Ceramah Master Cheng Yen: Membawa Manfaat bagi Sesama dengan Welas Asih dan Kebijaksanaan


“Program perawatan kaum lansia ini kita sebut ‘program kelas berkah dan kebijaksanaan’. Tujuan utama Universitas Tzu Chi meluncurkan program ini ialah untuk memberikan penyuluhan kesehatan kepada para peserta kelas lansia, relawan, staf Divisi Kerohanian Tzu Chi, dan relawan senior di komunitas,”
kata Liu Yi-jun Rektor Universitas Tzu Chi.

“Kita berharap lewat penyuluhan kesehatan ini, kita dapat memahami masalah apa saja dalam perawatan jangka panjang yang dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi dan melakukan riset tentang kebutuhan penerima perawatan jangka panjang. Kita berharap perawatan jangka panjang kita dapat menunjukkan hasil di komunitas,” pungkas Liu Yi-jun.

Dari kisah yang kalian bagikan tentang misi pendidikan kita, saya selalu merasa bahwa inilah kebajikan dan cinta kasih. Misi budaya humanis kita sering membahas tentang konvergensi media. Kita bersama-sama melakukan kebajikan yang menunjukkan keindahan. Kita berpegang pada prinsip benar, bajik, dan indah. Perpaduan dari ketiganya sungguh sangat indah. Ini membuat kita merasa penuh harapan.

Asalkan kita melakukan praktik nyata, maka akan ada harapan. Jika tidak, kita tidak akan memiliki kekuatan untuk melakukan apa pun. Dalam ajaran Buddha, ini disebut memutar roda Dharma. Roda-rodanya harus selaras. Contohnya kereta api. Dengan roda-roda yang selaras, barulah ia dapat mengangkut banyak orang ke tempat tujuan dengan selamat dan cepat.

Empat Misi Tzu Chi telah kita jalankan selama lebih dari 50 tahun. Empat Misi Tzu Chi berawal dari misi amal dan diikuti oleh misi kesehatan. Saya sangat bersyukur kepada para kepala RS kita yang bekerja sama dengan harmonis. Setiap orang memiliki misi dan ikrar yang sama, yaitu melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Saya sangat bersyukur.


Kita mendirikan rumah sakit pertama kita di Hualien dan menjadikannya sebagai teladan. Belakangan ini, dalam benak saya sering muncul bayangan Yang Sze-piao, Tseng Wen-ping, Tu Shih-mien, dan beberapa orang lainnya. Mereka semua telah memberikan dukungan besar saat kita memulai misi kesehatan. Mereka mendedikasikan diri dan kehidupan mereka untuk mendukung Tzu Chi. Hingga kini, para dokter kita pun demikian.

Begitu pula dengan misi pendidikan kita. Saat itu, Lee Ming-liang kembali dari Amerika Serikat untuk mengemban misi pendidikan kita. Beliau telah membulatkan tekad. Saya sangat tersentuh. Ada banyak orang yang mendukung misi pendidikan Tzu Chi. Saya sungguh sangat bersyukur.

Di badan misi pendidikan kita, semua orang bersatu hati untuk membantu pelayanan kesehatan dan fisioterapi, terlebih dalam merawat kaum lansia. Sungguh, ini merupakan masalah besar sekarang yang sangat saya khawatirkan. Kita bisa mendengar bagaimana misi kesehatan dan pendidikan kita mengerahkan tenaga dengan sepenuh hati untuk meluncurkan program guna mengatasi masalah ini. Karena itu, saya merasa sangat tenang dan bersyukur.

Asalkan semua orang bersatu hati dan berinteraksi dengan harmonis, hati kita akan terasa damai dan kita bisa menjalankan aktivitas dengan tertib. Apa pun yang ingin kita lakukan, kita selalu bisa melakukannya dengan cepat. Jadi, kita memiliki kesatuan hati, berinteraksi dengan harmonis, dan memotivasi satu sama lain dengan cinta kasih yang tulus.


Para guru kita juga mengasihi murid-murid bagai mengasihi anak sendiri. Jalinan kasih sayang antara guru dan murid sangatlah erat. Contohnya, Guru Liu dan Guru Geng yang merupakan pasangan suami istri. Dalam membimbing murid, mereka sangat perhatian. Dalam membimbing murid, mereka sangat perhatian.

“Sekolah Tzu Chi berbeda dengan sekolah lain. Di Tzu Chi, kita membimbing murid-murid untuk membawa manfaat bagi orang lain dan menciptakan berkah. Kami mencari kelebihan sayuran liar komunitas dan menonjolkannya. Dengan melakukan riset dan memanfaatkan fasilitas yang ada, kami berharap komunitas di wilayah terpencil dapat mengandalkan kemampuan diri sendiri dan hidup mandiri,” kata Geng Nian-ci Lektor.

“Setelah berdiskusi dengan warga setempat, kita mengembangkan banyak produk sesuai pola makan mereka,” kata Lin Zhen-you Mahasiswa keperawatan.

“Saya telah menambah pengalaman dan memperluas wawasan saya,” kata Lin Bo-yan Mahasiswa keperawatan.

“Saya belajar untuk membantu komunitas di wilayah terpencil,” kata Wang Bo-yu Mahasiswa keperawatan.

Kita harus membangun tekad dan mengerahkan kekuatan. Selain membangun tekad dan mengerahkan kekuatan, kita juga harus mengembangkan kebijaksanaan. Dengan melihat dan mempelajari sesuatu, kita akan memperoleh pengetahuan. Jika kita memadukan apa yang kita dengar, kita akan memperoleh pengetahuan. Lain halnya dengan kebijaksanaan. Kebijaksanaan mencakup seluruh alam semesta, termasuk semangat keagamaan yang sangat mendalam.


Agama mengajarkan tujuan hidup. Mengenai tujuan hidup ini, terlalu banyak yang bisa diulas. Di dunia ini terdapat agama yang berbeda-beda dan adakalanya, tidak semuanya bisa harmonis. Sesungguhnya, di Tzu Chi, meski menganut agama yang berbeda-beda, semua orang bekerja sama dengan harmonis. Jadi, semuanya bergantung pada hati atau pikiran. Alangkah baiknya jika semua orang bisa bersatu hati.

Di Tzu Chi, semua orang bersatu hati, berinteraksi dengan harmonis, dan saling mengasihi. Berhubung semuanya bersatu hati, harmonis, dan saling mengasihi, barulah kita bisa bergotong royong. Jadi, dengan bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong, kita menjalankan Empat Misi Tzu Chi dan mempraktikkan kebajikan tanpa memandang perbedaan agama. Jika bisa demikian, kita bisa melangkah dengan cepat ke arah yang benar dan membawa manfaat bagi dunia.

Saat menyerukan sesuatu, kita juga menggalakkannya di seluruh dunia. Demikianlah prinsip pendidikan dan citra Tzu Chi. Tzu Chi merupakan perpaduan dari kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Sungguh, kita hendaknya berusaha untuk menyebarkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Asalkan kita memiliki tekad, ini bukanlah hal yang mustahil. Kita pasti bisa melakukannya. Demikianlah kita mengembangkan nilai kehidupan.

Belakangan ini, saya sering mengulas tentang nilai kehidupan. Dalam kehidupan yang bagaikan lautan luas, menentukan arah tidaklah mudah. Kini, kita telah menemukan arah tujuan kita. Jika kita dapat bersama-sama mempraktikkan kebajikan, ini hendaknya sangat mudah.

Mempraktikkan kebajikan dan cinta kasih bagi kaum lansia
Memutar roda Dharma dengan tindakan nyata
Empat Misi Tzu Chi membimbing ke arah yang benar
Bekerja sama dengan harmonis untuk membawa manfaat bagi sesama

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 20 April 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 22 April 2024
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -