Ceramah Master Cheng Yen: Dokter Teladan Membina Insan Berbakat

Jangan melupakan tahun itu dan niat yang dibangkitkan saat itu. Waktu berlalu dengan cepat. Puluhan tahun berlalu dalam sekejap. Pada tahun 1979, timbul sebersit niat dalam benak saya untuk membangun rumah sakit di Hualien. Setelah itu, saya membangun tekad dan memulai langkah untuk membangun RS. Setelah pembangunan rampung, RS Tzu Chi Hualien resmi beroperasi pada tahun 1986. Setelah membangun misi kesehatan, kita menyadari bahwa pendidikan sangat penting. Saat RS kita baru mulai beroperasi, sangat sulit untuk merekrut perawat di wilayah timur Taiwan. Karena itu, kita harus segera membina perawat. Terlebih, di Hualien terdapat banyak gadis suku asli. Kita hendaknya mendirikan sekolah kejuruan di sini bagi mereka agar kelak mereka dapat bekerja dengan tenang dan melayani warga setempat.

Jadi, kita memutuskan untuk mendirikan sekolah keperawatan. Setelah mengambil keputusan, kita mulai melakukan persiapan. Pada tahun 1989, Akademi Keperawatan Tzu Chi diresmikan. Kini sudah 30 tahun berlalu. Saya masih ingat saat itu, ada 107 murid yang mendaftar. Ada lebih dari 20.000 insan Tzu Chi  yang datang untuk menghadiri peresmian Akademi Keperawatan Tzu Chi.

Dikenang kembali, saat itu sungguh penuh kehangatan. Kemarin, upacara kelulusan Universitas Sains dan Teknologi Tzu Chi berlangsung dengan agung dan tertib. Upacara yang agung itu diadakan di Aula Jing Si Hualien. Suasananya sangat menyentuh. Para orang tua yang hadir juga sangat tersentuh. Tamu dari berbagai wilayah sangat memuji upacara kelulusan kita. Kemarin sore, para orang tua datang ke Griya Jing Si untuk menyatakan rasa haru mereka.  Ada seorang ibu yang datang dari Malaysia. Dia berkata bahwa awalnya, saat putrinya datang ke Hualien, dia khawatir putrinya tidak bisa membiasakan diri. Kemudian, Ibu Yi De (relawan Tzu Chi) sering berhubungan dengannya sehingga dia memahami kondisi putrinya saat belajar di universitas kita dan bagaimana interaksi putrinya dengan orang lain.

Untuk upacara kelulusan kali ini, Ibu Yi De berkata padanya, “Menginaplah di rumah saya. Rumah saya adalah rumahmu.”

Ini membuatnya semakin tersentuh. Demikianlah misi pendidikan kita. Kita membina banyak murid yang taat pada aturan dan tata krama. Setelah lulus, banyak murid yang bekerja dan melayani masyarakat. Semuanya sangat dipuji orang-orang. Melihat upacara kelulusan kemarin, saya juga memuji mereka di dalam hati. Kepada siapakah saya bersyukur? Profesor Yang Sze-piao. Karena pembangunan sekolah keperawatan rampung dengan cepat, kita tidak sempat merekrut kepala sekolah. Karena itu, saya meminta beliau untuk menjabat sebagai kepala sekolah sementara. Beliau menyetujuinya tanpa berpikir dua kali. Sejak tahun kita mulai membangun RS, saya sangat bersyukur kepada Profesor Yang Sze-piao. Saat itu, beliau merupakan Kepala RS Universitas Nasional Taiwan, tetapi sangat memperhatikan dan mendukung Tzu Chi.

Saat itu, wakil kepala RS Universitas Nasional Taiwan adalah dr. Tu Shih-mien dan dr. Tseng Wen-ping. Mereka berdua merupakan anggota komite perencanaan pembangunan RS Tzu Chi Hualien. Mereka juga sangat memperhatikan  dan mendukung RS kita. Meski mengalami berbagai kesulitan, tetapi kita berhasil mendirikan RS Tzu Chi Hualien. Saya bersyukur pada mereka. Tahun ini, saat Profesor Yang datang ke Griya Jing Si, saya menyadari bahwa beliau sungguh telah lanjut usia. Melihat beliau, saya teringat selama 40 tahun lebih ini, baik dalam rapat misi kesehatan maupun misi pendidikan, beliau tidak pernah absen. Beliau memberikan banyak saran yang bijak sehingga orang-orang dapat mencapai kesepakatan dalam rapat misi kesehatan dan pendidikan kita.

Dalam benak saya, Profesor Yang Sze-piao selalu merupakan orang yang sangat sehat. Profesor Yang Sze-piao telah berusia 100 tahun. Beliau sangat panjang umur dan bersemangat, bagaikan pohon pinus dan cemara yang selalu hijau. Beliau mengarahkan tujuan hidupnya dengan tepat ke arah yang benar tanpa menyimpang sedikit pun. Demikianlah  kehidupan beliau yang sangat patut dipuji. Kita harus menggenggam kehidupan kita untuk bersumbangsih tanpa menyia-nyiakan waktu. Kita harus bersungguh hati. Semangat beliau harus kita teladani, terlebih dedikasi beliau dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Beliau sangat mengagumkan.

Saat ini, janganlah kita melupakan niat yang kita bangkitkan tahun itu. Pada tahun demi tahun yang merupakan sejarah penting Tzu Chi, beliau turut berdedikasi. Mari kita bersungguh hati memahami dedikasi beliau yang Mari kita bersungguh hati memahami dedikasi beliau yang sudah tercatat dalam sejarah Tzu Chi. Ini merupakan jejak kehidupan yang sangat berharga. Beliau merupakan penyelamat bagi kehidupan dan misi kita. Saya bersyukur kepada beliau.

 

Bertekad menjalankan misi kesehatan dan memperoleh dukungan
Membina insan berbakat dengan pendidikan yang berkualitas
Dokter humanis berusia seratus tahun senantiasa bersemangat
Menjadi teladan dan penyelamat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 Juni 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 3 Juni 2019

 

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -