Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Kesehatan dengan Kualitas Pelayanan yang Baik

“Saya sangat bersyukur hari ini berkesempatan untuk datang ke sini dan bisa berdiri dengan tegak. Saya berterima kasih kepada seluruh tim medis yang berupaya segenap hati dan tenaga untuk mengobati saya. Yang paling bekerja keras adalah dr. Chien. Dalam proses pengobatan, saya mengalami kondisi di luar dugaan. Beliau terus bersiap sedia dalam 24 jam. Di sini, saya ingin berterima kasih kepada dr. Chien. Yang terpenting, saya berterima kasih kepada Master yang mendirikan beberapa RS Tzu Chi di Taiwan sehingga banyak pasien dengan penyakit langka bisa terselamatkan dan memulai hidup baru. Terima kasih,” ujar Wang Guo-cheng, seorang pasien.

“Dahulu, A-cheng ditolak oleh banyak RS. Tidak ada dokter yang bersedia mengobati tulang leher dan punggungnya. Ini adalah kasus yang sulit. Memberi kehidupan baru bagi pasien tidak bisa saya lakukan seorang diri. Saya harus berterima kasih kepada tim medis yang mendukung saya. Selain itu, setelah saya mengantarnya kembali ke Penghu, juga ada anggota TIMA Penghu yang meneruskan estafet cinta kasih ini. Misi kesehatan dan amal dijalankan secara bersamaan dengan cinta kasih universal. Terakhir, saya juga berterima kasih kepada A-cheng yang memercayakan tubuhnya pada saya,” Chien Jui-teng, Wakil kepala RS Tzu Chi Dalin berkisah.

“Terima kasih karena tidak menyerah pada saya,” kata Wang Guo-cheng pada Chien Jui-teng.

“Kamu memercayakan hidupmu pada saya,” jawab Chien Jui-teng.

“Terima kasih karena tidak meninggalkan saya,” kata Wang Guo-cheng.

“Kamu sepenuhnya memercayai saya dan bekerja sama sehingga saya bisa mengebor, mengencangkan sekrup, memotong tulang, dan memperbaiki bentuk tulangmu. Karena itu, saya harus berterima kasih padamu. Kamu adalah guru saya. Saya banyak belajar darimu. Sejak tahun 1992, saya sudah mendedikasikan diri di sini. Hingga hari ini, saya telah 25 tahun berada di sini. Selama seperempat abad ini, saya setiap hari mendengar Master mengimbau kami, para tenaga medis, untuk memberi pelayanan berbasis kemanusiaan dan menjadikan pasien sebagai guru. Di sini, saya ingin memberi laporan kepada Master dan seluruh staf medis kita. Master, kami telah memberi pelayanan berbasis kemanusiaan dan menjadikan pasien sebagai guru,” tutur Chien Jui-teng.

doc tzu chi indonesia

Kita bisa melihat bahwa A-cheng sangat berani. Bibinya juga sangat mengagumkan. Saya mengira bibinya adalah ibunya. Bibinya sangat mengasihinya. Wakil Kepala RS Chien juga mengobatinya dengan penuh perhatian. dr. Chien bersumbangsih tanpa pamrih sekaligus bersyukur pada A-cheng yang telah menjadi gurunya. Dia tidak berkata, “Saya yang memberimu kehidupan baru. Saya menghabiskan banyak waktu untukmu. Kamu berutang budi pada saya dan harus membalasnya.” Dia tidak berpikir demikian.

Sebaliknya, dia bersumbangsih tanpa pamrih sekaligus bersyukur. Bukankah ini sangat indah? Melihat sumbangsih tanpa pamrih, kita menyadari bahwa sifat hakiki manusia sangatlah indah. Kita juga melihat seorang penderita penyakit langka yang ditangani di rumah sakit kita hingga nyawanya terselamatkan dan pemulihannya berjalan dengan baik. Ini sungguh tidak mudah. Berbagai departemen bekerja sama untuk mengobatinya.

Peranan setiap departemen sangatlah penting. Mereka membina kerja sama yang erat. Ini sungguh mengagumkan. Para staf misi kesehatan bagai keluarga besar. Setiap orang di semua departemen bekerja sama dengan sepenuh hati dan tekad sehingga badan misi kita bisa membawa manfaat bagi masyarakat. Setiap orang mengerahkan segenap hati dan tenaga.

doc tzu chi indonesia

Bodhisatwa sekalian, kita sangat beruntung bisa hidup di Taiwan. Untuk menciptakan berkah bagi Taiwan, kita harus menciptakan berkah bagi dunia. Ada pepatah yang berbunyi, “Orang yang berbuat baik pasti dipenuhi berkah.” Bersumbangsih dengan cinta kasih adalah cara terbaik untuk menghimpun berkah bagi Taiwan. Saya bersyukur saat saya menyerukan penyaluran bantuan, para dokter dan staf RS Tzu Chi Dalin menyambut seruan saya.

Baik saat AS diterjang Badai Harvey maupun saat Meksiko diguncang gempa bumi, setiap sen donasi kalian dapat membawa manfaat bagi para korban bencana. Singkat kata, kekuatan cinta kasih harus dihimpun sedikit demi sedikit. Koin-koin dari sebuah celengan bambu bisa digunakan untuk menolong orang-orang yang menderita di tempat yang begitu jauh. Ini bagai setetes air yang mengalir ke lautan, selamanya tidak akan kering.

Saya sangat bersyukur. Seiring berlalunya waktu, manusia terus menua, tetapi dengan kekuatan cinta kasih, kita bisa menciptakan berkah bagi dunia. Inilah yang paling membahagiakan bagi kita. Dalam Pemberkahan Akhir Tahun, saya membagikan angpau berkah dan kebijaksanaan yang dibuat dari royalti publikasi saya setiap tahun. Saya berbagi dengan kalian semua. Kalian harus menyimpannya dengan baik. Saat saya sudah tiada, kalian bisa melihatnya kembali. Itu akan menjadi kenang-kenangan yang bermakna.

Setiap orang akan meninggal dunia suatu hari nanti. Ini adalah hukum alam. Namun, saya sangat bersyukur kita bisa mendirikan rumah sakit di wilayah terpencil. Seluruh staf rumah sakit kita bekerja sama dan bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih. Rasa syukur saya tidak habis untuk diucapkan. Empat badan misi kita bekerja sama untuk bersumbangsih bagi dunia. Semoga kalian bisa menyalakan lentera kebijaksanaan untuk menerangi dunia. Mari kita berdoa demi kedamaian dunia. Terima kasih, saya mendoakan kalian.

doc tzu chi indonesia

“Master yang terhormat dan terkasih, murid-murid Jing Si yang berada di hadapan Master saat ini adalah anak-anak yang paling Master kasihi. Jarak antara Dalin dan Griya Jing Si sungguh sangat jauh. Kami tidak bisa memberi salam kepada Master setiap hari. Master, yang ingin kami katakan adalah kami mengasihi Master. Semoga Master selalu sehat dan panjang umur. Kami khawatir akan kehilangan arah jika tidak mengikuti langkah Master dengan erat,” kata Lai Ning-sheng, Kepala RS Tzu Chi Dalin.

“RS Tzu Chi Dalin telah berdiri 18 tahun. Meski tidak sempat berpartisipasi dalam pembangunan rumah sakit, tetapi kami memiliki jalinan jodoh untuk mengemban misi kesehatan Tzu Chi. Kami dengan tulus berharap bisa tekun melatih diri dan membuat Master merasa tenang. Kami tidak akan membuat Master mengkhawatirkan perekrutan insan berbakat. Master tidak perlu mengkhawatirkan RS Tzu Chi Dalin untuk lima tahun mendatang. Ikrar kami sekuat monolit dan menjangkau para Buddha,” sambungnya.

Tidak peduli betapa jauhnya jarak di antara kita, kita harus mempertahankan ikrar dari kehidupan ke kehidupan untuk selamanya. Dokter dan staf sekalian, saya telah mendengar ikrar kalian. Dari kehidupan ke kehidupan, kita berpadu dalam cinta kasih untuk mewujudkan dunia yang penuh kasih sayang. Kita juga membentangkan inci demi inci jalan dengan cinta kasih dan ketulusan.

Kita menjangkau berbagai negara yang dilanda penderitaan. Kita melangkah maju dengan tujuan yang sama. Tujuan terpenting kita adalah menyelamatkan kehidupan dan menenteramkan masyarakat. Inilah tujuan kita. Saya bersyukur kepada para staf misi kesehatan. Terima kasih, saya mendoakan kalian. Semoga di tahun yang baru, berkah dan ketenteraman menyertai kalian setiap hari. Mari kita bergandengan tangan dan bersatu hati untuk mewujudkan harapan dan tujuan kita. Terima kasih.

Melindungi kesehatan pasien dengan kualitas pelayanan yang baik
Memberi kehidupan baru bagi pasien
Empat Badan Misi Tzu Chi bekerja sama untuk menyalakan lentera hati
Selangkah demi selangkah membentangkan jalan untuk melindungi seluruh dunia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 9 Desember 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 11 Desember 2017
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -