Ceramah Master Cheng Yen: Jejak Bodhisatwa dalam Mempraktikkan Cinta Kasih Agung


Pada Acara Pemberkahan Tahun ini, saya mendoakan kalian semua dalam momen memasuki tahun yang baru ini. Dengan tulus kita menyambut tahun baru yang penuh berkah, kebijaksanaan, dan kebaikan. Hendaknya semua orang memiliki rasa syukur. Untuk setiap hari yang telah kita lalui, hendaknya kita bersyukur. Untuk setiap detik yang akan datang, hendaknya kita bertekad untuk menciptakan berkah. Inilah hari-hari yang kita lalui.

Saat ini, teknologi telah berkembang pesat dan kita dapat melihat dunia secara luas. Kita dapat mengetahui pada waktu tertentu, apa yang terjadi di setiap negara, baik itu bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia. Semua berita ini dapat kita ketahui dengan cepat. Selama kita peduli terhadap hal-hal yang terjadi di dunia, kita dapat memandang dunia secara luas.

Setiap hari, saya memperhatikan dunia. Oleh karena itu, saya selalu memberi tahu semuanya untuk berdoa bagi kedamaian dunia dengan tulus. Oleh karena kita hidup aman dan damai, kita harus bersyukur setiap saat dan menciptakan berkah. Menciptakan berkah adalah hal yang sangat pragmatis dan saat ini kita telah melakukannya. Dengan berdoa dan menciptakan berkah, kita dapat hidup aman dan damai setiap hari. Pahala dari menciptakan berkah sangat tak terbayangkan. Namun, saya ingin memberi tahu semuanya bahwa bersumbangsih adalah suatu keharusan.

Kita harus memiliki pemikiran bahwa bersumbangsih adalah hal yang harus dilakukan. Bersumbangsih bukan demi memohon berkah, melainkan untuk menciptakan berkah. Jika bersumbangsih dengan pola pikir ini, kita akan menciptakan pahala tak terbatas. Tanpa meminta balasan, kita akan memperoleh manfaat.


Hendaknya kita semua bersumbangsih dan membantu orang lain dengan cinta kasih. Dengan hati yang tidak mengharapkan balasan, kita akan membantu orang lain secara alami. Bersumbangsih tanpa pamrih akan menciptakan pahala yang tak terhingga. Saya percaya bahwa semua insan Tzu Chi memiliki pola pikir seperti ini, yaitu bersumbangsih tanpa pamrih.

Saya sering mendoakan semuanya agar memiliki hati yang tanpa pamrih dan memperoleh pahala tanpa batas. Tentu saja, semuanya selalu mendengarkan ceramah saya setiap hari. Berkat kemajuan teknologi, setiap hari saya bisa hadir lewat Da Ai TV. Selama memiliki niat, kalian dapat melihat saya dalam satu ketukan jari.

Jika kalian memiliki ponsel, saya akan dalam genggaman tangan kalian. Ketika ingin melihat saya dan merindukan saya, kalian dapat mengetuk ponsel kalian. Ketika kalian memanggil saya, saya akan ada di sana. Ketika kalian ingin mendengarkan ceramah saya karena hari sebelumnya kalian tidak memiliki waktu dan ingin mendengarnya hari ini, kalian dapat mengetuk ponsel kalian dan saya akan langsung ada di sana. Inilah berkah manusia saat ini.

Hidup di era ini, teknologi telah maju pesat sehingga saat kalian ingin mendengarkan Dharma, kalian dapat langsung mendengarkannya. Selain mendengarkan Dharma, kalian juga harus mempraktikkannya. Jika hanya mendengarkan tanpa praktik, kalian sama saja dengan tidak mendengarkan.

Jika kalian mendengarkan ceramah saya, saat hati kalian penuh kerisauan dan noda batin, kalian akan berpikir, "Saya telah mendengar Master berkata bahwa saya harus membuka hati saya. Apa pun hal yang membuat saya menjadi risau dan penuh noda batin, Master telah memberi tahu saya untuk melepaskannya dan kembali menciptakan berkah bagi dunia. Saya harus terus bersumbangsih dan menciptakan berkah."


Bodhisatwa sekalian, saat ini bencana terjadi di banyak negara. Hendaknya kita bersumbangsih. Insan Tzu Chi selalu siap sedia untuk menggerakkan orang dan membawa bantuan. Inilah Bodhisatwa dunia. Saya merasa bahwa berada di dunia pada era ini sungguh merupakan waktu yang tepat bagi saya karena teknologi telah maju pesat.

Tzu Chi dimulai sejak lebih dari 50 tahun yang lalu dengan 30 celengan bambu dari 30 ibu rumah tangga yang membangun tekad untuk menghimpun tetes demi tetes kebajikan sehingga di mana pun ada yang membutuhkan, mereka akan dapat memberikan bantuan. Inilah kisah 58 tahun yang lalu.

Seiring berjalannya waktu, insan Tzu Chi terus bertambah tanpa henti. Wilayah yang kita bantu pun makin hari makin luas sehingga hal yang harus kita lakukan dan kekuatan yang kita perlukan makin bertambah. Selama kita memiliki hati yang murni tanpa ketamakan, penuh ketulusan dan cinta kasih tanpa pamrih, ketika kita berseru, akan ada ribuan, bahkan puluhan ribu orang yang merespons. Hendaknya kita membangun tekad dan ikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Begitulah Bodhisatwa dunia.

Saat ini, insan Tzu Chi mempraktikkan apa yang Buddha praktikkan. Buddha mengajarkan kepada semua orang tentang praktik Bodhisatwa. Zaman Buddha dan kita terpaut 2 ribu tahun lebih. Namun, di ruang dan waktu yang berbeda, praktik Bodhisatwa tengah dijalankan oleh insan Tzu Chi di zaman ini.


Hendaknya kita bertulus hati dan mawas diri agar dunia dapat aman dan damai. Kita juga harus meningkatkan kewaspadaan diri dan menciptakan berkah bagi dunia. Ini disebut dengan energi berkah. Energi berkah harus kita ciptakan, bukan hanya dimohonkan. Jika kita tidak menciptakan berkah dan hanya memohon, kita tidak akan mendapatkannya. Hendaknya kita berbuat baik, baik besar maupun kecil.

Saya sering mengatakan bahwa tetes demi tetes kebajikan akan terhimpun menjadi banyak. Tzu Chi dapat terwujud melalui himpunan tetes demi tetes kebajikan. Selama 58 tahun, semua orang terus memberikan cinta kasih dan berjalan bersama saya di Jalan Bodhisatwa. Semua orang adalah Bodhisatwa. Bodhisatwa bukanlah mereka yang berbuat kebajikan seorang diri, melainkan mereka yang juga membimbing orang lain.

Saudara sekalian, melalui perkataan saya ini, seharusnya kalian mengingat kembali apa yang telah kalian lakukan hingga saat ini. Inilah yang telah dilakukan oleh insan Tzu Chi. Ke mana pun insan Tzu Chi pernah menginjakkan kaki, itu kita sebut sebagai jejak berkah. Ke mana pun kita pergi, tempat itu akan dipenuhi berkah. Di mana pun ada jejak langkah insan Tzu Chi, semuanya akan menjadi aman dan damai. Inilah jejak berkah yang merupakan jejak insan Tzu Chi. 

Bertulus hati dan bersyukur untuk membina berkah dan kebijaksanaan
Bersumbangsih tanpa pamrih mendatangkan pahala yang sesungguhnya
Teknologi memungkinkan kita untuk mendengarkan Dharma demi membersihkan noda batin
Jejak langkah Bodhisatwa dipenuhi cinta kasih agung  

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 12 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 14 Januari 2024
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -