Ceramah Master Cheng Yen: Melatih Diri lewat Masalah dan Membawa Manfaat bagi Semua Makhluk


“Dalam 8 sesi pementasan adaptasi Sutra selama 3 hari ini, jumlah penonton dan tim panitia melebihi 50 ribu orang. Mereka yang hadir adalah orang-orang yang kami undang. Di dalam bus juga ada beberapa relawan. Mereka bertugas untuk memimpin rombongan dan menjelaskan isi pementasan kepada penonton. Jadi, total penonton yang kami undang setiap sesinya berjumlah lebih dari 3 ribu orang,”
kata Xie Jin-feng relawan Tzu Chi.

“Ketika penonton datang, kami akan memastikan alur masuk mereka sesuai dengan area tempat duduk yang tertera pada tiket sehingga mereka tidak perlu berjalan jauh. Setelah memasuki stadion, para penonton akan dipandu oleh tim pemandu yang ada di dalam stadion. Kami tidak terlalu mengenal area sekitar stadion. Tentu saja, penonton lebih tidak mengenal area sekitar stadion. Jadi, Kakak Ji-hui dengan sungguh hati memberikan selembar kertas kecil kepada relawan di tiap baris yang berisikan nomor baris tempat mereka berada dan pintu keluar terdekat dari posisi mereka,” kata Liao Pei-ling relawan Tzu Chi.

“Tim kegiatan sangat sepenuh hati dalam memandu para penonton di dalam dan luar stadion. Pada setiap 2 anak tangga, terdapat 1 orang relawan yang akan membantu penonton berjalan. Selama pementasan, jika ada penonton yang ingin turun atau naik tangga, pemandu akan menggunakan senter untuk menerangi. Kami sungguh berterima kasih. Dalam 8 sesi pementasan, keamanan semua penonton dapat terjaga dengan baik,” kata Xie Jin-feng relawan Tzu Chi.

Rasa terima kasih dan kagum saya terhadap kalian sungguh tak terbatas. Ketahuilah bahwa membuat pementasan ini selesai dan penuh sukacita hingga semua orang dapat menyerap Dharma ke dalam hati bukanlah hal yang mudah. Kalian dapat mengatur acara ini secara menyeluruh dan membuat semua orang sukacita. Saya patut memuji kalian. Hal ini membuat saya merasa bahwa selama puluhan tahun ini, para anggota komite Tzu Chi dan Tzu Cheng senior selalu mendampingi saya berjalan dan terus membentangkan jalan ke depan. Mereka selalu ada di sekitar saya untuk mendampingi dan mendorong saya dari belakang. Kali ini, saya merasa tenang karena setiap orang menjalankan tanggung jawab Tzu Chi dengan semangat misi.


Hendaknya semua orang mengingat ini dengan tulus. Setiap orang pasti ingin melakukan yang terbaik dan menyelesaikan bagian masing-masing dengan sempurna. Namun, "bagian masing-masing" ini mengandung arti mementingkan diri sendiri. Ini adalah kemelekatan. Untuk menggabungkan diri kita ke dalam tim dan membuat semua orang bahagia bukanlah hal yang mudah. Namun, kalian telah melakukannya.

Dalam suatu kegiatan, beberapa masalah tidak dapat dihindari. Begitu pula ketika kita memiliki perasaan kurang nyaman atau ganjalan antarsesama. Itu sulit untuk dihindari. Namun, saya ingin memberi tahu semuanya bahwa saya sungguh berterima kasih kepada kalian. Pada acara kali ini, jangan biarkan konflik menjadi butiran pasir kecil yang menusuk kaki kita. Hendaknya kita memuji satu sama lain. Ini akan menciptakan pahala.

Kita harus terjun ke tengah masyarakat dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Sutra mengatakan bahwa Buddha datang ke dunia demi satu tujuan mulia, yaitu terjun ke tengah masyarakat. Apa yang harus kita lakukan ketika terjun ke tengah masyarakat? Membimbing orang-orang untuk membawa manfaat bagi orang lain dan diri sendiri. Untuk membawa manfaat bagi diri sendiri, kita harus terlebih dahulu membawa manfaat bagi orang lain. Ketika bermanfaat bagi orang lain, Anda telah menguntungkan diri sendiri. Ketika Anda bersumbangsih, itulah ladang pelatihan Anda. Setiap hari, kita memiliki ladang pelatihan untuk melatih diri. Bodhisatwa sekalian, dengarkanlah dengan baik. Semua tempat adalah ladang pelatihan kalian.


“Di depan pintu masuk, relawan pelestarian lingkungan telah mengatur tempat sampah untuk botol PET, plastik, kertas, dan sampah lainnya. Ketika orang-orang datang, mereka dapat membuang sampah di tempat yang sesuai. Jika mereka salah membuangnya, kami akan mengedukasi mereka. Mengedukasi adalah hal yang sangat penting. Kemudian, kami juga akan mencari waktu untuk berkeliling mencari sampah dan mengambilnya. Ada banyak sampah kertas dan botol PET. Selain itu, kami juga akan menyapu area yang kotor hingga bersih. Kami akan menjaga kebersihan di lokasi agar orang-orang yang masuk akan nyaman melihatnya. Semuanya bekerja dengan sukacita dalam Dharma,” kata Lin Shu-jiao relawan Tzu Chi,”
kata Lin Shu-jiao relawan Tzu Chi.

Betapa bersihnya ladang pelatihan itu. Ladang pelatihan yang bersih membawa kemurnian di hati setiap orang, Ladang pelatihan yang dapat menampung begitu banyak orang hendaknya sama seperti batin kita yang dapat merangkul semua makhluk secara luas. Saya senantiasa mengatakan tentang menginventarisasi kehidupan.

Dalam pementasan adaptasi musikal Himne Inti Sari Dharma Sutra Makna Tanpa Batas ini, kita dapat melihat kisah kehidupan Buddha. Buddha adalah pembimbing kita. Naskah pementasan adaptasi Sutra menggambarkan kehidupan-Nya dengan sangat jelas sehingga harus agak panjang. Jika kalian terbiasa mendengarkan isinya dan menyerapnya ke dalam hati, pada pementasan kali ini, ingatan kalian pasti akan menyatu dengan apa yang ditampilkan di atas panggung.

Setiap penggalan cerita akan menyatu dengan ingatan kita tentang ajaran Buddha yang sudah kita kenal. Dengan demikian, kita akan berkata, "Inilah Dharma." Saya berharap Dharma dapat terukir dalam ingatan kita. Ketika mendengarkan setiap bagian cerita dan menyaksikan pementasan seutuhnya di panggung, kita dapat mengingat apa yang ada pada memori kita dan menghayatinya secara menyeluruh. Hendaklah kita tekun dan bersemangat dalam menghayati Dharma. Lahir, tua, sakit, dan mati adalah hukum alam di dunia.


Belakangan ini, saya selalu berbicara tentang hukum alam. Kehidupan tak lepas dari hukum alam. Lihatlah, kita sudah lama saling kenal dan kalian telah lama mengikuti saya. Ketika kalian baru mengenal saya, saya masih dapat berbicara dengan mudah tanpa memerlukan banyak usaha. Namun, saat ini saya sudah tidak berdaya. Tidak mudah bagi saya untuk berbicara karena harus mengerahkan banyak usaha dan tenaga. Begitulah usia.

Waktu tidak berhenti demi saya. Waktu berlalu hari demi hari. Menit dan detik telah membawa pergi kekuatan saya. Bukan hanya saya, saya percaya kita semua mengenal waktu dengan sangat jelas bahwa waktu dapat membawa kita pergi. Inilah saatnya bagi kita untuk sadar betapa berharganya masa kini. Jika dapat sepenuh hati pada saat ini, kita akan lebih sadar akan masa depan.

Hendaknya kita setiap hari memperhatikan cara kita berinteraksi dan menangani masalah. Menjalin jodoh baik di masa kini dapat menghasilkan buah yang baik di masa depan. Benih karma baik tentu akan membawa kondisi yang baik. Kondisi atau jodoh baik tentu akan membawa buah yang baik. Hendaknya kita memahami ini dengan sungguh-sungguh.

Terjun ke tengah masyarakat dan melatih kesabaran
Melatih diri lewat masalah dan membawa manfaat bagi semua makhluk
Menghayati Dharma melalui pementasan adaptasi Sutra
Menjaga tindakan dan ucapan demi menjalin jodoh baik secara luas 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 07 Agustus 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 09 Agustus 2023
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -