Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Alam dengan Pelatihan ke Dalam dan Praktik ke Luar

Kali ini, ada lebih dari 700 relawan yang kembali ke Taiwan. Saya sangat bersyukur kepada tim tuan rumah dari Kaohsiung dan Hualien. Relawan dari Kaohsiung adalah panitia utama yang mengemban tanggung jawab untuk melayani peserta kali ini. Berhubung pelatihan diadakan di Hualien, relawan di Hualien juga secara alami mengemban tanggung jawab atas kebersihan lingkungan, akomodasi, dll. Mereka bersumbangsih dengan tulus sebagai tim pelayanan.

Ada 500 hingga 600 relawan yang bergerak. Tanpa menghitung relawan yang menjemput dan mengantar peserta pelatihan serta yang bersumbangsih secara estafet, relawan yang memberi pendampingan selama beberapa hari ini melebihi 600 orang. Secara keseluruhan, ada lebih dari seribu relawan. Semuanya berlangsung dengan tertib karena semua orang menyerap inti sari Dharma yang sama.

Demikianlah nilai-nilai Tzu Chi. Semuanya didasari oleh tata krama dan prinsip kebenaran. Dengan hidup yang disiplin, kita bisa menunjukkan tata krama dalam interaksi antarsesama. Ini membutuhkan kerja sama yang harmonis.

 

Pagi ini saya mengulas tentang Empat Sup dan Empat Ramuan Tzu Chi. Empat Sup Tzu Chi ialah bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Bagaimana dengan Empat Ramuan Tzu Chi? Bersikap penuh pengertian, berlapang hati, tahu berpuas diri, dan bersyukur, inilah Empat Ramuan Tzu Chi. Dengan meminum Empat Ramuan Tzu Chi, kita akan terbebas dari kemurungan serta ceria dan bahagia setiap hari.

Bagaimana dengan Empat Sup Tzu Chi? Dalam organisasi besar, semua orang harus bersatu hati dan berinteraksi dengan harmonis. Dengan begitu banyaknya relawan di organisasi kita, jika kita tidak bersatu hati, kita tidak akan memiliki arah tujuan. Tanpa arah tujuan, kita tidak akan harmonis. Dengan adanya keharmonisan, barulah kita bisa bersatu hati.

Saat semua orang bersatu hati dan harmonis, secara alami, kita akan saling memperhatikan dan mengasihi. Dengan saling memperhatikan dan mengasihi, kita bisa melakukan kebaikan dan menggalakkan pelestarian lingkungan bersama. Demi bumi ini, marilah kita menjaga kebersihan lingkungan, termasuk lingkungan tetangga, komunitas, masyarakat, dan seluruh bumi. Ini membutuhkan Empat Sup Tzu Chi atau Empat Ramuan Tzu Chi.

 

Kita harus mempraktikkan Dharma dalam interaksi antarmanusia. Sampah juga mengandung Dharma. Kegiatan daur ulang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah. Jadi, kita harus sangat bersungguh hati. Kemarin, dalam penutupan pelatihan, saya mendengar relawan kita berbagi pengalaman di atas panggung. Ada belasan Bodhisattva yang berkata bahwa lewat daur ulang, mereka memahami bahwa Bumi yang luas ini sungguh membutuhkan perlindungan manusia dan daur ulang harus digalakkan.

Yang terpenting ialah bersungguh-sungguh melakukan daur ulang. Mereka adalah orang yang sukses di tengah masyarakat. Namun, setiap orang berbagi tentang bagaimana mereka melakukan daur ulang, menyediakan tempat sebagai titik atau posko daur ulang, dan lain-lain. Saya sangat tersentuh dan bersyukur mendengarnya. Alangkah baiknya jika setiap orang memiliki pola pikir seperti ini dan dapat mengemban tanggung jawab untuk melindungi Bumi.

Baik pengusaha yang sukses, pengacara yang sukses, maupun dokter atau profesor yang ternama, jika mereka bisa mengemban tanggung jawab untuk menginspirasi orang-orang turut menjaga kelestarian lingkungan, saya yakin akan membawa manfaat yang sangat besar bagi Bumi. Ini membutuhkan partisipasi setiap orang.

 

Kemarin sore, mereka kembali ke Griya Jing Si untuk mengikuti acara ramah tamah. Mereka berbagi banyak pengalaman mereka. Ada yang berbagi tentang tabiat buruk mereka dahulu atau temperamen anggota keluarga mereka yang berubah setelah bergabung dengan Tzu Chi serta bagaimana sekeluarga mendukung saat mereka turut melakukan daur ulang. Sebagian besar dari mereka berbagi pengalaman seperti ini. Mereka sangat bersyukur.

Saat berinteraksi dengan sesama, kita bisa menginspirasi, berbagi, dan menjadi saksi satu sama lain. Kita harus mengulurkan tangan secara langsung untuk melakukan daur ulang. Jika tidak, sampah akan semakin banyak karena ada banyak orang yang berpola hidup konsumtif. Kita harus menjaga kebersihan dari sumbernya serta mengimbau orang-orang untuk mengurangi sampahdan mengendalikan nafsu keinginan.


Konsumsi merupakan sumber terciptanya sampah. Dengan lebih menghargai berkah, kita bisa mengurangi banyak sampah plastik yang telah merusak bumi, bahkan menimbulkan masalah besar bagi pegunungan dan lautan. Lihatlah para relawan di Tiongkok. Mereka bukan hanya mengumpulkan dan memilah barang daur ulang, tetapi juga menggunakan pikulan untuk memikulnya ke kaki gunung. Pemandangan seperti ini sering terlihat di komunitas dan desa mereka.

Dengan cinta kasih tanpa pamrih, mereka bersumbangsih bagi Bumi untuk mengurangi volume sampah serta menginspirasi orang-orang untuk menghargai berkah dan saling mengasihi. Setiap relawan berbagi kisah hidup mereka yang dari tidak bahagia menjadi bahagia dan yang dari sombong menjadi penuh kehangatan. Mereka sungguh telah memperbaiki kehidupan mereka. Ini juga termasuk Dharma. Kita harus mempraktikkan Dharma secara nyata dan menjadi teladan untuk menginspirasi dan membimbing orang lain. Jika bisa demikian, barulah kita bisa membawa manfaat bagi masyarakat.

Empat Sup dan Empat Ramuan Tzu Chi adalah resep mujarab
Perilaku penuh tata krama menunjukkan keharmonisan dan kesatuan hati
Terjun secara langsung untuk melakukan daur ulang
Menjadi teladan untuk membimbing orang banyak

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 10 Juni 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 12 Juni 2019

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -