Ceramah Master Cheng Yen: Membangkitkan Niat Baik dan Cinta Kasih Berkesadaran


Bodhisatwa adalah makhluk yang memiliki cinta kasih berkesadaran. Kita semua memiliki cinta kasih. Asalkan tersadarkan, kita bisa bersumbangsih dengan cinta kasih berkesadaran. Jika memiliki cinta kasih, tetapi tidak tersadarkan, kita hanyalah makhluk awam yang diliputi kegelapan batin. Makhluk awam yang diliputi kegelapan batin sering kali memiliki kemelekatan sehingga tidak bisa berpikiran terbuka dan selalu memperhitungkan untung dan rugi. Jika memiliki sikap perhitungan seperti ini, saat apa yang kita peroleh tidak sesuai dengan harapan kita, kita akan merasa sangat kesal.

Contohnya, kita berharap dapat memperoleh keuntungan 100 persen, tetapi hanya dapat memperoleh 80 persen. Berhubung yang diperoleh tidak sebanyak yang kita harapkan, maka hati kita pun merasa tidak nyaman. Demikianlah kehidupan. Saat tidak memperoleh semua yang diinginkan, kita akan merasa kecewa. Namun, jika kita tidak mengumbar nafsu keinginan, kita akan menyadari bahwa hidup kita penuh berkah.

Setiap hari, saya menginventarisasi kehidupan sendiri dan merasa bahwa diri sendiri dipenuhi berkah karena memiliki banyak murid yang bertekad untuk bersumbangsih bagi dunia. Berhubung kita semua merupakan bagian dari masyarakat, maka mewujudkan masyarakat yang damai dan tenteram adalah tanggung jawab setiap orang. Namun, saat terjadi bencana yang membuat akses jalan terputus, kita hendaknya jangan mengambil risiko.


Berhubung cuaca tidak menentu dan jalan pegunungan sangat rentan, janganlah kita memaksakan diri. Lihatlah, bahkan gunung yang begitu besar pun tidak sanggup menghadapi terjangan arus banjir, apalagi manusia yang begitu lemah dan kecil. Dibandingkan dengan gunung yang besar, manusia sungguh sangat kecil.

Saya masih ingat lebih dari 20 tahun yang lalu, pascagempa 921, kita membantu pembangunan kembali gedung sekolah. Apakah para guru dan murid yang ada di sekolah-sekolah itu sekarang tahu sekolah mereka bisa dibangun kembali berkat upaya berapa banyak orang? Berapa banyak orang yang mengetahuinya? Ada banyak orang yang tidak mengetahuinya. Saat memikirkannya, saya merasa sangat prihatin. Saya bukan melekat pada untung dan rugi, melainkan prihatin atas waktu yang begitu cepat berlalu.

Saat proyek pembangunan dijalankan, saya berkunjung ke setiap sekolah. Saya bisa melihat bahwa setiap lantai dibangun dengan kesungguhan hati. Sekolah-sekolah yang kita bangun sangatlah kokoh. Saat itu, para insan Tzu Chi di seluruh Taiwan dan luar negeri menghimpun kekuatan cinta kasih untuk membantu para korban bencana.


Para relawan kita terjun ke jalan dengan membawa kotak donasi agar orang-orang dapat membangkitkan kekuatan cinta kasih dan memperoleh kebahagiaan dengan turut bersumbangsih. Demikianlah upaya kita untuk membangkitkan cinta kasih lebih banyak orang di tengah masyarakat. Dengan berbuat demikian, kita telah menyucikan hati manusia dan menciptakan berkah bagi dunia. Yang penting ialah cinta kasih orang-orang.

Meski tidak bisa berdonasi dalam jumlah besar, kita bisa membangkitkan sebersit niat untuk menolong sesama dan berpartisipasi dalam Proyek Harapan agar pembangunan cepat rampung. Inilah cinta kasih dan niat baik. Cinta kasih dan niat baik ini dapat mewujudkan ketenteraman masyarakat. Jadi, saya ingin menggalang cinta kasih. Berhubung mengasihi semua orang, saya berharap setiap orang berkesempatan untuk menciptakan berkah. Semoga dengan banyaknya orang yang menciptakan berkah, bencana dapat segera berlalu dan bencana seperti ini tak lagi terjadi. Jadi, setiap orang hendaknya menciptakan berkah bagi dunia dengan cinta kasih.


Selama puluhan tahun ini, di mana pun bencana terjadi, kita selalu bersumbangsih dengan sukarela. Taiwan sangatlah kecil. Saat dilihat di peta, Taiwan hanyalah satu titik kecil. Berhubung Taiwan sangat kecil, kita hendaknya membuatnya makin cemerlang dengan membangkitkan hati nurani dan cinta kasih agung semua orang di Taiwan. Di negara mana pun bencana terjadi, Taiwan dapat memancarkan kecemerlangan dengan menciptakan berkah bagi dunia karena Taiwan merupakan tempat berhimpunnya para Bodhisatwa yang penuh cinta kasih. Di mana pun bencana terjadi, kita akan pergi ke sana untuk memberikan bantuan sebagai Bodhisatwa dunia.

Sejak lebih dari 50 tahun yang lalu, Tzu Chi terus berkembang dari segelintir relawan hingga kini memiliki banyak relawan dan membuat Taiwan makin cemerlang. Kita hendaknya terus menjaga ketenteraman umat manusia dan kesehatan Bumi. Jadi, kita tetap harus bekerja keras dan bersungguh hati. Hendaklah kita lebih bersungguh hati dan jangan membangkitkan noda batin. Dengan bersungguh hati menjalankan misi amal, kita akan menuju arah yang benar. Inilah yang disebut Bodhisatwa.

Orang yang memiliki cinta kasih berkesadaran tidak melekat pada untung dan rugi
Saat kita bersumbangsih dengan tulus, berkah akan datang dengan sendirinya
Menghimpun niat baik dan memberi penghiburan dengan cinta kasih
Membangkitkan cinta kasih dan berhimpun sebagai Bodhisatwa dunia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 Agustus 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 11 Agustus 2023
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -