Ceramah Master Cheng Yen: Melakukan Tindakan Nyata di Jalan yang Benar

Siklon Idai dan bencana banjir melanda Afrika. Ada 3 negara yang terkena dampak bencana di Afrika. Malawi adalah negara yang sangat tertinggal dan menempati urutan atas dalam daftar negara paling tertinggal di dunia. Sejak tahun lalu, kita mulai menjangkau negara itu.

Dalam ceramah pagi saya, seorang relawan Tzu Chi Afrika Selatan, Bapak Zhou, mendengar saya berkata bahwa kita harus menyebarkan Dharma di seluruh Afrika. Dia pun membangun tekad dan berkata, "Usia Master sudah lanjut dan kesehatan Master juga tidak baik. Berhubung Master memiliki harapan ini, sebagai murid Master, saya harus mulai menjalankan harapan Master ini." Dia bertekad untuk menyebarkan Dharma di seluruh Afrika.

Dia mulai melakukan tindakan nyata dan negara pertama yang dikunjunginya ialah Malawi karena Malawi memiliki sedikit jalinan jodoh dengannya. Jadi, relawan Tzu Chi mulai berinteraksi dengan warga di Malawi dan melihat kehidupan warga di sana sangat kekurangan dan sulit. Relawan lokal Afrika Selatan juga kurang mampu, tetapi melihat warga di Malawi lebih kurang mampu dari mereka, mereka membangun ikrar untuk membantu warga di Malawi.

Setiap kali akan pergi ke Malawi, mereka naik bus agar lebih hemat. Mereka harus melakukan perjalanan 3 hari 2 malam untuk tiba di sana. Itu sangat melelahkan. Demi menghemat uang, mereka rela menghabiskan waktu yang panjang dengan naik kendaraan dan melewati jalan yang bergelombang.

 

Kali ini, mereka juga tidak takut lelah berangkat dari Afrika Selatan dan juga menghabiskan waktu 3 hari 2 malam untuk tiba di Malawi. Setelah tiba di sana, relawan kita menenangkan hati dan menyemangati warga di sana. Dalam beberapa kali kunjungan sebelumnya, relawan kita telah membimbing beberapa relawan lokal.

Relawan kita mendorong mereka untuk pergi menggalang dana. Mereka semua sangat memiliki cinta kasih dan ingin berdonasi. Mereka tidak memiliki banyak uang. Berapa banyak uang yang mereka donasikan? Seratus kwacha Malawi. Seratus kwacha Malawi sama dengan berapa dolar NT? Lima dolar NT. Beruntung, relawan Tzu Chi Afrika Selatan pergi dengan membawa sedikit bahan pangan.

Jadi, mereka dapat segera memberikan bantuan darurat.

Bantuan darurat ini berupa tepung jagung yang dibagi ke dalam bungkusan kecil karena jumlahnya terbatas. Berhubung orang-orang di sana sangat kurang mampu dan banyak orang yang membutuhkan, relawan kita membeli bahan makanan dengan kemasan karung besar dan setelah sampai di sana, baru dibagi ke dalam kemasan kecil. Seperti itulah mereka memberikan bantuan.


Melihat ini, saya merasa sangat sedih. Bagaimana orang kurang mampu membantu orang kurang mampu? Awalnya, insan Tzu Chi tidak mengenal warga lokal di Malawi. Karena membangun ikrar agung, Bapak Zhou pergi ke sana pada tahun lalu. Tahun ini, upaya mereka telah membuahkan hasil. Tahun lalu, relawan kita telah menginspirasi beberapa relawan lokal. Tahun ini, sekelompok relawan lokal mulai menjalankan kegiatan. Semua jalinan jodoh ini sangat menakjubkan.

Relawan kita ingin menggalang relawan, tetapi juga tahu warga di sana kurang mampu. Ketika Bapak Pan kembali ke sini, saya berkata, "Saya sangat berterima kasih kepada kalian yang telah menjangkau negara yang sangat tertinggal itu." Untuk membentuk organisasi relawan di negara yang sangat tertinggal itu, kita juga harus membantu kehidupan mereka. Jadi, jika terjadi bencana, kita memberi bantuan lewat pemberian upah kepada mereka.

Kali ini, Bapak Pan Ming-shui pergi menjelaskan kepada mereka tentang semangat ini. Kita memberi bantuan lewat pemberian upah agar mereka dapat membantu kita untuk membungkus barang bantuan ke dalam kemasan kecil, memberi informasi, menghubungi orang-orang, menyalurkan barang bantuan, menjadi penerjemah, dll. Dengan cara inilah, kita membantu warga lokal.

Selain menerjang Malawi, Siklon Idai juga menerjang Zimbabwe dan Mozambik. Kini, kita berharap relawan di Mazambik akan memulai bantuan bencana. Daerah yang terkena dampak bencana, jaraknya lebih dari 1.000 km dari tempat tinggal relawan kita. Kondisi bencana di sana sangat serius. Setelah melakukan survei pascabencana, kita harus pergi memberikan bantuan.

 

Sungguh baik negara yang memiliki insan Tzu Chi karena mereka dapat segera mengerahkan kekuatan cinta kasih. Dengan demikian, barulah mereka dapat segera memberikan bantuan bencana. Asalkan ada insan Tzu Chi, orang yang menderita akan lebih cepat mendapat bantuan dan memiliki berkah untuk menerima perhatian dari relawan Tzu Chi.

Insan Tzu Chi telah tiba di Malawi dan akan mulai menyalurkan bantuan. Dua hari ini, Bapak Zhu juga sedang berinteraksi dengan relawan di Zimbabwe. Tzu Chi menjalankan misi amal di seluruh dunia. Setiap hari, kita bisa melihat banyak hal yang terjadi di dunia. Hal yang harus kita ketahui dan jalankan sungguh sangat banyak. Di dunia ini, kita harus berjalan di jalan yang benar. Meski sama-sama sibuk, tetapi ada orang yang sibuk dengan hobi mereka dan ada yang sibuk bersumbangsih bagi semua makhluk yang menderita di dunia.

Saya berharap semua orang menonton berita Da Ai TV karena Da Ai TV memikul tanggung jawab untuk menayangkan kebenaran di dunia dan hal-hal nyata yang dilakukan insan Tzu Chi di seluruh dunia. Da Ai TV menayangkan kebenaran dan membimbing orang ke arah yang benar. Ini juga merupakan arah yang ingin kita tuju. Inilah kondisi sekarang.

Sebagai insan Tzu Chi, kita jangan hidup dalam dunia yang semu. Kita harus benar-benar mendedikasikan diri dalam hal yang harus kita lakukan. Dengan melakukan praktik nyata, barulah kita benar-benar menjadi Bodhisatwa. Keyakinan yang sesungguhnya terletak pada tindakan nyata.

 

Bencana alam terjadi di negara tertinggal

Tidak berhenti memberikan bantuan bencana

Memberi bantuan bencana dan mengembangkan kebajikan

Melakukan tindakan nyata di jalan yang benar

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Maret 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 20 Maret 2019

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -