungsi dapat membeli apa yang mereka butuhkan dengan kartu itu.

Jumlah uang dalam setiap kartu yang kita bagikan tidaklah sedikit, setara dengan 14 ribu dolar NT (sekitar tujuh juta rupiah). Kita membagikan kartu sesuai jumlah anggota masing-masing keluarga. Bagi kita, sesungguhnya nilai kartu ini sangatlah tinggi. Mereka pun tercengang saat menerima kartu dengan nilai yang relatif besar ini. Ketika melihat nilainya, mereka pun merasa tersentuh dan bersyukur dari lubuk hati mereka.

Selimut yang kita bagikan melambangkan cinta kasih dari Taiwan yang jauh dari Polandia dan sangat berkualitas. Para pengungsi sungguh sangat membutuhkannya.

“Saya tidak menyangka bahwa cuaca pagi hari di sini begitu dingin. Selimut ini sangat hangat. Ibu saya memberi tahu saya bahwa selimut ini terbuat dari botol plastik. Jadi, ini juga sangat ramah lingkungan. Itu sangat bagus,” kata Kate warga Ukraina.


Melihat selimut kita memberi kehangatan bagi mereka, saya merasa bahwa selimut kita sangat bermanfaat dan kita telah memberikan bantuan yang cukup bagi mereka.

Saya sering berpesan kepada ketua dan wakil ketua misi amal kita bahwa kita harus memberikan bantuan yang cukup dan bermanfaat bagi orang-orang. Janganlah memberikan bantuan ala kadarnya. Jika hanya ala kadarnya, lebih baik tidak memberi sama sekali.

Relawan kita telah bekerja keras untuk memberikan bantuan lintas negara. Bahkan ada sejumlah relawan yang harus berangkat dari tempat yang jauh dan berkendara selama beberapa hari, baru bisa tiba di Polandia. Perjalanan pulang pergi mereka sungguh melelahkan. Ada pula relawan kita yang harus melakukan penerbangan berjam-jam untuk tiba di Polandia.

Ada yang membeli tiket pesawat dengan biaya sendiri, ada pula yang menghabiskan beberapa hari di jalan. Waktu sangat berharga. Namun, relawan kita rela mengeluarkan biaya sendiri demi mencurahkan cinta kasih bagi para pengungsi. Itu sungguh sangatlah berharga. Jadi, bantuan yang kita berikan kepada para pengungsi juga harus membuat mereka merasa bernilai.


Mari kita menghibur mereka agar mereka selalu ingat bagaimana mereka telah dikasihi dengan cinta kasih yang sangat bernilai ketika mereka dalam kesusahan. Setiap materi dan kehidupan memiliki nilainya masing-masing. Yang terpenting ialah kita harus mengembangkan nilai cinta kasih kita dengan mengerahkan cinta kasih agar cinta kasih ini dapat selamanya tersimpan dalam ingatan semua orang. Relawan kita selalu bersumbangsih dengan kesungguhan hati dan cinta kasih.

Insan Tzu Chi tersebar di seluruh dunia. Di mana pun bencana terjadi atau di mana pun mereka dibutuhkan, relawan kita akan segera berhimpun di sana untuk menyalurkan bantuan. Namun, kita harus terus menggalang Bodhisatwa dunia. Mulanya, tidak ada relawan Tzu Chi di Polandia. Penyaluran bantuan kita kali ini telah menginspirasi sejumlah orang untuk turut bergabung dalam barisan relawan. Semoga makin banyak orang yang terinspirasi di sana.

Di tengah kondisi perang seperti ini, ada sekelompok relawan kita yang berhimpun bersama untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi yang memiliki jalinan jodoh dengan kita. Jadi, relawan kita telah menciptakan berkah sekaligus menjalin jodoh baik dengan para pengungsi. Semoga semua orang dapat berbagi pelajaran besar yang sering saya sampaikan ini.

Di tengah pergolakan besar yang terjadi sekarang, kita harus berbagi pelajaran besar dengan orang-orang dan menghimpun cinta kasih semua orang untuk bersumbangsih bagi yang membutuhkan. Jadi, kita menyebarkan pelajaran besar dan kebajikan. Dengan demikian, kita dapat membangkitkan cinta kasih semua orang.


Saat ini, bagaimana kita membantu para pengungsi? Tidak semua orang bisa menjangkau mereka untuk menghibur mereka secara langsung. Kita yang terpisah jauh dari mereka hanya bisa menyatukan hati semua orang.

Mari kita tulus mengimbau semua orang di seluruh dunia untuk tulus bervegetaris. Dengan bervegetaris, berarti kita mengembangkan cinta kasih agung. Kita bukan hanya mengasihi dan melindungi orang yang menderita, melainkan saling mengasihi sesama manusia. Bagi yang membutuhkan bantuan materi, kita memberikan bantuan materi. Bagi yang membutuhkan penghiburan, kita memberi penghiburan dengan penuh cinta kasih. Kita juga harus membimbing mereka untuk bersumbangsih bersama kita.

Bodhisatwa sekalian, melihat bagaimana relawan kita menciptakan berkah bagi dunia, saya hendak bersyukur kepada mereka. Kini, di Warsawa, Polandia, ada sejumlah relawan kita dari delapan negara dan wilayah yang pergi ke sana dengan biaya sendiri untuk bersumbangsih. Bagaimana bisa saya tidak bersyukur kepada mereka?

Saya bersyukur kepada semua insan Tzu Chi di seluruh dunia. Saya menghormati, bersyukur, dan sangat mengasihi mereka. Rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih itu selalu ada dalam pikiran saya. Saya selalu mengungkapkan rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih saya kepada insan Tzu Chi karena mereka semua merupakan Bodhisatwa dunia.  

Meringankan penderitaan dan tulus bervegetaris
Dunia dipenuhi cinta kasih dan toleransi
Para pengungsi Ukraina yang tertolong melihat harapan
Para Bodhisatwa saling mendampingi dan menciptakan berkah bersama

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 Mei 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 19 Mei 2022
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -