Ceramah Master Cheng Yen: Membangkitkan Cinta Kasih Berkesadaran dan Meneruskannya
“Selama 35 tahun terakhir, jalinan jodoh istimewa antara RS Mater dan Tzu Chi bermula dari jalinan jodoh antara Kakak Zhao-feng dan Suster Angela Mary. Hingga saat ini, kami telah membawa manfaat bagi masyarakat luas. Suster Angela pernah membahas tentang bagaimana beliau berkunjung ke Hualien dan bertemu dengan Master. Itu merupakan hari-hari yang sangat istimewa dan tidak terlupakan dalam hidupnya,” kata Andrew Thomas, Ketua Yayasan Mater.
“Beliau juga berbagi dengan saya tentang persahabatannya yang istimewa dengan Master. Suster Angela mengirimkan salam untuk Master. Setiap kali berbicara tentang persahabatan ini, Suster Angela selalu merasa tersentuh. Ini membuktikan bahwa Suster Angela dan Master menjalin persahabatan yang istimewa,” lanjut Andrew Thomas.
“Tanggal 19 Agustus tahun ini adalah ulang tahun Suster Angela yang ke-100. Kami berharap Master berkenan memberikan doa bagi momen istimewa dalam hidup beliau ini. Pada tanggal 8 Agustus, kami ingin mengundang Kakak Zhao-feng untuk memimpin para insan Tzu Chi bersama-sama merayakan ulang tahun beliau,” pungkas Andrew Thomas.
Saya selalu mendoakan beliau setiap hari. Saya memiliki selembar foto bersamanya yang selalu saya taruh di atas meja sehingga saya bisa menyapanya setiap hari.

“Bapak Andrew berkata kunjungan kali ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan Master. Dia berharap dapat menjadi murid Master,” kata Wu Zhao-feng, relawan Tzu Chi.
Kedatangan Anda hari ini memberikan semangat yang besar bagi saya. Agama boleh berbeda, tetapi cinta kasih kita sama. Hendaknya kita bersatu dalam kasih, cinta kasih agung, dan rahmat. Kelak, apa pun yang terjadi di daerah kalian, jangan lupa bahwa Tzu Chi akan selalu ada bersama kalian. Jangan lupakan saya. Mulai sekarang, Anda pun adalah bagian dari Tzu Chi. Saya mendoakan Anda dengan tulus. Saya merasa bersyukur dan bahagia.
Secara geografis, kita terpisah oleh jarak yang jauh, tetapi hati kita tidak memiliki perbedaan sedikit pun. Hati kalian dan saya selalu terhubung. Saya selalu memikirkan murid-murid saya yang berada di tempat yang jauh. Saya yakin bahwa semuanya tekun dan bersemangat. Waktu terus berlalu, tetapi kasih sayang kita akan tetap ada selamanya. Kita semua adalah Bodhisattva. Bodhisattva adalah makhluk dengan cinta kasih berkesadaran yang selalu memperhatikan semua makhluk.
Sesungguhnya, semua agama sama-sama mengajarkan tentang hati yang lapang dan cinta kasih yang luas. Inilah cinta kasih tak terbatas dan jalinan kasih sayang tak berujung. Oleh karena itu, hendaknya kita menghormati semua agama. Foto di atas meja saya ini menunjukkan bahwa Suster Angela selalu ada bersama saya.


“Saya sangat bersyukur karena pada waktu itu menerima undangan Zhao-feng untuk berkunjung ke Taiwan dan bertemu denganmu, Master Cheng Yen. Momen itu hingga kini tetap menjadi salah satu pengalaman paling berharga dan berkesan bagi saya. Meski berbicara dalam bahasa yang berbeda, kita bisa saling memahami sepenuhnya melalui hati, kesatuan misi, dan bahasa tanpa suara dari cinta kasih dan welas asih,” kata Suster Angela Mary Doyle.
“Saya sangat merindukan Taiwan. Saya mengirimkan doa untuk Anda dan seluruh keluarga besar Tzu Chi. Semoga kita terus melangkah bersama di jalan ini dengan semangat cinta kasih dan kebajikan untuk dapat terus membantu orang yang membutuhkan. Semoga Tuhan dan Buddha memberkati kita semua,” pungkas Suster Angela Mary Doyle.
Bersumbangsih bagi dunia dan semua makhluk adalah tugas utama kita. Suster Angela telah mengabdikan dirinya dengan penuh kasih. Beliau meninggalkan kehidupan duniawi dan memilih untuk merangkul seluruh umat manusia sebagai satu keluarga besar. Itulah kasih. Saya pun menganggap semua orang di dunia sebagai keluarga saya dan mengasihi semua orang. Saya berharap semua orang bisa melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan. Ini disebut dalam ajaran Buddha sebagai Bodhisattva Avalokitesvara yang memiliki seribu tangan.
Saya berterima kasih kepada Zhao-feng dan semua orang yang telah membawa tim Yayasan Mater ke sini untuk memahami lebih dalam tentang Tzu Chi. Oleh karena itu, hendaknya kita terus terhubung erat dalam cinta kasih Tzu Chi. Jumlah orang yang banyak akan membentuk kekuatan yang besar dan citra yang indah. Inilah yang disebut benar, bajik, dan indah. Berhubung memiliki kesatuan hati dan pikiran, semua orang mengulurkan tangan mereka.
Kekompakan menunjukkan keindahan. Tidak peduli kaya atau miskin, semua orang hendaknya membangkitkan ketulusan. Setelah pulang, kalian harus memberi tahu yang lain bahwa saya berharap semuanya dapat membangkitkan ketulusan yang sama dan terus mewariskan cinta kasih yang tidak membeda-bedakan agama. Semua agama pasti mengajarkan tentang cinta kasih. Yang berbeda hanyalah nama negara, tetapi cinta kasih yang tulus itu sama di setiap tempat.


Saya sering mengulas tentang air. Baik itu air sumur, air dari sungai kecil, maupun air dari sungai besar, semua tetap disebut air. Manusia dan bumi membutuhkan air. Segala sesuatu yang berwujud dan tidak, terdiri atas empat unsur, yaitu tanah, air, api, dan angin. Tubuh manusia yang berwujud bagaikan bumi yang merupakan unsur tanah, sedangkan napas kita mengandung unsur angin.
Mulut digunakan untuk makan dan hidung digunakan untuk mencium sesuatu itu beraroma harum atau tidak. Semua ini adalah bagian dari enam indra. Setiap indra memiliki fungsinya masing-masing dan kita tidak bisa kekurangan satu pun. Dengan keenam indra, yakni mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran, kita dapat hidup di dunia ini sebagai manusia.
Meskipun memiliki nama yang berbeda-beda, kita memiliki cinta kasih yang sama, yaitu cinta kasih Bodhisattva. Daerah kalian disebut dengan Gold Coast. Namun, saya berharap setiap orang memiliki hati yang lebih berkilau dari emas, yaitu berlian. Cinta kasih antarmanusia bagaikan berlian yang memancarkan cahaya. Jadi, bukan hanya seperti emas, melainkan berlian.
Hendaknya kita memiliki semangat seekor semut kecil yang tidak takut dengan perjalanan jauh saat mendaki Gunung Sumeru. Dalam meneladan Buddha, kita harus bisa melakukan apa yang Buddha lakukan. Sebelum mencapai pencerahan dan menjadi Buddha, Beliau terlebih dahulu menjadi Bodhisattva. Mereka yang bersumbangsih dengan sukarela disebut dengan Bodhisatwa.
Hati tetap terhubung meski terpisah ribuan mil
Menjalin kasih sayang yang melampaui batas agama
Mengabdikan seluruh hidup demi dunia
Meneruskan cinta kasih tanpa membedakan kaya atau miskin
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 21 Mei 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 23 Mei 2025