Ceramah Master Cheng Yen: Dharma Ada dalam Hati dan Tindakan
“Jalinan jodoh kami merestorasi Sutra Teratai ini berawal dari 5 Juni 2023, ketika kami memberi penjelasan kepada Master di Hualien tentang Al-Qur'an yang kami restorasi. Pada saat itulah, kami menerima Sutra Teratai. Kami juga menghadapi tantangan yang cukup besar. Tantangan-tantangan ini di luar bayangan kami. Namun, kami menghadapinya dengan sukacita,” kata Cao Cui-ying, Kepala Perpustakaan Nasional Taiwan.
“Ini bukan hanya tentang pewarisan budaya melestarikan kertas hingga seribu tahun. Saya yakin bahwa Master juga berharap dapat terus menjaga Sutra ini. Ini merupakan kekuatan yang tiada akhir untuk pewarisan budaya dan kebijaksanaan,” pungkas Cao Cui-ying.
“Begitu mulai merestorasi Sutra Teratai, tim ini pun mulai bervegetaris. Bukan hanya Mei-wen, seluruh tim mengerahkan segenap hati dan tenaga serta sangat tulus. Saat melakukan dokumentasi, awalnya kami tidak berpikir untuk mencuci tangan. Kami hanya berpikir untuk segera merekamnya agar tidak melewatkan satu langkah pun,” kata Yang Jing-hui, Penulis naskah Da Ai TV.
“Namun, setiap kali membuka Sutra, mereka selalu sangat tulus dan mencuci tangan. Setelah itu, dengan penuh hormat, mereka merestorasi Sutra Teratai kita. Inilah yang saya lihat dalam diri mereka. Mereka sangat tulus dan bersungguh hati merestorasi Sutra Teratai Master,” pungkas Yang Jing-hui.

Saya sangat bersyukur. Inilah jiwa kebijaksanaan. Melihat Sutra ini, saya bagai melihat jiwa kebijaksanaan. Saya sangat tersentuh dan bersyukur. Saya melihat Sutra ini sebelum meninggalkan keduniawian. Sutra ini pernah diabaikan dan ditaruh di kolong tempat tidur. Hari itu, saya pergi ke Vihara Ci Yun dan mendengar tentang Sutra ini. Entah bagaimana mendeskripsikan perasaan saya saat itu. Saat itu, saya sangat emosional, sama seperti saat ini.
Saya merasa bahwa Sutra yang begitu menakjubkan ini telah dilanda bencana. Dharma telah melalui masa-masa yang sulit dan diabaikan oleh orang-orang. Orang-orang menganggapnya sebagai kertas bekas dan akan menjualnya. Perasaan saya saat itu sungguh sulit dideskripsikan. Saya sangat emosional. Tanpa berpikir panjang, saya berkata, "Saya akan membelinya dengan 800 dolar NT." Tanpa jalinan jodoh saat itu, Sutra ini tidak akan terpampang di hadapan kita hari ini. Jadi, semuanya bergantung pada jalinan jodoh.
Saat itu, sudah ada banyak kerusakan sehingga saya tidak terlalu berani membukanya karena khawatir halamannya akan terlepas. Seperti yang kalian ketahui, ada bagian yang hampir putus, ada pula yang sobek. Selama bertahun-tahun, saya melantunkannya setiap hari. Meski tidak terlalu berani, saya tetap membukanya dengan hati-hati dan perlahan. Sutra Teratai ini merupakan semangat Tzu Chi. Karena itulah, saya sering berkata bahwa Tzu Chi saat ini adalah esensi dari Sutra Teratai.
Kita sering menyebut "sumsum Dharma" yang merupakan inti sari dari Sutra Teratai, yaitu Sutra Makna Tanpa Batas. Kini, Sutra Makna Tanpa Batas dipelajari oleh seluruh insan Tzu Chi. Sutra ini ada versi Inggris, juga ada versi Mandarin. Setelah membaca Sutra ini, kita akan memahami makna mendalam yang terkandung di dalamnya. Karena itulah, saya sangat memandang penting Sutra ini.

Hari ini, Sutra Teratai yang direstorasi telah kembali. Ini mirip seperti yang saya lakukan dahulu. Dahulu, saya menulis di secarik kertas, lalu merekatkannya di halaman Sutra. Saat saya membelinya, tampilannya tidak seperti ini. Belakangan, saya menulisnya kembali karena kertas aslinya sudah sobek. Jadi, saya merekatkan kertas baru. Inilah yang saya lakukan dahulu.
Kini, saya melihat bahwa tulisan pada 60-an tahun lalu itu muncul kembali. Saya memperbaiki beberapa bagian dengan tulisan saya dan setelah merekatkannya, saya tidak bisa melepasnya lagi. Saya merasa bahwa itu bukanlah cara yang ideal, tetapi karena menggunakan lem yang terlalu basah, kertasnya langsung merekat dan tidak dapat dilepas lagi. Kini, Sutra ini kembali muncul di hadapan saya dalam kondisi bersih. Saya sungguh sangat tersentuh.
Jiwa kebijaksanaan telah kembali. Sesungguhnya, materi yang berwujud mudah rusak, tetapi semangat yang tidak berwujud tetap ada. Tentu saja, dibutuhkan orang untuk menganalisis dan membabarkan Sutra. Jiwa kebijaksanaan dalam Sutra ini sangatlah kaya. Sutra ini terdiri atas tujuh jilid. Setiap kata di dalamnya mengandung banyak makna. Dahulu, saat membabarkan Sutra Teratai, untuk menjelaskan kata "demikian" saja, saya menghabiskan waktu tiga bulan. Meski demikian, saya belum menjelaskannya secara menyeluruh. Intinya, setiap kata dalam Sutra mengandung banyak prinsip kebenaran.

Namun, sesungguhnya, inti sari dari begitu banyak prinsip kebenaran ialah semangat untuk bersumbangsih di tengah masyarakat. Kita melatih diri untuk memahami semangat dan kebenaran dalam ajaran Buddha. Karena itulah, saya sering merasa bahwa jangan hanya membahas teori, lakukan saja hal yang benar. Saya sering berkata bahwa asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Insan Tzu Chi pun selalu berpegang pada prinsip lakukan saja hal yang benar. Karena itulah, semua orang bisa menjalankan praktik Bodhisatwa dengan cepat.
Kalian semua menjalankan praktik Bodhisatwa. Saya selalu menyebut kalian "Bodhisatwa". Hari ini, kalian telah mengembalikan Sutra Teratai dalam kondisi sehat dan bersih. Kalian adalah Bodhisatwa yang melindungi Dharma. Kalian telah menjaga bentuk dan kualitas Sutra ini serta membersihkan dan melestarikannya. Jika tidak, saat mengambil Sutra ini, saya harus sangat hati-hati karena khawatir akan tidak sengaja membuat halamannya terputus. Jadi, bisa melihat Sutra ini kembali dalam kondisi sehat, saya sangat sukacita. Pahala kalian sungguh tak terhingga. Terima kasih.
Entah bagaimana mengungkapkan rasa sukacita saya. Ada banyak orang yang bersungguh hati untuk merestorasi Sutra ini. Saya akan membalas kekuatan cinta kasih kalian. Profesor juga sangat bersungguh hati. Kepala bagian yang bersangkutan pun sangat berdedikasi. Saya sungguh sangat bersyukur. Selain itu, juga ada sekelompok pelindung Dharma. Tanpa mereka sebagai perantara, saya tidak akan bisa menemukan "dokter" untuk Sutra ini. Terima kasih.
Merestorasi Sutra yang kaya akan jiwa kebijaksanaan
Mewarisi sumsum Dharma dan menelusuri jalinan jodoh
Berbagi tentang Sutra Makna Tanpa Batas yang dipelajari
Mempraktikkan Dharma dengan bersumbangsih di tengah masyarakat
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 13 Juli 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 15 Juli 2025