Ceramah Master Cheng Yen: Kebajikan Membawa Sukacita dan Menumbuhkan Hutan Pahala


“Sebanyak 18 anggota keluarga Li di Malaysia dilantik bersama pada tahun 2017. Kemudian, di tahun kedua, ada 4 lagi yang dilantik dan di tahun ketiga, juga ada beberapa yang dilantik Bersama,”
kata Li Bi-si relawan Tzu Chi.

Semua anggota keluarga Anda adalah insan Tzu Chi.

“Betul. Suami dan putri saya juga adalah insan Tzu Chi. Pada bulan Oktober 2 tahun yang lalu, suami saya meninggal. Berkat jalinan jodoh, saya dapat hadir di hadapan Master dan mendapatkan penghiburan. Saat itu, meski saya adalah umat Buddha, saya tidak paham dengan ketidakkekalan hidup,” lanjut Li Bi-si.

“Saat itu, saya bertanya kepada Master, ‘Suami saya telah bersumbangsih dengan sangat tekun dan bersemangat. Dia juga telah mengenal Tzu Chi. Mengapa dia tidak memiliki waktu yang lebih panjang untuk melatih diri?’ Master berkata, ‘Melatih diri dapat dilakukan dari kehidupan ke kehidupan.’ Mendengar itu, saya menjadi lebih mengerti. Saya sangat berterima kasih karena mendapatkan penghiburan dari Master. Saya akan terus tekun dan bersemangat,” pungkas Li Bi-si.

Saya mendoakan Anda. Ingatlah apa yang saya katakan. Hendaknya Anda melepaskan segala noda batin dan mengembangkan niat baik untuk memupuk berkah demi mendoakan suami Anda. Kita telah mendengar bagaimana Bapak Hu dapat pergi dengan sangat tenang. Dia pasti kembali lagi karena di masa lalu, dia telah melakukan banyak hal bajik, bergabung dengan Tzu Chi, dan penuh sukacita dalam Dharma. Ketika waktunya tiba, dia pergi dengan tenang tanpa rasa sakit. Inilah yang saya harapkan ketika meninggalkan kehidupan.

Setiap kali mendengar kisah seseorang yang pergi dengan damai, saya selalu berkata, "Itulah yang saya inginkan." Saya tidak tahu apakah saya bisa mendapatkannya atau tidak. Bagaimanapun, kita harus membangkitkan ketulusan untuk mendoakan Bapak Hu.


Hari ini, berkat jalinan jodoh yang istimewa, relawan Tzu Chi Vietnam dan Malaysia dapat berkumpul di tempat ini. Relawan Vietnam adalah relawan senior. Beberapa relawan dari Vietnam ini sudah sangat senior. Mereka adalah pengusaha Taiwan yang pergi ke Vietnam dan mengembangkan bisnis mereka di sana. Bisnis dan misi Tzu Chi dijalankan secara beriringan dengan langkah yang mantap. Begitu pula dengan relawan Malaysia, seperti Ci Lu dan Ji Yu. Mereka telah kembali.

Saat membuka usaha di Malaysia, mereka juga tekun menjalankan misi Tzu Chi. Kini, bersama dengan semua anggota keluarga, mereka berfokus untuk melayani dalam badan misi Tzu Chi. Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih kepada semuanya. Dengan adanya benih yang ditabur, barulah tercipta hutan berkah dan pahala di banyak tempat.

Saya merasa sangat bersyukur, terlebih karena setiap pengusaha memiliki jaringan yang sangat luas. Meski Tzu Chi melakukan pekerjaan amal, sesungguhnya Tzu Chi memiliki empat misi, yaitu misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, dan misi budaya humanis. Saya sangat berharap kalian memiliki kekuatan untuk menjalankan semuanya.

Hendaknya kita membangun tekad dan ikrar untuk sungguh-sungguh menginspirasi lebih banyak orang bergabung dengan Tzu Chi. Kita harus memiliki hati dan pikiran yang bajik untuk dapat mengemban tanggung jawab mewujudkan Empat Misi Tzu Chi. Empat Misi Tzu Chi memerlukan himpunan banyak orang untuk dapat terwujud. Bukan bangunan gedung yang harus besar, melainkan tekad, ikrar, dan kekuatan kita yang harus besar. Inilah harapan terbesar saya.

Tidak peduli dari negara mana kita berasal, kita semua adalah satu keluarga. Tidak peduli dari negara mana kita berasal, ketika berkunjung ke Malaysia, relawan Malaysia akan menyambut semuanya dengan sangat ramah. Begitu pula dengan Kaohsiung yang dipenuhi dengan sekelompok pengusaha yang bersumbangsih dengan sepenuh hati dan cinta kasih. Melihat hal itu, saya tidak lagi merasa khawatir.


Saya dipenuhi dengan sukacita karena semua orang telah mengubah kehidupan mereka. Dahulu, banyak orang berkumpul untuk kesenangan; saat ini, semuanya berkumpul untuk menyatukan ketulusan. Kesenangan dan ketulusan adalah hal yang berbeda.

Saat berbisnis, orang-orang berkumpul untuk kesenangan; saat menjalankan misi amal, semuanya berkumpul untuk membawa manfaat bagi dunia dengan bersumbangsih tanpa pamrih. Bersumbangsih dengan cinta kasih berarti menciptakan berkah; tanpa pamrih berarti kebijaksanaan. Ketika bersumbangsih, berarti Anda telah menciptakan berkah. Berkah yang kita ciptakan dapat kita rasakan sendiri.

Saya sering berkata bahwa kita akan menuai apa yang kita tabur. Sesungguhnya, saat menjalankan Tzu Chi, kalian juga menciptakan berkah bagi diri sendiri. Selain melakukan hal yang berwujud untuk Tzu Chi, kita juga mendapatkan berkah yang tak berwujud. Oleh karena Anda memiliki hati yang tulus dan pikiran yang bajik, Anda telah menciptakan berkah bagi diri sendiri.

Saya sangat berharap bahwa misi Tzu Chi dapat dijalankan bersama-sama. Dunia penuh dengan ketidakkekalan. Hendaknya kita segera menciptakan berkah. Berkah inilah yang akan menjadi milik kita pada kehidupan mendatang. Berkah yang kita ciptakan akan mengikuti kita ke kehidupan selanjutnya. Ini disebut kebijaksanaan.

Ajaran Buddha mengajarkan kepada kita untuk mengembangkan berkah di dunia dan menumbuhkan kebijaksanaan dari kehidupan ke kehidupan. Inilah yang disebut membina berkah dan kebijaksanaan. Dengan demikian, kita sendirilah yang akan menuai hasilnya. Dengan menciptakan berkah, kita akan mendapatkan berkah. Jadi, saya akan terus menyemangati semuanya.


Lewat sumbangsih yang berwujud, kita akan mendapatkan banyak manfaat yang tak berwujud. Makin banyak berbuat, makin banyak pula yang kita peroleh, bahkan tak terhingga. Hendaknya kita bertutur kata baik dan menggalang banyak orang untuk berbuat baik karena dunia ini penuh dengan orang-orang yang menderita.

Kalian harus yakin bahwa Tzu Chi tidak akan menyalahgunakan sumbangsih kalian. Dengan demikian, setiap sumbangsih akan terasa manfaatnya. Semuanya digunakan untuk menciptakan berkah bagi dunia, seperti membagikan beras kepada mereka yang tidak mampu.

Saya juga telah mendengar bahwa jumlah warga kurang mampu di Vietnam tidaklah sedikit. Saat beras sampai di sana, relawan harus mengerahkan tenaga untuk memindahkan dan membagikannya. Ini tidak hanya dilakukan sekali, melainkan mereka telah melakukannya selama bertahun-tahun.

Relawan Taiwan di Vietnam sangat mengagumkan. Semua orang sangat mengutamakan rasa hormat dan cinta kasih. Sama halnya, kalian juga dapat membantu mereka yang kesulitan di dunia. Intinya, semua hal dimungkinkan oleh jalinan jodoh yang baik.

Saya sangat senang dan terharu. Kalian semua telah bersumbangsih dengan cinta kasih. Terlebih lagi, kalian telah mendukung Tzu Chi dengan cinta kasih. Saya telah merasakannya. Saya mendoakan kalian semua. 

Kebajikan membawa sukacita dalam Dharma dan kedamaian batin
Profesi dan misi dijalankan bersamaan demi menumbuhkan hutan pahala
Bersumbangsih tanpa pamrih dengan kebijaksanaan
Bersyukur dan menghormati akan menciptakan jalinan jodoh baik

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 02 Maret 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 04 Maret 2024
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -