Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Penderitaan, Menciptakan Berkah, dan Memperluas Cinta Kasih


Saya berterima kasih kepada Bodhisatwa sekalian yang telah bertekad menjalankan harapan saya. Apa pun tekad dan ikrar saya, semuanya berikrar untuk mewujudkannya. Semua orang bersedia bersumbangsih bagi dunia dan berusaha menjalankan misi Tzu Chi. Setiap kali saya mendengar kata "Saya bersedia," saya merasa bahwa kalian telah masuk ke dalam hati saya. Ikrar kalian membuat saya merasa tenang akan masa depan dunia ini.

Di masa depan, setiap Bodhisatwa akan terus membuka jalan di dunia. Ketika jalan telah dibuka, dunia akan menjadi aman dan damai. Untuk mewujudkan kedamaian dunia, kita perlu menciptakan berkah. Menciptakan berkah bukan berarti kita bersumbangsih dalam jumlah yang besar, melainkan membuka hati yang lapang untuk mengasihi semua orang, melenyapkan kegelapan batin, dan melepaskan kemelekatan.

Setelah mengenal Tzu Chi, kita harus melenyapkan kegelapan batin dan kemelekatan serta mengubahnya menjadi kebijaksanaan. Inilah harapan saya. Hal yang terpenting bukanlah berapa banyak orang yang menyumbangkan uang, melainkan setiap orang dapat menyisihkan 50 sen, 1 dolar NT, 5 dolar NT, atau 10 dolar NT setiap harinya sehingga niat baik terbangkitkan. Hendaknya semua orang membangun kebiasaan baik ini, yaitu semua anggota keluarga menciptakan berkah.


Saya berharap Tzu Chi Filipina makin teguh di usia 30 tahun. Konfusius berkata, "Saya mulai belajar di usia 15 tahun, berdiri teguh pada usia 30, dan tidak memiliki keraguan pada usia 40 tahun." Hendaknya kita mengambil langkah demi langkah dengan mantap di dalam ajaran Buddha dan menciptakan berkah bagi dunia. Ketika melakukan ini, kita akan dipenuhi dengan sukacita dalam Dharma.

Setiap hari, Dharma akan meresap ke dalam hati kita dan kita akan terus bersukacita. Ketika kita melakukan sesuatu yang membawa manfaat bagi dunia, barulah itu disebut dengan menciptakan berkah. Buddha datang ke dunia untuk membimbing semua orang menjadi Bodhisatwa. Bodhisatwa bukanlah orang yang sakti, melainkan orang yang mempraktikkan cinta kasih di dunia. Inilah Bodhisatwa.

Bodhisatwa sekalian, hendaknya semuanya menjunjung tinggi cinta kasih dan terus berjalan dengan Tzu Chi. Dengan adanya cinta kasih sebagai sebab dan kasih sayang sebagai kondisi, kita dapat mendekatkan mereka yang jauh. Pada era ini, saya tidak henti-hentinya berharap dan berdoa untuk kesucian hati manusia. Menyucikan hati manusia sangatlah penting.

Ketika mendirikan Tzu Chi, saya berikrar untuk bekerja demi ajaran Buddha, yaitu mencari Dharma dan menyebarkan Dharma di dunia serta bekerja demi semua makhluk karena semua makhluk telah mengakumulasi sebab penderitaan. Penderitaan apa pun ada, seperti kurang mampu, sakit, menjadi lansia yang hidup sebatang kara, dan menderita akibat kegelapan batin. Banyak penderitaan berasal dari ketidakpuasan dan ketamakan. Baru saja, saya menjabarkan banyak jenis penderitaan.


Selama kita bergabung dengan Tzu Chi dan membuka pintu hati dengan lebar, kita dapat merangkul semua orang. Saya sering melihat insan Tzu Chi saling merangkul dengan kedua tangan. Saya percaya bahwa kita dapat bergandengan tangan merangkul semua orang di dunia tanpa membeda-bedakan suku, agama, atau negara.

Ketika Anda menggandeng tangan saya, saya menggandeng tangan Anda, dan semua tangan bergandengan, bukankah kita dapat menyucikan hati manusia? Hendaknya kita menghimpun hati Anda, cinta kasihnya, dan kasih sayang saya. Saya percaya bahwa ikrar saya dapat terwujud, yaitu menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat yang harmonis, dan merangkul bumi dengan cinta kasih. Hendaknya kita menyebarkan cinta kasih Tzu Chi ke seluruh dunia.

Terima kasih kepada Bodhisatwa sekalian yang telah mendedikasikan diri untuk membantu orang-orang yang menderita. Untuk itu, kita harus menggenggam jalinan jodoh. Tentu saja, semua orang harus berdoa dengan tulus semoga dunia damai dan bebas dari bencana. Namun, untuk menyebarkan cinta kasih Bodhisatwa, kita harus mengenal ajaran Buddha. Ajaran Buddha dapat membawa kebahagiaan di hati kita. Kebahagiaan ini tidak berwujud, tetapi dapat dirasakan. Inilah sukacita dalam Dharma.


Jika kita membuat perbandingan di dunia, jumlah orang yang menderita sangatlah banyak. Kita jauh lebih dipenuhi berkah daripada kebanyakan orang. Orang-orang yang dipenuhi berkah tidak boleh terbelenggu oleh noda batin. Bagi orang-orang yang dipenuhi noda batin, hendaknya kita membangun tekad dan ikrar untuk membimbing mereka agar terbebas dari noda dan kegelapan batin. Masih ada banyak hal yang harus kita pelajari.

Namun, kita semua sudah tahu bahwa untuk memiliki kesadaran, kita harus banyak belajar. Untuk tercerahkan dan memperoleh pembebasan, kita harus banyak belajar. Belajar adalah hal yang tidak memiliki batas. Demikian pula, kini saya juga masih terus belajar setiap hari untuk melepaskan segala noda batin dan memperluas cinta kasih. Saya juga terus membangun tekad.

Saya berharap kita semua dapat menjalin lebih banyak jodoh baik dengan semua makhluk di dunia. Untuk itu, kita harus memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih. Ketika melatih diri dalam praktik Bodhisatwa di dunia, kita harus menjalin jodoh baik secara luas. Inilah yang diajarkan oleh Buddha kepada kita. Tidak ada yang lainnya. Ingatlah beberapa kata saya ini dan dengarkanlah dengan baik.

Hendaknya semuanya lebih banyak menjalin jodoh baik dan menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia. Dengan begitu, kita akan terus mengamalkan cinta kasih yang tulus dari kehidupan ke kehidupan. 

Membangun ikrar dan memikul tanggung jawab untuk memperluas cinta kasih
Melenyapkan kegelapan batin dan tekun menciptakan berkah
Menyebarkan Dharma di dunia demi melenyapkan penderitaan
Menjalin jodoh baik secara luas dengan ketulusan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 16 Februari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 18 Februari 2024
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -