Ceramah Master Cheng Yen: Memanfaatkan Kehidupan untuk Giat Melatih Diri

“Di antara 3 anak saya, 2 orang sudah meninggal dunia. Saya juga tidak bisa berbuat apa-apa. Tak peduli sesedih apa pun saya, anak saya tidak bisa kembali lagi. Saya hanya bisa menyemangati diri sendiri untuk menjadi relawan dengan baik,” ungkap Lin Wan-ling, relawan Tzu Chi.

“Menurut saya, dia merupakan teladan baik yang tak pernah membiarkan kehidupannya berlalu begitu saja,” ujar Zheng Xiu-yun, relawan Tzu Chi.

“Saya sering berkata bahwa menjalani hari dengan sukacita atau dengan kerisauan, saya memilih menjalani hari dengan sukacita,” ucap Lin Wan-ling, relawan Tzu Chi.


Di dalam kehidupan kita, yang paling membuat kita sedih adalah ketidakkekalan. Kita tak pernah tahu kapan ketidakkekalan akan datang. Ketidakkekalan bisa datang kapan saja tanpa memandang usia. Ini juga merupakan penderitaan yang Buddha katakan. Jika memiliki noda batin, kita akan merasa takut, inilah penderitaan. Inilah kehidupan yang penuh dengan noda batin. Buddha mengatakan bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan, yaitu noda batin ditambah kegelapan batin. Yang lebih berat dari noda batin disebut kegelapan batin. Karena noda batin adalah masalah yang muncul saat ini, sedangkan kegelapan batin adalah tabiat buruk yang dibawa dari masa lalu dan menciptakan karma di masa sekarang.

Kegelapan batin ini membuat kita tak tahu apa kesalahan kita. Kita tak tahu ada prinsip kebenaran di balik kita melakukan sesuatu. Karena tidak mengerti prinsip kebenaran, maka kita terus menciptakan karma buruk. Kelihatannya kita sedang menikmati hidup, tetapi kita tak tahu apa yang telah kita lakukan akan menciptakan karma buruk. Kita tidak melihat banyak penderitaan di dunia dan hanya peduli akan kepentingan diri sendiri. Ini semua karena kita tak tahu tentang prinsip kebenaran, maka kegelapan batin membuat kita terus menciptakan karma buruk. Dalam proses menciptakan karma buruk, kita sendiri yang melakukan kesalahan, tetapi masih beranggapan bahwa itu adalah kesalahan orang lain.

Kegelapan batin dan delusi membutakan kita terhadap prinsip-prinsip kebenaran. Hati kita yang murni telah ditutupi oleh selapis demi selapis kegelapan batin sehingga membuat kita keras kepala dan sulit untuk menerima prinsip kebenaran. Jika kegelapan batin tidak begitu dalam menutupi hati kita, kita masih bisa melenyapkannya selapis demi selapis. Namun, delusi lebih sulit lagi untuk dilenyapkan. Delusi sangat halus, dibawa sejak lahir, sama seperti metabolisme dalam tubuh kita. Kita dilahirkan dengan kegelapan batin dan delusi yang sangat halus dan tak terdeteksi. Sama seperti setelah kita dilahirkan, kita tak menyadari tubuh kita mengalami metabolisme dan perlahan-lahan mengalami penurunan fungsi. Kita tidak menyadari hal ini.


Ketika kita dilahirkan, karma kita membawa benih kegelapan batin dan delusi. Tubuh kita terlahir dengan fungsi metabolisme yang menyebabkan fungsi tubuh terus menurun dari waktu ke waktu. Namun, kita hanya menyadari ini ketika tubuh kita mengalami perubahan. "Saya sakit, apakah saya bisa hidup atau akan meninggal?" Ketika tubuh kita mengalami perubahan, barulah kita menyadari hidup kita dalam bahaya. Inilah pola pikir makhluk awam pada umumnya. Namun, para praktisi berharap setelah meninggal dapat "terbebaskan" atau "terseberangkan" ke Pantai Kebahagiaan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal ajaran Buddha dan tahu banyak prinsip kebenaran, tetapi apakah kita menerapkannya dalam keseharian? Prinsip kebenaran dapat membentuk kebiasaan yang baik. Apakah kita sudah melenyapkan tabiat buruk kita? Apakah kita sudah mengubah sifat kita? Apakah kita sudah mengubah sikap dalam berinteraksi dengan orang lain? Apakah pandangan dan pikiran kita sudah benar? Inilah yang disebut melatih diri. Kita harus melenyapkan kegelapan batin dan tabiat buruk. Kebiasaan dan sikap yang baik sudah menjadi dari bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Inilah yang disebut melatih diri.


“Master berkata bahwa melakukan daur ulang adalah untuk berlatih melepaskan keakuan. Dengan demikian, kita akan terbiasa memperhatikan orang lain. Baik saat berbisnis di luar maupun berinteraksi dengan orang, kita harus selalu bersikap baik terhadap orang lain. Lewat melakukan daur ulang, saya membentuk kebiasaan baik untuk menghormati dan memperhatikan orang lain. Dahulu saya tidak seperti ini. Dahulu, asalkan saya bisa minum minuman keras dan berjudi, saya sudah sangat senang. Sekarang, saya sudah melakukan daur ulang selama beberapa tahun, saya merasa saya telah banyak berubah. Saya memiliki banyak sukacita dalam melakukan daur ulang. Ketika dalam hati kita ada orang lain, maka kita cenderung tidak akan melekat pada keakuan. Melekat pada keakuan adalah sumber dari penderitaan. Tidaklah mudah untuk melenyapkan keakuan. Kita harus setiap hari melatihnya. Kita harus setiap hari melatihnya. Istri saya juga tersentuh oleh saya. Ketika Kakak Dong dan yang lainnya mengajaknya, dia pun mengikuti pelatihan. Dia bahkan mengajak sekelompok orang pergi mengikuti pelatihan. Dia berpikir, "Suami saya telah berubah banyak, dahulu dia suka merokok, minum minuman keras, berjudi, dan bermain saham, sekarang sudah tidak lagi." Sekarang saya fokus melakukan daur ulang, dia hanya takut saya terlalu lelah saja,” ujar Su Yi-gen, relawan daur ulang .

Kita dapat terus menjalin jodoh baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjalin jodoh baik, kita dapat mengikis jalinan jodoh buruk dan mengubah tabiat buruk. Bagi mereka yang memiliki kesan buruk terhadap kita, kita dapat mengubahnya sehingga mereka memiliki kesan baik terhadap kita. Inilah cara kita mengikis jalinan jodoh buruk dan mengubahnya menjadi jalinan jodoh baik. Intinya, kegelapan batin dan delusi telah membuat kita hidup dalam penderitaan dari kehidupan ke kehidupan. Sungguh menderita. Beruntung, kita dilahirkan sebagai manusia sehingga dapat mendengar ajaran Buddha. Jadi, kita harus sangat menghargainya. Setelah mendengar ajaran Buddha dan dilahirkan sebagai manusia, kita harus memanfaatkan tubuh kita dan waktu dengan baik.


Waktu terus berlalu, kita harus mengingat Dharma yang telah kita pelajari setiap hari. Dengan demikian, barulah Dharma dapat terakumulasi di dalam hati kita dan membersihkan batin kita serta melenyapkan kegelapan batin kita; mengubah tabiat buruk dan sikap yang tidak baik. Kita harus tekun dan bersemangat. Kita harus berusaha sebisa mungkin untuk mengubah sikap kita. Karena itu, kita harus melatih diri. Ini merupakan metode praktik yang sangat realistis. Semoga semua orang lebih bersungguh hati.   

Noda batin, kegelapan batin, dan delusi telah terakumulasi

Membersihkan batin untuk melenyapkan penderitaan

Melatih diri untuk mengubah tabiat buruk

Mengubah jalinan jodoh buruk menjadi jalinan jodoh baik

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Agustus 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Li Lie

Ditayangkan tanggal 20 Agustus 2018
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -