Ceramah Master Cheng Yen: Membangun Ikrar untuk Menyebarkan Ajaran Kebajikan


Relawan Tzu Chi layak disebut sebagai Bodhisatwa. Dunia membutuhkan berbagai karakter orang agar dapat membimbing orang-orang di dunia. Lihatlah Bodhisatwa Avalokitesvara yang memiliki 32 emanasi. Setiap wujud memiliki pekerjaan, aktivitas, dan kondisi kehidupan yang berbeda-beda. Demikian pula, relawan Tzu Chi tersebar di mana-mana untuk memenuhi kebutuhan setiap orang.

Lihatlah insan Tzu Chi di Kaohsiung, bagaimanapun kondisi ekonomi mereka, semuanya kaya akan cinta kasih. Lihatlah relawan ini, meski melakukan pekerjaan kasar, dia tetap membangun tekad dan ikrar.

“Pada tahun 1995, saya mengenal Tzu Chi melalui daur ulang. Pada tahun itu, saya datang ke Hualien dan belajar lebih banyak tentang Tzu Chi. Setelah pulang dari sana, saya berikrar untuk menjadi anggota komite dan komisaris kehormatan Tzu Chi,” kata Liu Su-hua relawan Tzu Chi.

“Kakak Su-hua memiliki sel Tzu Chi di sekujur tubuhnya. Dia mencari uang dengan berbagai macam pekerjaan dan sangat sepenuh hati,” kata Fang Shang-rong relawan Tzu Chi.

Apa pekerjaan Anda?

“Saya membersihkan rumah-rumah. Saya merampungkan dana komisaris kehormatan dalam 3 tahun. Kebetulan, saya sudah tidak bekerja sehingga saya dapat mengerahkan seluruh kekuatan untuk berada di dalam keluarga Tzu Chi,” kata kata Liu Su-hua relawan Tzu Chi.

Baik. Anda adalah teladan sesungguhnya. Saya mendoakan Anda. Jangan memberikan tekanan yang besar terhadap diri sendiri. Apakah Anda mengerti? Baik. Terima kasih.

Bodhisatwa sekalian, semua orang adalah sama. Ketika melayani dengan sepenuh hati, hal itu akan terukir dalam pikiran kita; ketika kita melayani dengan tangan kita, orang-orang akan dapat melihatnya. Segala hal dapat menjadi saksi. Baik ucapan, tindakan, maupun perbuatan kita, segala hal yang kita lakukan menjadi panutan bagi dunia.


Dahulu, ada banyak relawan yang bergabung dengan Tzu Chi dan mengubah kehidupan mereka menjadi Bodhisatwa. Saya sungguh bersyukur. Terutama, setelah bertekad, mereka akan berpegang teguh pada tekad itu. Inilah yang terjadi beberapa puluh tahun yang lalu dan kini mereka telah sangat senior.

Dalam perjalanan kali ini, saya berharap semuanya dapat menceritakan bagaimana kehidupan masa lalu, sejarah kehidupan, perubahan setelah bergabung dengan Tzu Chi, dan bagaimana kalian membimbing orang lain. Setiap orang memiliki masa lalu dan telah mengalami perubahan. Hendaklah kita bertekad untuk terus membimbing orang lain. Inilah perubahan yang terjadi ketika kita menapaki Jalan Bodhisatwa. Saya berharap Bodhisatwa sekalian mengingat perkataan saya.

Waktu yang berlalu bagi Anda dan saya adalah sama. Waktu sangatlah adil. Jika saya dapat hidup setahun lagi, saya akan setahun lebih tua dari saat ini. Saya harap kita dapat terus memperbarui ikrar kita. Kita harus berikrar untuk menjadi relawan senior di Tzu Chi. Menjadi relawan senior bukan berarti kita berharap orang lain menghormati kita. Bukan.

Relawan senior yang sesungguhnya ialah memiliki hati Bodhisatwa yang makin lama makin bertumbuh dan menjadi lebih sungguh-sungguh dalam membimbing semua makhluk. Saya berharap seluruh relawan senior dapat sering mengunjungi Aula Jing Si. Aula Jing Si adalah rumah bagi kita semua. Terlebih lagi, bagi relawan yang telah 20 tahun lebih berada di sini, saya harap kalian semua tahu dengan jelas bagaimana masa lalu Tzu Chi dan tahu apa yang terjadi saat ini.

Saat ini, hendaklah kita semua membangun ikrar dan membimbing lebih banyak orang. Masih banyak orang yang menunggu kalian. Jadi, bagi mereka yang memiliki jalinan jodoh dengan kita, kita harus segera menginspirasi mereka untuk bergabung dan menggenggam tangan mereka. Bodhisatwa sekalian, dengan jalinan jodoh yang ada, masih banyak orang yang menunggu kalian.


“Hari ini, saya sungguh senang dapat melihat Master. Makin lihat makin senang. Berkat Master, kami semua dapat hidup dengan damai, tenteram, dan sehat. Nama saya Zheng Tian-ji. Setiap hari, saya mengendarai motor untuk datang ke Aula Jing Si Kaohsiung dan menjalin jodoh baik dengan semuanya. Ada canda dan tawa saat kita bertemu. Sekali tertawa, kita melakukan senam jantung; dua kali tertawa, keberuntungan mengikuti kita; tiga kali tertawa, segala usaha kita berhasil. Ketika menjalankan misi Tzu Chi, tubuh kita makin lama makin sehat. Benar? (Benar.)”
kata Zheng Tian-ji Relawan Tzu Chi.

“Selama puluhan tahun Master mendirikan Tzu Chi, Master membuat murid-muridnya memiliki tujuan dan arah hidup yang benar. Terlebih lagi, Master juga memberi kita Sup Empat Bahan Tzu Chi. Saat meminum sup ini, kita akan merasakan kesejukan di musim panas dan kehangatan di musim dingin. Di saat yang sama, kita harus selalu tahu berpuas diri agar kita memiliki keluarga yang bahagia; kita harus senantiasa bersyukur agar dapat membalas budi orang tua; kita harus memiliki pengertian saat menemui kesulitan; kita harus bertoleransi agar dapat selalu menebarkan senyum di wajah kita. Akan ada kesuksesan jika kita menjalankannya; akan ada kegagalan jika kita menunda,” lanjut Zheng Tian-ji.

“Ketika berbuat banyak, banyak pula yang akan kita dapatkan. Hendaklah semuanya sepenuh hati. Ke depannya, kita harus menjadi Bodhisatwa Avalokitesvara. Benar? (Benar.)” pungkas Zheng Tian-ji.

Bagus. Saya mendengar suara yang lantang. Anda memiliki tubuh yang sehat dan ingatan yang baik. Saya sungguh senang. Anda harus sering membagikan pengetahuan Anda kepada semuanya.

“Kakak Tian-ji sungguh datang ke Aula Jing Si setiap hari tanpa absen,” kata Liu Xing-zhu relawan Tzu Chi.

Setiap hari?

“Ya, dia datang setiap hari. Suatu hari, saat saya berada di sini, seorang pengunjung datang dan menanyakan keberadaan Kakak Tian-ji. Orang itu berkata bahwa saat dia datang berkunjung ke sini, dia bertemu Kakak Tian-ji yang tengah menyebarkan Dharma. Dia merasa bahwa Dharma yang dibabarkan sungguh berguna dan membawa perubahan dalam hidupnya. Orang itu datang mencari Kakak Tian-ji untuk mengucapkan terima kasih,” pungkas Liu Xing-zhu.


Hendaklah kita sepenuh hati dan membimbing semua makhluk dengan ketulusan. Bagi yang belum bertekad untuk bergabung dengan Tzu Chi, kalian harus segera menginspirasi mereka. Tekad yang saya katakan bukanlah untuk menggalang komisaris kehormatan, melainkan menginspirasi semua orang untuk memahami ajaran Buddha dan Tzu Chi agar mereka dapat berjalan menuju kebajikan.

Saya pernah mendengar kisah mengenai anak muda dengan tato di tubuhnya yang pernah menjalani kehidupan di penjara. Kalian menemukan metode untuk merangkulnya. Terlebih lagi, kalian menggunakan cara yang lembut dan menjaganya dengan hati seorang ibu. Inilah yang dibutuhkan masyarakat kita saat ini. Tanggung jawab Tzu Chi ialah menolong dunia.

Relawan Tzu Chi Kaohsiung sungguh bekerja dengan kesatuan hati, keharmonisan, saling mengasihi, dan gotong royong. Empat hal ini adalah hal yang saya harapkan dari kalian. Itu juga merupakan persembahan terbesar bagi saya. Untuk membuat saya bersukacita dan tenang, hendaklah kalian memiliki hati yang tulus untuk mempraktikkan kebajikan di dunia dan menjadi teladan. Dengan begitu, saya akan merasa tenang. Kesatuan hati, keharmonisan, dan gotong royong kalian membuat saya merasa tenang. Ini adalah persembahan terbesar bagi saya.

Saya berharap semuanya dapat saling menyemangati untuk membangkitkan ikrar sebagai murid Buddha dan sungguh-sungguh menapaki Jalan Bodhisatwa. Hendaklah kalian mengingat hal ini. Meski saya telah mengatakan hal yang sama ini berulang kali, tanyakan pada diri kalian apakah kalian telah melakukannya. Jika belum, kalian perlu lebih serius. Jika sudah, saya akan merasa tenang. Hendaklah kalian menjadi teladan dan lebih giat. 

Berdana, tekun, dan bersemangat adalah kekayaan terbesar
Menjadi Bodhisatwa yang membimbing semua makhluk di dunia
Membangun ikrar untuk menyebarkan ajaran kebajikan
Mengubah kehidupan menuju Bodhi 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 21 Maret 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan Tanggal 23 Maret 2023
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -