Ceramah Master Cheng Yen: Membangkitkan Cinta Kasih Tanpa Pamrih untuk Mencapai Pencerahan


Dahulu, beberapa kali dalam satu tahun, saya akan mengunjungi Universitas Sains dan Teknologi Tzu Chi. Begitu banyak kenangan yang indah. Saat itu, saya lebih fokus pada misi pendidikan dan memikirkan bagaimana cara membuat gedung ini memenuhi standar pendidikan. Oleh karena itu, saya sering pergi ke sana.

Mengenai pembelajaran di universitas, saya selalu merasa bersyukur. Sesungguhnya, Taiwan Timur memang kekurangan sarana pendidikan. Kekurangan sarana pendidikan ini juga disebabkan karena kurang memadainya transportasi di Hualien dan Taitung. Oleh karena perekonomian yang buruk, anak-anak harus pergi ke Taiwan Barat dan ini merupakan masalah yang sangat besar. Jadi, saat itu, saya selalu memikirkan bahwa harapan kehidupan terletak pada pendidikan.

Berada di daerah yang terpencil yang kekurangan sarana pendidikan, Taiwan Timur akan selalu berada di bawah standar pendidikan. Saya sangat bersyukur. Meski tanpa mengukur kemampuan sendiri, saya tetap membangkitkan niat untuk membangun pendidikan di sana. Hati saya selalu berkata bahwa semua hal yang saya lakukan ada di luar kemampuan saya.


Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Li Deng-hui dan Bapak Lin Yang-gang atas dukungan mereka. Mereka melihat kondisi tubuh saya yang lemah, tetapi memiliki ikrar yang sangat besar. Saya sangat bersyukur karena dalam rentang waktu yang berurutan, mereka telah membantu saya sehingga universitas ini dapat didirikan. Inilah yang disebut cinta kasih berkesadaran. Saya senantiasa membicarakan tentang hal ini. Memiliki cinta kasih bukan berarti memiliki hubungan, melainkan memiliki kesadaran. Kesadaran berarti memiliki hati yang terbuka.

Bapak Li Deng-hui dan Bapak Lin Yang-gang memahami bahwa harapan terletak pada pendidikan. Melihat situasi yang ada di Taiwan Timur, pendidikan sangat diperlukan di sana. Ini disebut dengan tidak mementingkan diri sendiri. Keduanya memiliki sifat tidak mementingkan diri sendiri sehingga mampu merajut cinta kasih yang agung. Mereka mendukung saya sepanjang perjalanan ini. Saya sangat bersyukur memiliki jalinan jodoh ini.

Rektor universitas dan para profesor, semuanya memiliki arah yang sama, yaitu bekerja dengan kesatuan hati dan keharmonisan. Inilah yang sering saya katakan kepada insan Tzu Chi, yaitu semua orang harus bersatu. Dahulu, Universitas Tzu Chi dan Universitas Sains dan Teknologi Tzu Chi sama seperti tangan Anda dan saya. Anda mendorong dengan tangan Anda dan saya mendorong dengan tangan saya. Kedua tangan harus mengerahkan upaya. Jika keduanya bersatu dan mendorong secara bersama-sama, akan tercipta kekuatan yang lebih besar dan indah.


“Saya telah menjabat sebagai dekan di universitas ini selama 12 tahun. Setiap tahun, Kementerian Pendidikan mengadakan seminar pewarisan kerja bagi para dekan. Saya telah menghadiri acara tersebut selama 12 tahun. Tahun lalu, ketika acara tersebut diadakan di Taichung, pejabat Kementerian Pendidikan berkata, ‘Bagaimana jika tahun depan kita mengadakan acara ini di Hualien?’ Saya hanya menyampaikan satu permintaan, yaitu di acara tersebut hanya disediakan makanan vegetaris. Inilah prinsip yang selalu kami pegang sejak berdirinya universitas ini. Kementerian Pendidikan langsung menyetujuinya karena beliau menghormati budaya universitas kami,”
kata Niu Jiang-shan Dekan Universitas Sains dan Teknologi Tzu Chi.

“Hari itu, kami menjadi tuan rumah acara tersebut. Pada acara kali itu, saya sungguh merasa bahwa staf kami bekerja dalam kesatuan dan keharmonisan. Sekitar setengah dari keseluruhan staf kami terlibat dalam acara seminar tersebut. Hari itu, kami menerima pujian yang sangat banyak. Salah satu dekan bertanya kepada saya, ‘Bagaimana kalian mendorong pendidikan karakter di sekolah kalian?’ Saya memberi tahu kepadanya bahwa saya bekerja di Tzu Chi yang memiliki budaya humanis yang sangat baik. budaya humanis yang sangat baik. Sesungguhnya, kami tidak mempromosikannya secara khusus. Namun, kami menjalankannya secara rutin sehingga budaya humanis tersebut tecermin dari tindakan kami,” pungkas Niu Jiang-shan.

Saya telah mendengar bahwa universitas lain di bidang pendidikan memberikan begitu banyak pujian kepada kita. Ini semua karena kita mempunyai kesatuan hati. Saya sangat berterima kasih. Saya berharap Tzu Chi terus menjaga kualitas yang unggul dan terus berlanjut. Kita harus memiliki harapan dan keyakinan pada diri sendiri.

Bodhisatwa sekalian, kalian adalah makhluk berkesadaran. Kata "belajar" dan "sadar" dalam aksara Tionghoa seolah-olah merupakan satu aksara yang sama. Para guru juga memiliki cinta kasih berkesadaran. Mereka memiliki keyakinan diri yang kuat dalam pendidikan. Inilah yang disebut dengan kesadaran. Mereka memiliki arah yang penuh keyakinan. Jadi, kita harus percaya bahwa kualitas pendidikan kita sangatlah baik sehingga orang tua dapat memercayakan anak-anak mereka untuk dibimbing dan dibina oleh kita.


Dalam mendidik dan membina siswa, setiap siswa bagaikan benih. Dengan adanya benih yang baik, dengan sendirinya akan ada tanah yang baik pula. Tujuan kita ialah membina bakat-bakat bagi dunia. Meski Universitas Tzu Chi didirikan oleh organisasi Buddhis, saya tidak pernah membeda-bedakan agama. Baik itu guru, profesor, maupun siswa, saya merasa bahwa selama mereka memiliki keyakinan yang benar dan tidak memercayai takhayul, itu sudah cukup. Inilah yang disebut dengan kesadaran.

Agama Katolik mengajarkan kebajikan dan kasih; agama Kristen juga mengajarkan kasih. Tzu Chi juga membicarakan tentang cinta kasih agung. Cinta kasih agung adalah jalan menuju pencerahan. Saat ini, kita tengah berjalan menuju Jalan Bodhi yang penuh kesadaran. Bodhi berarti kesadaran. Dalam ajaran Buddha, Bodhi dapat diterjemahkan sebagai "sadar". Oleh karena itu, dalam mendirikan universitas, kita ingin semua siswa belajar dengan baik sehingga mereka melihat dan memahami prinsip kebenaran. Mereka harus memahami bahwa segala sesuatu di alam semesta ini, baik itu fisika, fisiologi, maupun kehidupan, semuanya terkait dengan pencerahan atau kesadaran. Jadi, ajaran ada untuk dipelajari.

Baik ilmu fisiologi di balik tubuh fisik maupun psikologi di balik pikiran; semua hal yang ada di bumi, baik yang berwujud maupun tidak, semuanya tercakup dalam kebenaran dalam kesadaran atau pencerahan ini. Kita tidak perlu membeda-bedakan agama. Namun, kita harus memilih yang benar. Inilah kesadaran. 

Pendidikan di daerah terpencil mengandung harapan
Memiliki tekad yang teguh untuk melangkah maju
Mewujudkan pencapaian bersama dengan cinta kasih tanpa pamrih
Mencapai pencerahan dengan kebajikan dan cinta kasih 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 18 September 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 20 September 2023
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -