Ceramah Master Cheng Yen: Dokter Humanis Melenyapkan Derita Penyakit dengan Obat Dharma


“Saya baru saja berdoa di hadapan Buddha. Saya berharap dia bisa lekas sembuh,”
kata Ibu Huang, keluarga pasien.

“Kebetulan saya sedang dirawat di sini dan bisa ikut upacara pemandian rupang Buddha. Ini adalah jalinan jodoh yang sangat baik. Para tenaga medis di sini sangat ramah hingga membuat saya merasa tenang,” kata Lin Su-fen, pasien.

“Harapan Master terhadap kami ialah melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan. Melalui upacara pemandian rupang Buddha hari ini, kami ingin menyampaikan cinta kasih dan perhatian kepada para pasien dan keluarga mereka,” kata Lin Xin-rong, Kepala RS Tzu Chi Hualien.

Jika kita sungguh-sungguh mempraktikkan ajaran Buddha di dunia, Dharma tidak akan ada habisnya. Dharma sangatlah luas dan tak terbatas, hanya menunggu orang yang berjodoh untuk mempraktikkannya. Oleh karena itu, setiap penyakit pasti ada obatnya karena metode yang tepat itu selalu ada. Tentu saja, hukum alam bagaikan pagi yang tanpa disadari berubah menjadi senja, lalu berubah menjadi malam. Semua itu tidak dapat kita hentikan. Demikian pula hidup manusia yang memiliki fase tua, sakit, dan mati.

Namun, jika orang yang sakit bisa diobati, mereka bisa menjalani hidup dengan lebih tenang. Jangan baru sekali melakukan diagnosis langsung berkata bahwa mereka sudah tidak tertolong. Itu hanya akan membuat pasien makin tersiksa.

“Para pasien datang ke rumah sakit dengan tubuh yang didera penyakit. Jika kita menggunakan hati Buddha dan cinta kasih untuk merawat mereka, saya yakin bukan hanya tubuh mereka yang akan pulih, tetapi hati mereka juga bisa mendapatkan kehangatan yang luar biasa,” kata Jian Rui-teng, Kepala RS Tzu Chi Douliu.

Dokter yang baik harus bisa memilih obat yang tepat. Sesungguhnya, dokter yang baik dan obat yang manjur pada hakikatnya ialah Dharma. Dengan metode yang tepat, sekalipun pasien tahu dirinya sakit, kita dapat membuat hatinya lebih lega dan tidak terlalu tegang.

Terkadang, pasien datang dalam kondisi yang sangat lemah. Namun, setelah duduk dan berbincang, kekuatannya perlahan muncul. Hingga beberapa saat, ada yang mengingatkan, "Tadi katanya Anda tidak kuat bicara, tetapi sekarang suara Anda sangat keras." Itu semua karena dia sudah melupakan penderitaannya.

Para dokter harus bisa membangkitkan semangat pasien hingga mereka lupa akan penyakitnya. Inilah yang disebut dengan metode.


“Meski menderita, para pasien tetap tersenyum dan menantikan kehadiran kami. Itulah nilai keberadaan kami,”
kata Xu Rong-yuan, Wakil Kepala RS Tzu Chi Taipei.

“Halo, apakah ada orang? Apakah kami boleh masuk? Apa kabar?”

“Dia sangat senang melihat kehadiran kami. Kami berusaha untuk memahami isi hatinya dan membantu menyelesaikan masalah-masalah kecil. Untuk masalah besarnya, kami mengingatkannya. Kami juga mengingatkannya untuk menjaga kesehatan, bergerak lebih aktif, dan memperhatikan apakah dia mengonsumsi terlalu banyak obat,” pungkas Xu Rong-yuan.

Setiap penyakit harus diberikan obat yang sesuai. Kita harus mengobati penyakit dengan obat yang tepat. Jadi, selain dokter dan obat, yang tak kalah pentingnya ialah metode yang benar. Kelak, teknologi medis akan makin berkembang. Selain kesungguhan hati, metode apa yang dapat digunakan oleh dokter untuk melakukan pendekatan dan pengobatan terhadap pasien? Itulah yang harus terus kita gali.

Saya merasa bahwa dalam berjuang demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk, saya telah menemukan arah untuk memadukan ajaran Buddha dan kebenaran dunia. Saya telah menemukan obat Dharma yang bisa diterima oleh hati semua orang. Inilah obat Dharma. Saat ada yang jatuh sakit, kita bisa menyembuhkannya dengan obat Dharma.

Saya sering berkata kepada kalian bahwa memiliki jalinan jodoh baik dengan dokter adalah berkah bagi pasien. Terkadang, dengan melihat dokter saja, pasien sudah merasa bahwa obat yang diberikan pasti manjur. Ada pepatah mengatakan, "Obat asli bisa menyembuhkan penyakit palsu."

Hidup dan mati memang tidak bisa dihindari, tetapi jika dokter dan pasien memiliki jalinan jodoh, walau penyakitnya berat, pasien tetap memiliki keyakinan terhadap dokternya. Bahkan, belum minum obat pun, ketika sudah diperiksa oleh dokter yang baik, hati pasien akan merasa tenang.


Di dunia ini, baik pikiran, materi, maupun tubuh, semuanya mengalami empat fase perubahan. Inilah hal-hal yang belakangan ini sering saya sampaikan. Jika kita lebih mendekat pada ajaran Buddha dan memahaminya dengan baik, maka hubungan antara dokter dan pasien akan makin dekat.

Saya merasa sangat bersyukur dengan adanya RS Tzu Chi. Para kepala rumah sakit dan dokter benar-benar mempraktikkan Dharma dalam berinteraksi dengan para pasien.

“Kapan harus mengejan saat buang air kecil? Kapan tidak boleh mengejan saat buang air kecil? Hal ini perlu dilatih secara bertahap. Ini disebut dengan umpan balik fisiologis,” kata Liu Zuo-cai, Dokter spesialis gastroenterologi RS Tzu Chi Hualien.

“Saya paling ingin periksa ke dokter gigi. Pergi ke klinik sangat tidak leluasa,” kata Chen Hua-guo, penyandang cedera sumsum tulang belakang.

“Saat kita merasa tidak leluasa, kita akan menyepelekan penyakit sehingga kita terus menunda pengobatan dan penyakit menjadi makin serius,” kata Yin Jian-ping, Ketua Asosiasi Penyandang Cedera Sumsum Tulang Belakang Taichung.

“Kalau pergi ke rumah sakit, harus antre sangat lama. Di sini jauh lebih cepat. Terlebih lagi, di sini cukup sekali datang bisa periksa ke banyak spesialis, seperti pemeriksaan kesehatan menyeluruh,” kata kata Chen Hua-guo, penyandang cedera sumsum tulang belakang.

“Datang ke sini bisa sekaligus membersihkan gigi, memeriksa kepadatan tulang, dan melakukan USG ginjal. Dengan berbagai pemeriksaan yang dilakukan sekaligus, pagi ini terasa sangat berharga,” kata Nona Chen, Penyandang cedera sumsum tulang belakang.

“Ada 16 poli yang memang biasanya dibutuhkan oleh teman-teman penyandang cedera. Harapannya ialah dalam sekali kunjungan, mereka bisa langsung mendapatkan semua layanan yang dibutuhkan agar kesulitan dan rasa sakit mereka bisa segera teratasi,” kata Lin Ying-chao, Sekretaris Medis RS Tzu Chi Taichung.


Pelayanan medis kita saat ini sudah sangat presisi dan terbagi menjadi berbagai departemen. Dahulu, saat saya hendak mendirikan rumah sakit, hanya ada 4 departemen utama. Saat saya hendaknya mendirikan rumah sakit, ada departemen penyakit dalam, bedah, dan pediatri.

Rumah sakit kita telah berdiri lebih dari 30 tahun. Seiring berjalannya waktu, teknologi terus berkembang, begitu pula dengan peralatan medis dan obat-obatan, semuanya makin lengkap. Oleh karena itu, spesialisasi medis pun makin beragam dan terperinci.

Mengelola rumah sakit sekarang ini menjadi tidak mudah. Namun, dokter pasti berjuang demi kebaikan pasiennya. Pelayanan medis bukan hanya tentang pemeriksaan denyut nadi dan pemeriksaan alat medis lainnya saja. Bukan hanya itu. Ada juga jalinan jodoh antara pasien dan dokter.

Ketika seorang pasien bertemu dengan dokter yang cocok, dia akan merasa bahagia. Pasien itu pun yakin bahwa dia akan minum obat dari dokter tersebut dan akan mengikuti semua sarannya. Sesederhana itu. Singkat kata, ini bukanlah hal yang mudah. Saya merasa sangat bersyukur. Begitu pula dengan pendidikan.

Kita juga harus bersungguh hati dalam dunia pendidikan. Saat ini, sistem pendidikan kita sudah makin luas dan kompleks. Setelah menggabungkan kedua universitas kita, kita harus lebih bersungguh-sungguh lagi. Hendaknya kita bersumbangsih dengan sepenuh hati, cinta kasih, dan ketulusan. Semua ini harus kita lakukan. Terima kasih.

Obat Dharma menyembuhkan penyakit semua makhluk
Menyembuhkan jiwa dan raga hingga menumbuhkan keyakinan
Mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan dengan memberikan kehangatan
Bersumbangsih dengan ketulusan di jalan yang benar

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 26 Mei 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 28 Mei 2025
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -