Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Dunia dengan Tekun dan Tulus


“Saya berterima kasih kepada Master yang telah mengunjungi Xizhi pada tanggal 29 Desember 2022 dan membuka pintu Dharma Jing Si di sini. Kami telah membentuk sebuah tim di Xizhi yang memiliki tujuan untuk menjaga ladang pelatihan, menggarap ladang berkah, dan mendampingi saudara se-Dharma. Relawan pria berinisiatif untuk memikul tanggung jawab di bagian menggarap ladang berkah. Terlebih lagi, kami membagi relawan ke dalam beberapa tim untuk bertanggung jawab dalam hal-hal kecil dan besar di kompleks ini. Semuanya senantiasa menjaga Aula Jing Si yang merupakan rumah kita,”
kata Huang Ming-hui relawan Tzu Chi.

“Setelah tim aula dibentuk, tim Heqi I dan II tidak saling membeda-bedakan. Setiap hari, relawan datang untuk menjaga Aula Jing Si. Kami semua bekerja sama dalam kesatuan dan keharmonisan untuk membangkitkan potensi terbesar dari Aula Jing Si sehingga dapat menjalin jodoh baik secara luas dan menggalang Bodhisatwa,” kata Yan Yu-rong relawan Tzu Chi.

Di dalam komunitas, kita dapat lebih praktis dalam menggalang Bodhisatwa. Ketika ada orang yang bersedia bergabung dengan Tzu Chi, dia dapat lebih dekat dengan ajaran Buddha. Hal yang terpenting ialah dapat memasuki ladang pelatihan Bodhisatwa dunia. Inilah tujuan kita yang paling utama. Buddha datang ke dunia agar Dharma dapat menyebar di dunia sehingga terbentuk kelompok yang baik yang terdiri atas Bodhisatwa yang bersedia bersumbangsih bagi dunia. Ini adalah tujuan utama Buddha datang ke dunia.

Bodhisatwa sekalian, kalian telah melakukannya. Terlebih lagi, kalian sangat dekat dengan ajaran Buddha. Untuk menyebarkan ajaran Buddha, diperlukan praktik secara nyata untuk menjadi teladan. Sesungguhnya, setiap orang telah melakukannya dengan mengubah kehidupan kalian sendiri.


Saya sering mendengar relawan bercerita tentang pemikiran masa lalu, perilaku masa lalu, dan kebiasaan buruk masa lalu mereka. Semuanya telah berani mengungkapkan masa lalu dan berubah untuk menjadi teladan bagi orang lain. Inilah kebenaran yang nyata.

Buddha membimbing semua orang untuk mengubah kehidupan dan menjadi teladan. Inilah yang disebut dengan melatih diri. Dalam melatih diri, kita memerlukan ladang pelatihan. Tidak peduli di desa, kota, ataupun tempat-tempat kecil, Tzu Chi pasti mendirikan kantor penghubung agar orang-orang dapat berinteraksi dan mulai bersumbangsih. Baik di desa maupun di kota, kecil maupun besar, kita membuka ladang pelatihan.

Di Sanxia, kita memiliki kompleks yang besar untuk semuanya saling berbagi dan membuka kelas. Terkadang, orang-orang juga dapat berjalan santai di sana karena tempat itu dikelilingi oleh rerumputan dan pohon. Inilah nilai dari tanah tersebut. Tanah yang membuat orang lain bahagia dan kagum ini merupakan hasil dari upaya dari setiap orang yang terus menjaga ladang pelatihan dan menjalin jodoh baik secara luas.

Di Kompleks Tzu Chi Sanxia, banyak orang telah mengubah tindakan dan pikiran mereka. Semuanya telah mengubah kesesatan di masa lalu menjadi arah hidup yang benar. Terlebih lagi, semuanya telah menapaki Jalan Bodhisatwa. Setelah mengubah diri, semuanya sangat rapi dan tertib.

Untuk Aula Jing Si Xizhi saat ini, saya berharap semuanya menggenggam jalinan jodoh dan membuat Aula Jing Si menjadi lebih istimewa sehingga dapat menginspirasi lebih banyak orang. Dalam hal pembangunan, saya sangat berterima kasih kepada anggota Tzu Cheng. Sejak renovasi dan perluasan Griya Jing Si, tim Tzu Cheng terus mendedikasikan diri. Kita juga dapat melihat bagaimana Zhang Shi-wen, Bapak Liang, dan Bapak Li mendedikasikan diri.


Hingga saat ini, Bapak Liang dan Zhang Shi-wen masih terus mengemban tanggung jawab pembangunan Griya yang makin lama makin bertambah besar. Saat ini, Griya Jing Si telah melalui lebih dari 20 tahap pembangunan. Ketika dana tersedia, kita akan memulai pembangunan bagian tertentu setahap demi setahap hingga lebih dari 20 tahap.

Saat ini, kita dapat melihat Griya Jing Si dengan sarana yang lengkap. Ini bukanlah hal yang mudah. Saat ini, mungkin kita tidak terlalu merasakan perubahan dari Griya Jing Si, tetapi barisan Tzu Cheng telah bekerja keras dalam proyek pembangunan yang berkaitan dengan misi Tzu Chi.

Di Taiwan, pascagempa 21 September 1999, kita telah membangun lebih dari 50 sekolah. Tim Tzu Cheng telah berkontribusi besar. Jika kita menghitung biaya upah, itu akan sangat banyak dan tidak terhitung. Namun, semuanya bekerja sebagai relawan. Berkat dedikasi mereka, pendidikan di Taiwan dapat terus berjalan sehingga anak-anak tidak putus sekolah.

Hingga saat ini, ada banyak sekolah yang rusak datang mencari bantuan Tzu Chi. Tzu Chi telah membangun kembali 78 sekolah di Taiwan. Inilah yang telah Tzu Chi lakukan. Jadi, dengan tetes demi tetes sumbangsih, dalam puluhan tahun ini, Tzu Chi dapat melakukan banyak hal bagi dunia.


Saudara sekalian, baik relawan lama maupun baru, mungkin kalian tidak tahu akan masa lalu Tzu Chi atau telah melupakannya. Semuanya mungkin hanya berfokus menjalankan misi sehingga tidak memikirkan masa lalu. Namun, saya merasa bahwa kita harus menginventarisasi sejarah Tzu Chi.

Jadi, bagi relawan senior, hendaknya kalian mengingat kembali telah berapa lama kalian mendedikasikan diri di Tzu Chi dan mengemban tanggung jawab dalam konstruksi. Dengan kita mencatat sejarah Tzu Chi, anak cucu kita akan mengetahui apa yang dilakukan Tzu Chi pada era ini, apa yang terjadi pada era ini, dan bagaimana insan Tzu Chi bermunculan.

Ada pula relawan yang datang dari luar negeri bagaikan Bodhisatwa yang muncul dari dalam bumi atau turun dari langit dan bersumbangsih di Taiwan. Dalam Sutra Buddha, ini disebut sebagai kekuatan batin.

Pada zaman sekarang, dapat kita katakan bahwa dengan adanya semangat dan ketulusan semua orang, kita dapat mewujudkan hal yang tidak mungkin. Tzu Chi telah melakukan banyak hal bagi dunia. Jika diingat kembali, kita telah menciptakan nilai yang sangat berharga. 

Menyebarkan Dharma dengan praktik nyata dan menjadi teladan
Menjalin jodoh baik di ladang pelatihan Bodhisatwa
Membantu pembangunan sekolah dan Griya Jing Si
Melindungi dunia dengan tekun dan tulus

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 17 Februari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 19 Februari 2024
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -