Ceramah Master Cheng Yen: Giat Menyelami dan Mempraktikkan Dharma

Dalam beberapa tahun ini, setiap kali berkunjung ke Taoyuan, saya bisa melihat kemajuan kalian. Kalian juga sangat bersatu hati dan harmonis. Saya berharap kalian semua bisa berinteraksi dengan harmonis. Saya juga mendengar bahwa kalian sangat tekun dan bersemangat mendengar Dharma. Karena itu, saya harus sangat bersungguh hati.

Setiap hari, di antara jadwal yang padat, saya harus meluangkan waktu sebelum pukul enam sore untuk melakukan persiapan. Tidak peduli ada betapa banyak hal lain, saya harus berfokus mempersiapkan isi ceramah yang akan saya berikan keesokan paginya. Sekarang, membabarkan Dharma berbeda dengan dahulu. Dahulu, begitu duduk, saya bisa langsung membabarkan Dharma tanpa menggunakan PowerPoint atau teks. Tidak perlu menyiapkan apa pun. Dengan Sutra di tangan, saya sudah bisa membabarkan Dharma.

Namun, sekarang sudah berbeda. Kini, tidak semua insan Tzu Chi bisa memahami ceramah saya dalam dialek Taiwan karena relawan yang mengikuti ceramah saya berasal dari puluhan negara. Jadi, saya harus melakukan persiapan agar relawan yang tidak memahami dialek Taiwan bisa memahami ceramah saya lewat teks. Inilah yang harus saya lakukan. Ini membutuhkan banyak waktu dan membuat saya merasa tertekan.

Terkadang,saya merasa sangat tegang karena waktu terus berlalu. Saya juga sangat lelah, tetapi saya harus melakukan persiapan untuk memberikan ceramah keesokan paginya. Karena itu, saya merasa tertekan. Namun, saya tetap berusaha sebaik mungkin agar kalian bisa menyelami Dharma. Saya berharap kalian semua dapat menyelami Dharma. Mengapa harus menyelami Dharma?

doc tzu chi

Contohnya lavender. Jika kita berdekatan dengan lavender, maka meski kita sudah jauh dari lavender itu, tetapi aroma lavender akan tertinggal di pakaian kita. Karena itulah, kita harus menyelami Dharma. Saya berharap setiap orang dapat mendekati Dharma. Kita harus percaya bahwa kita memiliki kesadaran kedelapan. Kita bersusah payah dan bekerja keras sepanjang hidup kita.

Saya sering memberi tahu kalian bahwa kita melatih diri untuk melenyapkan tabiat buruk. Dari mana tabiat buruk berasal? Dari kesadaran. Noda batin dalam pikiran kita bisa membangun banyak tabiat buruk. Jika kita mendekati tangki septik, aroma tidak sedapnya juga akan tertinggal di tubuh kita. Begitu pula dengan pikiran dan kesadaran kita.

Di lingkungan yang tidak baik, tabiat buruk akan terbangkitkan. Dengan mendengar Dharma, kita akan menyadari bahwa kita tidak boleh membangun tabiat buruk dan harus memperbaikinya sedikit demi sedikit. Karena itulah, saya terus menekankan prinsip kebenaran ini. Saat mengulas prinsip kebenaran yang sangat penting, saya akan terus-menerus mengulangnya.

Sesungguhnya, saya juga khawatir jika saya terus mengulangnya, kalian akan merasa bosan. Namun, tidak peduli kalian bosan atau tidak, tanggung jawab saya adalah terus mengulang prinsip kebenaran yang sangat penting. Bagi orang yang tidak datang kemarin, mereka bisa mendengarnya hari ini. Bagi orang yang sudah mendengarnya kemarin, saya bisa mengingatkannya lagi hari ini. Jadi, pengulangan seperti ini sangatlah penting.

doc tzu chi

Contohnya salah satu murid Buddha, Purna Maitrayaniputra. Buddha juga terus mengulang tentang Purna Maitrayaniputra. Saya juga harus mengulas semuanya meski kisah tentang murid-Nya ini sangat panjang. Saya bukan hanya tidak boleh melewatkannya, tetapi juga harus memahami pikiran Buddha dan mengapa Buddha begitu memandang penting murid-Nya ini. Murid-Nya ini tidak takut kesulitan dan bersedia mendedikasikan diri untuk membabarkan Dharma di dunia.

Buddha sangat memuji semangat murid-Nya ini. Selama beberapa malam dalam perjalanan saya, saya kembali mendengarkan ceramah saya tentang Purna Maitrayaniputra. Dari sini bisa diketahui bahwa membabarkan Dharma sangatlah penting. Bab Praktik Damai dan Sukacita memberi tahu kita kesulitan apa yang akan kita hadapi di awal dan perbuatan apa yang harus kita hindari.

Jika ada orang yang menghina atau sengaja memfitnah kita, kita harus bersabar dan menjauh dari kondisi seperti itu. Sesungguhnya, angin kegelapan batin bertiup bukan karena orang lain, melainkan karena diri sendiri. Orang lain mungkin langsung melupakannya. Kini, jaring kegelapan batin sangatlah banyak. Namun, yang menjadi rintangan adalah diri sendiri.

Rintangan dari orang lain mungkin akan berlalu dalam waktu singkat karena setelah mengetahui kebenaran, orang lain tidak mempermasalahkannya lagi. Namun, rintangan dari diri sendiri adalah rintangan terbesar. Karena itulah, saya terus memberi tahu kalian untuk memulihkan spirit Tzu Chi. Spirit Tzu Chi adalah tekad dan ikrar kita. Kita jangan sampai kehilangan spirit Tzu Chi.

doc tzu chi

Kehilangan spirit berarti kehilangan tujuan hidup, bahkan hilang ingatan. Kita tidak boleh membiarkan diri sendiri menjadi orang yang hilang ingatan. Kita mungkin akan hilang ingatan karena usia, tetapi kita tidak boleh lupa untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita. Hidup akan berakhir sesuai hukum alam, tetapi jiwa kebijaksanaan kita akan bertahan untuk selamanya.

Kita harus bersungguh-sungguh menjaga jiwa kebijaksanaan kita. Jadi, saya berharap kalian bisa menggenggam waktu untuk melakukan praktik nyata. Apa yang kalian dengar hari ini harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya terus berkata bahwa setelah mendengar Dharma, sangat penting untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum melakukan perjalanan, saya mengulas bab Praktik Damai dan Sukacita dan terus memberi tahu kalian bahwa hidup manusia bagaikan mimpi. Buddha mengumpamakan hidup manusia sebagai mimpi. Jika kita giat melatih diri, bahkan di dalam mimpi pun kita akan giat melatih diri. Saya menjelaskannya dengan berkata bahwa hidup manusia bagaikan mimpi. Memiliki mimpi yang indah, inilah tujuan hidup kita. Intinya, kita harus bersungguh hati.

Mimpi buruk merupakan peringatan bagi kita dan mimpi indah merupakan arah tujuan kita. Karena itulah, saya berkata bahwa Sutra menunjukkan jalan. Buddha menunjukkan arah agar kita bisa menuju arah yang benar. Setelah memiliki arah, kita harus menapaki jalan tersebut.

Sebagai Bodhisatwa dunia, kita harus membuka jalan menuju arah yang benar. Setelah membuka jalan, kita harus giat mengajak orang-orang di komunitas untuk bersama-sama membentangkan jalan yang mulus. Jalan ini menghubungkan satu keluarga dengan keluarga lainnya. Dengan cara inilah kita menyucikan hati manusia.

Saya sungguh sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi Taoyuan. Hari ini, kalian berkumpul bersama karena saya berkunjung ke sini. Alangkah baiknya jika kalian bisa sering berkumpul seperti ini. Dengan sering berkumpul bersama, kalian bisa saling berbagi sejarah dan kegiatan Tzu Chi. Dengan demikian, kalian tidak akan takut pada angin kegelapan batin dan bisa mengubah kegelapan batin menjadi kebijaksanaan.

Menyelami ajaran kebajikan untuk melenyapkan tabiat buruk
Dengan berani memikul tanggung jawab untuk membabarkan Dharma
Tidak lupa untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan

Membentangkan jalan kebajikan untuk menyucikan hati manusia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 Juli 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 6 Juli 2017
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -