Ceramah Master Cheng Yen: Cinta Kasih TIMA Menyebar ke Seluruh Dunia

Setiap tahun, bertepatan dengan Festival Kue Bulan, anggota TIMA dari seluruh dunia berkumpul untuk menghadiri Konferensi Tahunan TIMA. Mereka kembali ke Hualien untuk merayakan Festival Kue Bulan bersama dengan penuh kehangatan. Tzu Chi merupakan sebuah keluarga besar. Semua orang mengerahkan kekuatan cinta kasih dan menuju arah yang sama. Mereka kembali ke Hualien dan saling berbagi pengalaman.

Kali ini, anggota TIMA yang kembali untuk menghadiri Konferensi Tahunan TIMA berasal dari 21 negara dan wilayah. Saya sungguh bersyukur kepada para anggota TIMA. Dari negara mana pun mereka berasal, semuanya menerapkan semangat dan filosofi Tzu Chi dalam memberikan pelayanan medis gratis bagi orang yang membutuhkan di komunitas masing-masing.

Dalam konferensi ini, mereka bisa berbagi pengalaman dan mempelajari bagaimana cara anggota TIMA di negara lain bersumbangsih. Semua kisah yang dibagikan penuh kehangatan. Sesungguhnya, di antara dokter TIMA, juga ada yang pernah menjadi pengungsi. Karena itu, dia bisa memahami penderitaan pengungsi. Dia mendedikasikan diri untuk menolong pengungsi Suriah. Dia juga pernah mengalami berbagai penderitaan dan bersusah payah mengungsi ke Yordania. Dia bisa memahami penderitaan para pengungsi.


Di Yordania, dia menolong para pengungsi dengan memberikan pelayanan medis gratis. Dia penuh welas asih. Namun, dia sungguh hidup dalam kondisi sulit. Berhubung merasa tidak tega, Ji Hui pun mengajaknya untuk bekerja sama dengan kita lewat program bantuan. Setelah itu, dia baru merasa tenang. Namun, kini dia tidak tinggal di Yordania. Dia telah mendapat status pengungsi dan pindah ke Australia. Setelah dia tiba di sana, insan Tzu Chi di Australia mulai membimbingnya ke dalam keluarga besar Tzu Chi.

Para relawan membantunya dengan welas asih dan kebijaksanaan. Ji Hui menghubungi relawan setempat sehingga saat dia tiba di sana, ada orang yang memperhatikan dan membimbingnya. Kita menenteramkan hati dan kehidupannya sehingga dia bisa terus bersumbangsih sebagai relawan Tzu Chi. Kali ini, dia juga kembali.

“Saya bisa mempelajari banyak hal. Salah satu konsep Tzu Chi adalah melindungi Bumi dan lingkungan. Ini adalah pengalaman yang sangat unik bagi saya. Saya berharap bisa kembali setiap tahun untuk menyerap lebih banyak pengetahuan,” ujar dr. Hala.

Dalam konferensi kali ini, juga hadir relawan dan anggota TIMA yang sebelumnya berpartisipasi dalam baksos kesehatan di Meksiko. Mereka berbagi tentang pengalaman mereka di Meksiko. Mendengar pengalaman mereka, hati saya dipenuhi rasa syukur. Mereka mengalami berbagai kesulitan. Kita bisa melihat para relawan kita membentangkan tangan untuk merangkul orang-orang yang menderita dengan penuh cinta kasih dan saling menempelkan pipi.

Namun, mereka tidak bisa menangani pasien dengan penyakit serius sehingga harus merujuknya ke rumah sakit. Apakah mereka sungguh-sungguh bisa terbebas dari penderitaan? Apakah mereka sungguh-sungguh bisa melenyapkan penderitaan? Penderitaan semua makhluk sangatlah banyak. Setelah insan Tzu Chi kembali, di Meksiko mulai turun hujan. Kini, Meksiko dilanda banjir yang cukup parah.


Para relawan lokal kembali ke Taiwan untuk menyatakan berguru kepada saya dan memikul tanggung jawab dengan sungguh-sungguh dan tulus setelah pulang ke sana. Usai melakukan survei bencana, kini mereka mulai mengadakan pembagian bantuan. Jadi, di mana pun orang-orang dilanda penderitaan, asalkan insan Tzu Chi bisa menjangkaunya dan menabur benih cinta kasih di sana, maka semua orang akan terselamatkan.

Meski bantuan yang kita berikan tidak banyak, tetapi mereka akan selamanya ingat bahwa ada banyak orang dari berbagai negara yang mengasihi, merangkul, dan memperhatikan mereka. Meski Meksiko kembali dilanda bencana, tetapi kini ada warga setempat yang memperhatikan dan merangkul mereka dengan cinta kasih yang sama dengan insan Tzu Chi. Bantuan yang diberikan tidak banyak, tetapi relawan kita melakukannya dengan sangat tulus. Bagi orang-orang yang terkena dampak bencana dan menderita, ini sungguh sangat membantu.

Selama beberapa hari ini, TIMA mengundang ilmuwan luar negeri untuk berbagi ilmu dalam konferensi. Saya juga mendengar seorang relawan kita, Yan Hui-mei, berbagi tentang beberapa kasus pada masa-masa awal berdasarkan ingatannya. Apa yang dia bagikan sangatlah menarik. Saat itu, saya setiap hari membesuk pasien-pasien itu di rumah sakit. Semua itu adalah kisah nyata dan terbayang jelas dalam benak saya.

Saya juga mendengar dr. Lee Yi-kung berbagi bagaimana dia mendedikasikan diri dengan penuh cinta kasih di Tzu Chi. Dia berbagi kisah dengan sederhana dan memaparkan prinsip kebenaran dengan contoh nyata. Mengapa Tzu Chi bisa memiliki begitu banyak relawan? Banyak relawan kita yang merupakan ibu-ibu. Terlebih dalam penyaluran bantuan internasional, mereka turut menolong dan memperhatikan orang-orang yang membutuhkan.


Dia juga berbagi tentang anggota Tzu Cheng. Mereka bekerja sama sebagai satu tim dan senantiasa saling mengingatkan untuk menaati aturan dan menuju arah yang benar. Jadi, dia bersumbangsih sambil mengamati dan mendedikasikan diri sambil mendengar. Dia menyesuaikan diri dari pikiran hingga tindakan, termasuk mengenakan seragam. Dia merasa bahwa dia telah melakukan yang seharusnya.

Kemarin, mendengar apa yang dikatakan oleh Relawan Yan dan dr. Lee, saya bisa memahaminya karena semua itu merupakan pengalaman mereka. Saya mungkin tidak memahami prinsip-prinsip yang dalam, tetapi kisah yang mereka bagikan sangat mudah dipahami dan penuh kehangatan. Dengan bersungguh hati mendengarnya, kita akan menyadari bahwa diskusi mereka bertujuan untuk mengatasi kesulitan orang-orang.

Singkat kata, saya sangat bersyukur kepada anggota TIMA dari berbagai negara. Saya sangat bersyukur karena hati mereka sangat dekat dengan hati saya. Sejauh apa pun tempat tinggal mereka, hati mereka selalu sangat dekat dengan hati saya. Demikianlah keluarga besar Tzu Chi. Melihat kepulangan anggota keluarga kita, saya dipenuhi sukacita dan rasa syukur.

Cinta kasih TIMA menyebar ke seluruh dunia

Menyelamatkan kehidupan dan meneruskan jalinan jodoh baik

Melenyapkan penderitaan dan memberi kebahagiaan

Menolong semua makhluk dengan tindakan nyata

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 September 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 26 September 2018

Editor: Khusnul Kotimah

Bila kita selalu berbaik hati, maka setiap hari adalah hari yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -