Ceramah Master Cheng Yen: Melangkah Bersama dengan Tekun dan Bersemangat di Jalan Agung


“Setiap saudara se-Dharma di Linkou makin hari makin menua. Pada tahun 2010, kami mendirikan pusat perawatan jangka panjang. Namun, saat itu jumlah staf kami tidak cukup sehingga relawan lansia juga turut membantu. Setiap bulan, kami melakukan 20-an panggilan telepon untuk memberikan perhatian kepada para lansia. Namun, kami merasa bahwa kehangatan yang kami berikan tidak cukup jika hanya melalui telepon. Kami membentuk ‘Tim Usia Seribu Tahun’ untuk pergi mencurahkan perhatian kepada para lansia,”
kata Liao Yu-ying relawan Tzu Chi.

“Saya sangat berterima kasih kepada Kakak Zhou-qin. Tinggal di Linkou, kami sulit mencari kendaraan untuk turun gunung. Setiap kali saya berkata bahwa saya ingin pergi ke suatu tempat, dia selalu menyediakan kendaraan bagi kami. Inilah sebabnya tim di Linkou sangat aktif. Semua anggota tim sudah lansia. Ketika Master berkata bahwa lansia butuh perawatan jangka panjang, artinya bukan kita yang harus dirawat orang lain, melainkan kita harus merawat orang lain,” kata Lin Feng-chao relawan Tzu Chi.

“Jadi, ketika ada kegiatan Tzu Chi yang membutuhkan saya, saya tidak pernah menolak atau ragu-ragu. Jika saya memiliki waktu, saya akan berkata, ‘Saya akan berpartisipasi.’ Kami berusaha sebaik mungkin untuk menjadi teladan. Master, hati saya tidak pernah berubah. Sejak tahun 1967 hingga saat ini, saya terus menjalankan misi Tzu Chi,” pungkas Lin Feng-chao.

“Kami akan terus mencurahkan perhatian kepada saudara se-Dharma di Linkou. Terima kasih, Master,” kata Cai Zhou-qin relawan Tzu Chi.

Insan Tzu Chi sangat menghargai waktu. Demi menjalankan misi Tzu Chi, semuanya terus memikirkan bagaimana cara menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Saya sering berkata bahwa kita harus berhati-hati ketika berbicara. Saat merasa ada waktu, kita harus bertutur kata yang baik. Kepada siapa kita harus menyebarkan kebenaran?

Sesungguhnya, era ini dipenuhi kemudahan. Hanya dengan satu ketukan jari di perangkat seluler, kita dapat menghubungi orang yang ingin kita ajak bicara dan dapat membagikan kisah Tzu Chi kepadanya. Namun, jika berbicara terlalu panjang, biaya telepon juga akan menjadi boros. Jadi, kita dapat langsung berkata, "Anda harus menonton Da Ai TV." Da Ai TV adalah media yang melaporkan kebenaran dan membimbing ke arah kebenaran. Terlebih lagi, tanggung jawab utama Da Ai TV ialah menyebarkan cinta kasih Tzu Chi.


Dalam Empat Misi Tzu Chi, misi amal adalah landasan bagi kita. Melakukan hal bajik memang disebut membantu orang lain. Namun, saya telah memberi tahu kalian bahwa kita harus bersyukur karena ada orang yang dapat kita bantu. Saat membantu orang lain, kita juga belajar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa.

Tujuan utama Buddha datang ke dunia ialah untuk membimbing kita menapaki Jalan Bodhisatwa. Di Jalan Bodhisatwa, jika tidak ada orang yang dapat kita bantu, berarti kita memiliki Dharma, tetapi tidak memiliki jalan. Kita memiliki Dharma untuk membimbing orang, tetapi tidak ada orang yang dapat kita bimbing; kita ingin membantu orang lain, tetapi tidak ada penerima bantuan.

Misi Bodhisatwa ialah menjalin jodoh baik. Jika tidak menjalin jodoh baik, kita tidak dapat mencapai kebuddhaan. Bukankah kita ingin meneladan Buddha? Untuk meneladan Buddha, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa. Jika tidak berjalan di Jalan Bodhisatwa, kita tidak dapat disebut meneladan Buddha. Oleh karena itu, ketika kita dapat bertemu dengan orang-orang yang memberi kita kesempatan untuk bersumbangsih, hendaknya ktia bersyukur.

Dengan rasa syukur, saat bersumbangsih, kita akan merasa sukacita. Jika kita merasa terpaksa dalam bersumbangsih, noda batin akan muncul dalam hati kita. Noda batin akan memupuk kegelapan batin dan tabiat buruk yang makin lama makin tebal. Ini adalah prinsip kebenaran yang mudah dimengerti.

Hendaknya kita memahami prinsip ini agar dapat membangkitkan kebijaksanaan. Untuk membangkitkan kebijaksanaan, kita harus memahami kebenaran. Untuk benar-benar memahami kebenaran, kita harus mempraktikkannya secara nyata. Dengan demikian, kita dapat menapaki Jalan Bodhisatwa.


Kita harus tahu bahwa kita harus mempraktikkan ajaran secara nyata. Waktu dan tindakan kita harus berjalan beriringan. Jika tidak, ketika waktu terus berjalan, kita akan tetap berdiri diam di tempat, sama seperti air mengalir yang jika terhalang oleh batu tidak akan bisa mengalir mengikuti arus. Begitu pula dengan manusia.

Semua orang di dunia pasti memiliki kesulitan. Namun, kita harus bertekad bahwa kita tidak akan membiarkan kesulitan menghalangi kita. Berbuat hal baik sedikit demi sedikit bukanlah suatu masalah. Janganlah kita meremehkan kekuatan yang kecil sehingga malah tidak mempraktikkan kebajikan. Jangan pernah berpikir, "Kekuatan saya sangatlah kecil. Sumbangsih saya tidak akan berarti. Melihat bagaimana orang lain bersumbangsih, saya merasa malu." Pemikiran seperti ini tidaklah benar.

Tidak peduli Anda memiliki uang atau tidak, selama Anda membangun tekad dan bersumbangsih sesuai kemampuan, semua akan terakumulasi. Saya telah membicarakan ini di masa lalu. Saat ini, saya tetap membicarakan hal yang sama. Ketika saya membicarakan topik yang sama pada masa lalu dan masa kini, berarti topik ini adalah prinsip kebenaran.

“Saya tidak terlalu pandai berbicara. Namun, untuk hal-hal yang dapat saya lakukan, saya akan melakukannya dengan sungguh-sungguh. Master telah menciptakan ladang dan memberikan kesempatan bagi semua orang untuk berbuat baik. Semuanya telah menautkan hati satu sama lain. Dahulu, saya bertugas sebagai relawan rumah sakit. Tahun ini, saya berusia 87 tahun dan masih menjadi relawan. Ketika ada yang membutuhkan bantuan, saya akan segera pergi untuk membantu. Saya melakukan ini dengan sukacita dan sepenuh hati,” kata Li A-lan relawan Tzu Chi.


Saya sangat senang melihat kalian yang masih sangat sehat dan tetap melayani komunitas dengan tekad Tzu Chi yang tidak memudar. Namun, hendaknya kita lebih tekun dari sebelumnya karena di masa lalu jalinan jodoh masih belum matang sehingga orang yang mengenal Tzu Chi masih sangat sedikit. Saat ini, kalian telah memiliki rekan relawan dan yang telah menjadi anggota komite Tzu Chi juga tidak sedikit.

Hendaknya kita terus mengembangkan keterampilan kita dan jangan biarkan keterampilan itu hilang begitu saja. Hendaknya kita menginventarisasi nilai kehidupan kita. Jika kita tidak memanfaatkan kehidupan kita dengan baik, kehidupan kita akan berlalu begitu saja tanpa nilai yang berarti. Jadi, selama masih dapat bergerak dan berpikir, kita harus memanfaatkan hidup ini dengan baik. Terlebih lagi, saat ini hendaknya kita menginspirasi orang-orang yang kita kenal untuk dapat bergabung dengan Tzu Chi.

Manusia biasanya sangat pasif. Namun, ketika terinspirasi, manusia akan menjadi aktif dan berinisiatif. Setelah beberapa saat, kepasifan akan muncul kembali. Jadi, ketika seseorang bersikap pasif dan tidak ada yang menginspirasi, orang itu akan merasa bahwa dia sudah tua. Kita memiliki banyak relawan lansia di sini dan saya tidak tahu apakah kalian merasa sudah tua.

“Terima kasih atas doa Master. Saya akan terus melayani hingga napas terakhir saya. Saya akan melayani hingga ajaran Master tersebar ke semua tempat,” kata Lin Feng-chao relawan Tzu Chi.

Jangan pernah lupakan saya. Kita semua sudah lanjut usia. Bodhisatwa sekalian, waktu terus berlalu. Melihat bagaimana anggota komite Tzu Chi tekun dan bersemangat, tim Tzu Cheng jangan mau kalah. (Baik.) Semua hendaknya tekun dan bersemangat.

Da Ai TV melaporkan kebenaran dan membimbing ke arah yang benar
Melangkah bersama di jalan agung dan menjalin jodoh baik
Bersumbangsih dengan sukacita dan mengembangkan kebijaksanaan
Senantiasa tekun dan bersemangat dengan tekad yang teguh

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 18 Februari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 20 Februari 2024
Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -