Ceramah Master Cheng Yen: Melakukan Tindakan Nyata untuk Melindungi Bumi

“Saya merasa bahwa ini adalah cara yang sangat mudah untuk membantu orang yang membutuhkan. Jadi, saya membiasakan diri untuk melakukan ini. Semoga uang receh ini dapat membantu orang yang membutuhkan,” kata Ivan Li Huang, seorang warga.

“Saya adalah donatur Tzu Chi dan setiap bulan mendonasikan uang kepada Tzu Chi. Saya sangat senang bisa mengenal Tzu Chi dan melakukan perbuatan amal. Saya sangat senang dan bahagia,” kata Kha Tu Lien, warga.

“Terima kasih kepada Tzu Chi dan keluarga besar Tzu Chi yang telah membuat kami mengerti untuk bersyukur. Kami bersyukur kepada masyarakat ini dan menghargai segala sesuatu yang kami miliki,” ujar Zhao Zhi Guo, warga lainnya.

Bodhisatwa sekalian, melewati hari dengan baik lebih penting daripada melewati pergantian tahun. Jika kita aman dan tenteram serta gembira setiap hari, setiap hari akan seperti hari Tahun Baru. Untuk itu, kita harus menggunakan hati yang penuh sukacita dan rasa syukur. Saya memiliki rasa syukur atas waktu yang saya miliki. Setiap hari dapat melewati hari dengan aman dan tenteram, saya harus bersyukur setiap saat.

 

Selain itu, waktu di masa depan akan saya lewati dengan sangat berhati-hati. Saya akan sangat menghargai setiap hari yang saya miliki di masa depan. Saya bersyukur atas setiap waktu yang sudah berlalu. Tanpa masa lalu, tidak ada masa kini. Tzu Chi sudah memasuki tahun yang ke-53. Lima puluh tiga tahun ini juga tercapai berkat akumulasi detik demi detik. Untuk dapat melewati setiap detik dengan aman dan tenteram, pikiran kita harus benar, tidak berjalan menyimpang ataupun bermalas-malasan.

Semua orang memiliki satu hati dan tekad, barulah Tzu Chi memiliki banyak relawan. Relawan Tzu Chi senior telah mendedikasikan diri di Tzu Chi selama puluhan tahun dari rambut hitam hingga beruban. Tekad mereka tetap teguh selama puluhan tahun. Hal ini sangatlah berharga. Kita harus menghargai waktu dan bersyukur setiap saat. Kita bersyukur atas pikiran kita yang tidak menyimpang. Kita bersyukur karena ada semua orang yang saling memberi pendampingan.

Satu orang tidak dapat melakukan banyak hal bagi dunia. Hal baik harus dilakukan bersama-sama oleh semua orang di dunia. Kita harus saling bersyukur setiap saat dan menghormati satu sama lain. Semua orang adalah orang baik dan Bodhisatwa. Waktu cepat berlalu detik demi detik. Jadi, kita harus melewati setiap detik dengan waspada. Pencapaian Tzu Chi hari ini terwujud berkat akumulasi detik demi detik dan tekad kita untuk memajukan Tzu Chi.

 

Sama seperti pada ceramah  yang saya berikan di Taichung waktu itu, saya memberi tahu semua orang bahwa kita harus memanfaatkan sepasang tangan yang sedang bertepuk tangan saat itu untuk melakukan daur ulang. Ini adalah kata-kata yang saya ucapkan  lebih dari 20 tahun yang lalu. Saya sangat bersyukur bahwa upaya daur ulang kita dimulai dari Taichung. Kini, kita dapat mendaur ulang barang, seperti mengubah botol plastik menjadi benang, kain, hingga produk lainnya. Banyak barang yang dapat digunakan kembali.

Kita bahkan mengembangkan produk anti tusuk. Tanggal 23 Agustus tahun lalu, Chiayi dan Tainan dilanda banjir besar. Insan Tzu Chi segera bergerak untuk memberi bantuan bencana dan telah mengatasi banyak kesulitan. Saat menjalankan proses penyelamatan, tangan para tentara terluka akibat benda tajam. Saya segera meminta relawan kita untuk mengirimkan sarung tangan dan alas sepatu kita kepada mereka karena sarung tangan dan alas sepatu kita anti benda tajam.

Ketika ingin menjalankan penyelamatan, asalkan memiliki perlengkapan ini, mereka akan aman. Tangan dan kaki mereka tidak akan tertusuk benda tajam. Itu semua sangat aman. Semua itu terbuat dari botol plastik. Botol plastik dapat didaur ulang menjadi produk seperti itu. Kita memperlihatkan semua ini di UNFCCC COP24. Banyak orang yang merasa itu sangat menakjubkan. Semua orang percaya, sepaham, dan sepakat, tetapi apakah bisa melakukan tindakan bersama?

Relawan Tzu Chi adalah Bodhisatwa. Bodhisatwa lansia dan Bodhisatwa daur ulang menjalankan Tzu Chi dengan penuh sukacita. Mereka melakukan daur ulang siang dan malam tanpa memperhitungkan waktu. Mereka melakukannya dengan penuh sukacita dan sangat sungguh-sungguh. Anggota Tzu Cheng dan komite mengumpulkan barang daur ulang tanpa takut  aroma tidak sedap dan kondisi kotor.

 

Kemudian, beberapa tahun ini, saya mengatakan dengan tegas, "Kita mengumpulkan barang daur ulang, bukan mengumpulkan sampah." "Saya mohon kepada kalian untuk tidak membawa pulang sampah." Kemudian, barulah mereka perlahan-lahan mengumpulkan barang daur ulang yang telah dibersihkan.

Namun, barang daur ulang yang dikumpulkan tetap bercampur aduk. Bodhisatwa lansia harus perlahan-lahan melakukan pemilahan. Bagaimana Bodhisatwa lansia melakukan pemilahan barang daur ulang telah ditunjukkan kepada perwakilan dari 190 negara lebih di UNFCCC COP24. Bisakah pelestarian lingkungan dijalankan? Bisa. Apakah mereka bisa melakukannya? Itu sangat sulit. Mereka tidak memiliki Bodhisatwa seperti di Tzu Chi.

Bodhisatwa Tzu Chi tidak berkeluh kesah dalam melakukan daur ulang dan mereka menuruti perkataan saya untuk melindungi Bumi. Slogan kita  sejak lebih dari 20 tahun yang lalu berbunyi, "Mengubah sampah menjadi emas; mengubah emas menjadi cinta kasih; cinta kasih menjadi aliran jernih yang mengalir ke seluruh dunia."

Dari penjualan barang daur ulang, kita dapat mendukung Da Ai TV.

Da Ai TV mengambil gambar relawan yang sedang bersumbangsih, menyuntingnya, membuat tayangan, lalu menyiarkannya ke seluruh dunia. Apa yang kita lakukan setiap hari, orang-orang di seluruh dunia bisa melihatnya dalam program acara Da Ai TV.


Waktu itu, dalam UNFCCC COP24, Da Ai TV membuat tayangan khusus yang ditonton oleh banyak orang. Bukankah ini adalah aliran jernih? Ini adalah aliran jernih yang membimbing semua orang untuk melestarikan lingkungan. Ini menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa kita telah melakukannya.

Kita juga berharap mereka bisa memiliki kesepahaman, kesepakatan, dan melakukan tindakan bersama.

Satu hal lagi, yaitu semua orang harus bervegetaris. Karma kolektif semua makhluk ditambah karma membunuh hewan setiap hari akan membuat bencana semakin sering terjadi. Bodhisatwa sekalian, kita harus benar-benar sadar akan hal ini. Kita harus bersyukur dan saling menyemangati dengan cinta kasih.

Kita harus menghormati kehidupan. Bukan hanya menghormati kehidupan manusia saja, kita juga harus menghormati kehidupan semua hewan dan mengembangkan cinta kasih kita.

Untuk membuat masyarakat harmonis, kita harus saling menghormati dan menghindari konflik. Kita harus harmonis tanpa pertikaian dan menciptakan berkah bersama. Untuk mencegah konflik, kita harus berpikir dahulu sebelum berbicara. Jika tidak, akan terjadi konflik antarsesama manusia atau menimbulkan perasaan tidak menyenangkan. Jadi, kita harus sungguh-sungguh mengingatkan diri kita sendiri.

 

Menggenggam waktu untuk mencapai tujuan

Pemilahan barang daur ulang menjadi aliran jernih

Bervegetaris untuk melindungi kehidupan dan meredam bencana

Harmonis tanpa pertikaian, menciptakan berkah bersama

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 Februari 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 19 Februari 2019

Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -