Ceramah Master Cheng Yen: Media Sebagai Aliran Jernih untuk Menyucikan Hati Manusia

Tzu Chi memiliki empat misi. Empat Misi Tzu Chi didasarkan pada cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Cinta kasih diwujudkan melalui misi amal. Welas asih diwujudkan melalui misi kesehatan. Sukacita diwujudkan melalui misi budaya humanis. Keseimbangan batin diwujudkan melalui misi pendidikan.

Benar, misi budaya humanis Tzu Chi bertujuan untuk mewujudkan semangat sukacita. Bagaimana cara menjelaskan budaya humanis Tzu Chi? Budaya humanis Tzu Chi menyebarkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Kebenaran berasal dari lubuk hati kita tanpa dibuat-buat. Kebajikan yang kita lakukan juga berasal dari lubuk hati kita yang terdalam. Inilah kebenaran dan kebajikan yang sesungguhnya. Gabungan dari keduanya akan membentuk keindahan. Dengan memahami kebenaran, kita dapat membina kebijaksanaan. Inilah yang disebut menciptakan berkah sekaligus membina kebijaksanaan.

Di dalam keluarga besar Tzu Chi, kita dapat menciptakan berkah dan membina kebijaksanaan setiap hari dengan penuh sukacita. Bayangkan, inilah kehidupan yang paling penuh berkah. Saya melihat insan Tzu Chi di seluruh dunia memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini untuk mendengar ceramah pagi setiap hari. Di beberapa negara terdapat perbedaan waktu, tetapi mereka tetap mendengar ceramah pagi pada saat yang sama. Di berbagai negara, para insan Tzu Chi mendengar ceramah pagi lewat telekonferensi. Setiap hari, pertemuan pagi relawan juga terhubung ke berbagai Negara lewat telekonferensi. Ini semua berkat kecanggihan teknologi masa kini.

Saya melihat insan Tzu Chi di seluruh dunia menyerap ajaran saya setiap hari. Adakalanya, saya mengulas tentang penyaluran bencana yang Tzu Chi lakukan. Dari mana saya mengetahui semua itu? Dari Da Ai TV. Setiap pagi, saya makan dengan sangat cepat. Untuk apa saya berbuat demikian? Untuk menonton Berita Pagi Da Ai pada pukul 06.30. Saya harus menonton berita. Jadi, saya juga termasuk anggota divisi berita. Singkat kata, setelah saya memberikan informasi, relawan kita akan menuju lokasi secara langsung untuk memahami kondisi di sana dan mulai memberikan bantuan. Kisah seperti ini sangatlah banyak. Jadi, manusia dapat mengembangkan potensi yang tak terhingga. Namun, ini bukan hanya mengandalkan potensi manusia.

Saya bisa mengetahui hal-hal di seluruh dunia karena saya hidup di zaman kemajuan teknologi. Saya bersyukur kita memiliki Da Ai TV sehingga saya bisa segera mengetahui hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Lalu, saya bisa segera memberikan informasi ke pelosok dunia sehingga insan Tzu Chi dapat segera bertindak. Tentu saja, yang paling digemari orang-orang adalah drama Da Ai.

Kita bisa melihat banyak artis dari Asosiasi Seniman Tzu Chi yang bersumbangsih di sudut-sudut kegelapan demi orang-orang yang menderita. Sekelompok artis ini memberikan bantuan secara langsung. Mereka bukanlah artis yang hanya bersinar di layar kaca dan dapat dilihat, tetapi tidak dapat disentuh oleh penonton. Mereka telah terjun ke tengah masyarakat dan benar-benar membentangkan sepasang tangan mereka untuk merangkul semua orang.

Saya sangat berterima kasih kepada para anggota Asosiasi Seniman Tzu Chi. Jalinan jodoh mereka dengan Da Ai TV telah membimbing mereka ke dunia Tzu Chi. Mereka juga mengikuti pelatihan relawan. Mereka juga bergabung ke dalam barisan Bodhisatwa dunia kita. Saya sungguh sangat gembira. Singkat kata, saya sangat bersyukur atas besarnya kekuatan cinta kasih yang terhimpun. Sesungguhnya, drama Da Ai telah menyelamatkan banyak keluarga. Kita mendengar banyak kisah seperti itu. Ada orang yang awalnya berniat bunuh diri, tetapi mengurungkan niatnya setelah menonton drama Da Ai. Mereka merasa, “Orang yang kehidupannya lebih sulit dari saya saja masih bisa bertahan hidup, mengapa saya tidak bisa? Jika dia bisa mengubah kehidupannya, lalu mengapa saya tidak bisa?” Intinya, di antara Empat Misi Tzu Chi, Da Ai TV mendatangkan harapan dan sukacita bagi orang-orang.

Kita juga bisa melihat para relawan dokumentasi. Terjangan Topan Soudelor mendatangkan bencana besar di Xindian, Sanxia, dan Wulai. Selain para staf Da Ai TV, relawan dokumentasi juga pergi ke lokasi bencana untuk melakukan dokumentasi. Jika hanya mengandalkan beberapa kamera staf kita di darat, maka untuk merekam seluruh kondisi di sana sungguh merupakan hal yang mustahil. Karena itu, para relawan kita juga merekamnya dari udara. Dari rekaman tersebut, kita bisa melihat barisan relawan yang sangat panjang. Ketertiban dan keteraturan insan Tzu Chi sungguh mencengangkan.

Di lokasi bencana, insan Tzu Chi terlihat di sepanjang jalan. Saya sungguh sangat tersentuh. Saya berharap setiap staf misi budaya humanis Tzu Chi dapat terus mengemban misi ini yang bagaikan sumur yang terus memancarkan air jernih untuk menyucikan hati manusia.

Sesungguhnya, setiap orang bertanggung jawab terhadap hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Hidup di dunia ini, kita harus bertanggung jawab terhadap segala sesuatu di dunia ini. Misi budaya humanis Tzu Chi bertujuan untuk menyucikan hati semua orang.

Berdasarkan ajaran Buddha, zaman sekarang merupakan era kemunduran Dharma. Karena itulah, banyak kekeruhan yang ditimbulkan manusia di dunia ini, seperti kekeruhan pandangan, kekeruhan noda batin, kekeruhan usia, dan sebagainya. Kegelapan dan noda batin menambah kekeruhan dunia. Setiap makhluk saat ini tengah diliputi kekeruhan. Saat kekeruhan ini terhimpun, terjadilah kekeruhan pandangan, kekeruhan noda batin, kekeruhan makhluk hidup, dan kekeruhan usia. Selain itu, ada pula kekeruhan kalpa atau kekeruhan zaman.

Kita harus berusaha segenap hati untuk menyucikan hati manusia. Jadi, setiap orang bertanggung jawab terhadap hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Jika memiliki jalinan jodoh baik dan berkah untuk berkumpul bersama, kita hendaknya memanfaatkannya dengan baik. Kita dapat berkumpul bersama karena dipenuhi berkah. Karena itu, kita harus menggenggam kesempatan untuk mempraktikkan Dharma secara nyata. Kita harus mempraktikkan Dharma di dunia. Janganlah kita menyia-nyiakan hidup kita. Kita harus menggenggam setiap kesempatan untuk bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus.

Praktikkanlah Dharma dalam keseharian kita, baik perbuatan, ucapan, maupun pikiran kita. Apa pun yang kita ucapkan dan apa pun yang kita lakukan, hati kita harus senantiasa tulus. Kita harus berinteraksi dengan sesama dengan hati yang paling tulus. Inilah Bodhisatwa dunia. Bodhisatwa dunia bisa menjadi penyelamat bagi orang lain.

Potensi manusia menjadi tak terhingga berkat adanya cinta kasih universal

Misi budaya humanis Tzu Chi bagai aliran jernih yang dapat menyucikan hati manusia

Menggenggam kesempatan untuk mempraktikkan Dharma di dunia

Menjadi penyelamat bagi orang lain dengan hati yang tulus

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 September 2015

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -