Ceramah Master Cheng Yen: Hati bagaikan Cermin yang Harus Dibersihkan dengan Tekun


Saya merasa sangat bersyukur. Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun setiap tahunnya, setiap sesi selalu membuat saya tersentuh dan bersyukur. Saya sangat berharap generasi demi generasi di Taiwan dapat menjadi keluarga Tzu Chi. Saya berharap Taiwan menjadi tanah yang penuh berkah dan menjadi tanah suci di dunia.

Sesungguhnya, setiap orang memiliki tanah suci di hati karena semua orang pada dasarnya memiliki hakikat kebuddhaan. Selama bisa memancarkan cinta kasih, batin kita akan menjadi bersih dan murni. Hati Anda adalah hati Bodhisatwa yang terus menciptakan berkah bagi semua orang. Hendaknya kita membawa tanah suci itu ke dalam hati.

Di dalam hati, semua orang memiliki tanah suci yang dapat memantulkan kemurnian satu sama lain. Hati kita bagaikan sebidang cermin yang jernih. Cermin itu biasanya harus dilap setiap hari agar tetap jernih. Itulah yang dimaksud dengan menjernihkan hati bagaikan cermin. Jika hati kita jernih, tanah suci di dalam hati pun akan bersih.

Buddha datang ke dunia dengan satu tujuan besar, yaitu membimbing semua makhluk untuk melatih diri di Jalan Bodhisatwa. Bodhisatwa harus memurnikan hati sendiri dan bersumbangsih dengan cinta kasih. Buddha juga mengajarkan kepada semua orang untuk menjadi Bodhisatwa. Ini adalah cermin yang mengingatkan kita bahwa di hati setiap orang ada sebidang cermin yang harus segera dibersihkan.

Daripada memohon kepada Buddha, lebih baik kita membersihkan cermin kita dan mengintrospeksi diri. Ketika cermin dalam hati telah dibersihkan, kita dapat melihat kembali wajah asli kita. Wajah asli itu sesungguhnya adalah rupa Bodhisatwa yang agung. Setiap orang memiliki rupa Bodhisatwa di dalam hati.


Bodhisatwa sekalian, cinta kasih adalah praktik Bodhisatwa. Saya berharap semuanya dapat hidup di dunia ini dengan cinta kasih. Dunia ini membutuhkan hadirnya Bodhisatwa seperti kalian untuk mencurahkan perhatian kepada semua orang.

Setiap hari, begitu membuka mata, saya akan duduk dan mendoakan diri sendiri. Kemarin, saya dapat tidur nyenyak dan hari ini masih bisa membuka mata, duduk, dan menggerakkan kaki serta tangan dengan baik. Saya merasa sangat bersyukur. Dengan rasa syukur itu, saya bertanya pada diri sendiri, "Hari ini, apa yang bisa saya lakukan untuk dunia?"

Sejak pagi, saya sudah mempersiapkan diri untuk berbuat baik bagi dunia. Semua yang hadir di sini merupakan insan Tzu Chi yang juga murid saya. Hendaknya kalian mempelajari apa yang ingin saya pelajari. Guru saya pernah mengingatkan untuk bekerja demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Jadi, saya terus belajar untuk melakukan lebih banyak hal bagi ajaran Buddha, seperti menyebarkan ajaran-Nya.

Kita harus menyucikan hati manusia. Jika banyak orang melakukan hal baik, dunia ini akan menjadi tanah suci. Hendaknya kita sungguh-sungguh berbuat baik. Hanya dengan hidup harmonis, barulah semua orang dapat menjalankan peran dan kewajiban masing-masing dengan baik. Hendaknya kita menjaga prinsip hidup dengan baik. Ini disebut dengan menjaga norma dan jalan yang benar.

Hendaknya semua orang sepenuh hati dalam menjaga norma dan jalan yang benar dalam hidup. Namun, ini semua terasa terlalu luas. Saya ingin mengatakan satu hal sederhana, yaitu berbuat baik setiap hari. Jika kita melakukan hal baik setiap hari, kita tidak akan melanggar aturan. Itulah yang disebut menjaga norma dan jalan yang benar.


Usia kehidupan manusia terbatas, tetapi jiwa kebijaksanaan itu tidak terbatas. Setiap orang memiliki jiwa kebijaksanaan. Itulah hakikat sejati kita. Hendaknya kita menggenggam waktu saat ini karena dalam kehidupan ini kita berjodoh dengan ajaran Buddha dan memiliki jalinan jodoh untuk melangkah bersama Tzu Chi di dunia ini.

Kita semua adalah Bodhisatwa dunia yang memiliki kesempatan untuk berbuat baik. Jadi, hendaknya kita sepenuh hati menjadi Bodhisatwa hidup di dunia. Mungkin, di masa lalu kalian belum mengenal ajaran Buddha, tetapi sekarang kalian telah duduk di sini. Saya percaya bahwa kalian pasti setuju dengan ajaran Buddha dan Tzu Chi. Terlebih lagi, kalian yang hadir di sini, semuanya telah meneladan Buddha dan menjadi insan Tzu Chi.

Kalian semua telah membangun tekad dan ikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Jadi, kita semua sangat dipenuhi berkah. Karena itu, kini saatnya bagi kita untuk menginspirasi orang lain. Sama seperti kalian yang terinspirasi oleh anggota komite Tzu Chi, kini kalian juga telah dilantik menjadi anggota komite dan Tzu Cheng.

Saat ini, kalian memiliki tanggung jawab untuk membimbing dan menginspirasi orang lain untuk berbuat baik bagi dunia. Dengan demikian, barulah dunia bisa damai. Saat semua orang berbuat baik, alam akan bersahabat dan dunia akan bebas dari bencana.


Enam puluh tahun Tzu Chi membangun keteladanan. Belajar untuk tersadarkan dengan ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan. Mempraktikkan ajaran, saya bersedia. Mengembangkan keyakinan, ikrar, dan praktik dengan kebajikan dan cinta kasih.”

Bodhisatwa sekalian, saya sangat berterima kasih dan merasa tersentuh. Buddha berkata bahwa Beliau terjun ke tengah masyarakat demi satu tujuan besar. Andai saja hari ini Buddha berada di antara kita, alangkah baiknya. Namun, setiap hari saya selalu berpikir bahwa satu per satu orang di hadapan saya adalah Bodhisatwa. Dengan begitu, ada seribu, bahkan puluhan ribu Buddha di sini.

Selama Dharma menyerap ke dalam hati, semua orang adalah Buddha. Inilah hati Buddha. Saya berterima kasih kepada semuanya karena telah bersatu hati memikul tekad Guru. Semuanya telah menunjukkan hal itu. Saya sangat gembira dan bersukacita.

Membina insan berbakat dan mewariskan semangat dari generasi ke generasi. Kami akan mewariskan Tzu Chi hingga 50 generasi pertama, kedua, sampai tak terhingga. Insan Tzu Chi terus berjalan mengikuti Master.”

Baik. Marilah berjalan bersama saya. Kalian semua harus mengingat setiap gerakan dan perasaan yang muncul hari ini. Sebagai insan Tzu Chi, dalam menjalankan aktivitas Tzu Chi di tengah masyarakat, tidak boleh kurang satu orang pun dari kalian.

Hati bagaikan cermin yang harus dibersihkan dengan tekun
Memancarkan kebenaran sejati dan menggarap ladang berkah
Mempraktikkan ajaran di Jalan Bodhisatwa
Membangun tekad dan ikrar untuk berbuat baik serta membimbing diri sendiri dan orang lain

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 08 Desember 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 10 Desember 2025
Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -