Ceramah Master Cheng Yen: Memberi Manfaat bagi Masyarakat dengan Empat Metode Pendekatan

“Saya pernah mengisi nama dan nomor telepon. Relawan menghubungi saya, maka saya datang. Saya bisa membantu. Ya Tuhan, saya bersyukur. Hati saya dipenuhi cinta kasih. Saat membantu orang lain, saya amat gembira,” ucap Pina Delgadillo, sukarelawan.

“Saya sangat senang dapat membagikan bantuan bersama banyak orang. Jadi, hari ini saya kembali datang kemari untuk terus membantu. Saya belajar banyak. Saya juga sangat senang membantu orang,” Graciela Carrillo, sukarelawan.


Dalam berlatih sesuai ajaran Buddha, kita harus memilih semangat Mahayana, yaitu praktik Bodhisatwa. Berhubung sudah memilih praktik Bodhisatwa, maka kita harus mempraktikkan Enam Paramita.

Paramita yang pertama adalah dana atau kemurahan hati. Berdana sangatlah penting dalam pelatihan diri Bodhisatwa. Dalam berdana, kita harus memanfaatkan waktu yang ada. Bukan hanya memanfaatkan waktu untuk berdana, melainkan masih banyak cara lainnya. Mengatakan hal yang bermanfaat bagi orang banyak juga termasuk berdana. Membantu dalam bentuk tenaga untuk meringankan pekerjaan orang lain juga termasuk berdana. Memberi dorongan untuk meningkatkan kepercayaan diri orang lain juga termasuk berdana. Semuanya bisa kita lakukan asalkan dapat bermanfaat bagi orang lain.


Kita dapat bersumbangsih di tengah masyarakat. Jadi, berdana tidaklah sulit. Berdana dapat dilakukan kapan saja, tidak perlu menunggu ada uang atau apa pun. Tidak perlu. Selama kita giat berlatih dan menyelami Dharma, maka batin kita akan dipenuhi Dharma dan pandangan kita akan berubah. Dengan begitu, sikap kita, suara kita, aktivitas kita, semuanya dapat membawa manfaat bagi semua makhluk. Semua ini dapat dilakukan oleh semua orang. Memberi manfaat bagi orang lain berarti dalam segala yang kita lakukan, hendaknya tidak melukai orang lain.

Di masa kini banyak persaingan dalam usaha atau pekerjaan. Berlomba dalam kebajikan tentu sangat baik. Namun, dalam berbuat baik, kita hendaknya berpikir untuk juga mendukung orang lain berbuat baik. Contohnya, pada 6 Februari tahun ini, Hualien diguncang gempa bumi. Saat itu, banyak organisasi datang membantu. Meski berkat banyaknya pengalaman, Tzu Chi dapat bergerak cepat, tetapi saat menerima laporan, saya mendengar bahwa berbagai organisasi sangat aktif mengirimkan bantuan makanan. Mendengar laporan itu, saya berpesan bahwa berhubung bantuan makanan sudah banyak diberikan, bantuan makanan sudah banyak diberikan, maka Tzu Chi hanya perlu memastikan apakah jumlahnya cukup. Jangan sampai jumlahnya terlalu berlebih. Tzu Chi dapat berfokus menenangkan warga dan menyemangati mereka. Inilah yang kita lakukan.


Kita juga memperhatikan sanitasi. Berhubung banyak orang  di tempat penampungan, maka  sanitasi dan kenyamanan perlu diperhatikan. Jangan sampai warga terserang flu. Masalah ini sangatlah penting. Inilah yang kita perhatikan di sana. Ini juga memberi manfaat bagi orang banyak.

“Saat itu, jika bukan berkat Tzu Chi, sungguh, suami saya tidak mungkin pulih dengan cepat. Dalam sekejap, kami kehilangan rumah. Rasanya seperti tidak memiliki sandaran. Tzu Chi membuat kami merasa memiliki sandaran,” Cerita Li Jia-rong, warga.

“Kita akan memulai bantuan jangka menengah dan panjang. Di saat yang sama, kita juga terus menyalurkan bantuan ekonomi atau bantuan pendidikan saat diperlukan. Kita juga memperhatikan para lansia yang hidup sendirian. Bagi warga yang masih mengalami trauma, kami juga terus memberi pendampingan,” jelas Yan Bo-wen, Direktur badan misi amal Tzu Chi.


Apa yang warga butuhkan saat itu, kita segera memenuhinya agar mereka dapat hidup dengan tenang. Kita memastikan mereka mendapat cukup makanan dan nutrisi agar tubuh mereka dapat tetap sehat. Ini sangat penting.

Selain tubuh, kita juga menenangkan batin mereka. Inilah yang perlu dilakukan pada masa tanggap darurat. Saat ada pihak lain ingin memberi bantuan, kita pun mempersilakan mereka. Setelah kondisi warga mulai stabil dan pulih, kita mendorong mereka untuk mandiri. Inilah tindakan bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, ada kebersamaan. Semua orang bersama-sama berbuat amal. Ini baik sekali.


Saat banyak orang yang melakukan, maka kita bisa berbagi ladang berkah dan berfokus pada bagian masing-masing. Inilah kebersamaan. Semua pihak saling memuji dan mendukung. Inilah tindakan bermanfaat dan kebersamaan.

Perbuatan baik dilakukan bersama-sama. Ini disebut kebijaksanaan. Berkah dan kebijaksanaan harus sejalan. Kita tidak hanya berbuat baik untuk mencari berkah. Bukan hanya itu. Kita harus menggunakan kebijaksanaan untuk membimbing lebih banyak orang untuk sama-sama berbuat kebajikan. Ini sangatlah penting. Jadi, kita harus membimbing orang banyak untuk melakukan tindakan bermanfaat. Kita juga mendampingi mereka melakukannya. Ini disebut kebersamaan. Untuk itu, kita harus memiliki cara. Niat bersumbangsih juga harus dibarengi cara yang tepat. Kata-kata lembut penuh cinta kasih, tindakan bermanfaat, dan bimbingan dalam kebersamaan, semua ini adalah cara untuk membuat semua makhluk memperoleh kebahagiaan. Dengan begitu, barulah masyarakat dan negara bisa harmonis, tenteram, dan penuh kebahagiaan. Inilah yang disebut membawa manfaat bagi makhluk lain. Ini sangatlah penting.


Jadi, dalam setiap hal yang kita lakukan, kita harus bersungguh hati  dan memahaminya dengan baik. Jadi, kesungguhan hati sangatlah penting. Kita harus sungguh-sungguh menyelaminya.  

Mempertahankan niat baik untuk memberi dengan sukacita

Membawa ketenteraman dan manfaat bagi orang lain

Membimbing banyak orang dalam kebersamaan

Memberi manfaat bagi masyarakat dengan Empat Metode Pendekatan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 28 April 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 30 April 2018

Editor: Metta Wulandari

Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -