Ceramah Master Cheng Yen: Membangkitkan Cinta Kasih lewat Pendidikan

Di dunia selalu ada penderitaan yang disebabkan oleh bencana alam ataupun bencana akibat ulah manusia. Pikiran buruk dan keserakahan manusia membuat dunia sulit mencapai kedamaian. Ditambah lagi, Bumi terus mengalami kerusakan dan perubahan iklim, menyebabkan bencana alam kerap terjadi.

Mendengar berita tentang wabah kolera, kebersihan lingkungan yang buruk, dan lain-lain di Zimbabwe, membuat saya sangat khawatir. Ketika wabah kolera merebak melalui air, pemerintah setempat mencari cara untuk menghentikan merebaknya wabah tersebut dan meminta Tzu Chi untuk membantu membimbing penduduk setempat untuk rajin mencuci tangan dengan air bersih melalui siaran radio.

Kehidupan di Zimbabwe memang sangat sulit. Sangat sulit bagi kita untuk memberi bantuan kepada semuanya. Kini, kita juga kesulitan membawa bantuan ke wilayah yang dilanda wabah kolera karena diberlakukan larangan masuk ke wilayah-wilayah itu. Kini, relawan kita hanya bisa memasuki wilayah yang belum dilanda wabah kolera untuk menyediakan air bersih agar warga tak lagi meminum air yang sudah terkontaminasi dan membimbing mereka untuk menjaga kebersihan.

Intinya, dunia ini penuh dengan penderitaan. Pada saat ini, di dunia yang luas ini, ada banyak jenis penderitaan yang terjadi di berbagai negara. Lihatlah, banyak negara yang membutuhkan bantuan. Ada orang yang berkata, "Master, Anda sepanjang hari selalu memperhatikan masalah di dunia. Bagaimana dengan Taiwan?" Ketika Jiayi dan Tainan dilanda banjir akhir-akhir ini, insan Tzu Chi juga segera mengantarkan makanan hangat di tengah banjir.


Apakah kalian tahu bagaimana mereka membuat makanan hangat? Karena semua orang juga terjebak banjir, mereka menyiapkan makanan hangat dengan bahan makanan yang mereka bawa dari rumah.

Namun, di mana-mana orang membutuhkan makanan hangat. Dari mana mereka bisa mendapat lebih banyak bahan makanan? Mereka pergi membeli bahan makanan lagi. Ini sangatlah menyentuh orang. Seperti itulah insan Tzu Chi mendedikasikan diri.

Insan Tzu Chi memasuki jalan besar dan gang kecil untuk mengantarkan makanan hangat bagi warga yang rumahnya mati air dan listrik. Setelah banjir surut, insan Tzu Chi juga membantu mereka membersihkan rumah. Selain itu, saya sangat berterima kasih kepada RS Tzu Chi Dalin. Tim medis kita membentuk beberapa jalur pergerakan untuk mengadakan baksos kesehatan di setiap desa yang terkena dampak bencana. Terima kasih atas dedikasi para dokter kali ini.

Banyak anggota TIMA dari wilayah selatan, Kaohsiung, dan lain-lain yang berpartisipasi dalam baksos kesehatan kali ini. Tentu saja, para dokter dari RS Tzu Chi Dalin juga ikut mengemban tanggung jawab. Dalam konferensi tahunan TIMA kali ini, Kepala RS sangat menaruh perhatian. Beliau membantu para petani jeruk bali mengurangi kerugian yang disebabkan oleh banjir kali ini.

“Jeruk bali ini ditanam oleh beberapa penerima bantuan dan pasien. Pascabanjir, banyak jeruk bali yang jatuh dan tak bisa dijual. Karena memikirkan kelangsungan hidup mereka, kami pun membeli jeruk bali ini dari beberapa penerima bantuan dan pasien. Seluruh staf di setiap departemen ikut menggambar di jeruk bali ini. Ada staf yang anaknya sangat pandai menggambar. Dia membawa jeruk bali ini pulang untuk digambar bersama anaknya,” terang Ye Bi-zhen, Kepala Divisi Budaya Humanis RS Tzu Chi Dalin.


Sekelompok dokter, perawat, dan staf RS bergerak untuk menghimpun cinta kasih dalam kesempatan kali ini untuk membantu para petani melewati kesulitan. Selain itu, departemen pengobatan Tiongkok juga khusus membuat salep herbal yang dimasukkan ke dalam botol dan lain-lain dengan sangat bersungguh hati. Saya sangat berterima kasih kepada mereka. Selain itu, 2 orang pemilik toko roti di Kaohsiung juga ikut berpartisipasi. Salah satunya bernama Wu Bao-chun. Beliau membuat kue nanas agar saya dapat menjalin jodoh dengan para dokter TIMA. Jadi, saya berkata, "Saya sangat dipenuhi berkah. Murid-murid saya sudah menyiapkan semuanya dengan sangat baik buat saya."

Inilah insan Tzu Chi. Tzu Chi adalah keluarga besar dan semua orang selalu bersumbangsih tanpa pamrih. Dalam acara konferensi TIMA kali ini, para dokter sangat bersungguh hati. Mereka datang dari 21 negara dan wilayah. Ada yang baru pertama kali datang dan ada pula yang tak pernah absen setiap tahunnya. Seperti itulah cinta kasih diwariskan. Saya yakin bahwa melalui kisah yang dibagikan para dokter, para peserta semakin bisa meningkatkan pemahaman mereka dalam dunia medis.

Tim medis mendedikasikan diri untuk menyelami kehidupan pasien dan memberi pendampingan sehingga bisa memahami penderitaan mereka. Selain itu, Hari Guru juga sudah hampir tiba. Saya berharap dalam misi pendidikan kita, yang paling penting adalah membangkitkan cinta kasih murid-murid. Mendidik adalah mencerahkan. Kita tak hanya menanamkan pikiran sehat pada kanak-kanak, tetapi juga harus menginspirasi dan membimbing kaum muda agar mereka tak terjerumus dalam delusi.

Kini, banyak informasi yang salah di internet sehingga kita sendiri terjerumus di dalamnya dan melakukan kesalahan yang menyebabkan banyak masalah di dunia. Intinya, teknologi canggih harus digunakan untuk membimbing orang-orang agar mereka memiliki pandangan dan pengetahuan benar. Kita harus memanfaatkan fungsi pendidikan dengan baik.


Saya berharap para guru dapat mengembangkan fungsi pendidikan untuk membimbing murid-murid ke arah yang benar. Inilah harapan terbesar saya. Saya juga mendoakan para guru. Saya berterima kasih kepada para guru yang mendedikasikan diri dengan cinta kasih.

Membantu mengatasi kesulitan tanpa membeda-bedakan jauh atau dekat

Relawan Tzu Chi bergerak untuk membantu orang yang membutuhkan

Anggota TIMA berkumpul untuk mewariskan cinta kasih

Membimbing orang ke arah yang benar dan bajik

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 September 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 28 September 2018

Editor: Khusnul kotimah
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -