Ceramah Master Cheng Yen: Memberikan Bantuan Pengobatan dan Menapaki Jalan Kebenaran

Buddha Bhaisajyaguru memiliki 12 ikrar agung. Sungguh, Buddha dan Bodhisatwa datang ke dunia demi mengobati semua makhluk dari penderitaan dan menyelaraskan ketidakharmonisan masyarakat. Saat tubuh manusia tidak selaras, maka akan timbul penyakit. Saat kondisi masyarakat tidak selaras, maka masyarakat akan jatuh sakit. Dengan ajaran Buddha, kita berharap dapat menyelaraskan kondisi dunia. Semua itu harus dimulai dari hati manusia.

Dengan mementaskan ikrar pertama Buddha Bhaisajyaguru hingga ikrar kedua belas, para partisipan dapat menyerap ajaran di dalam Sutra ke dalam hati dan menjadikannya sebagai energi dalam hidup kita untuk bersumbangsih bagi dunia dan masyarakat. Apakah ini sulit? Mempraktikkan ajaran bukan hal yang sulit. Selama lebih dari 1 jam di atas panggung, para partisipan mementaskan 12 ikrar agung Buddha Bhaisajyaguru dan berbagai penderitaan dalam hidup lewat drama musikal.

Berbagai kisah nyata kehidupan dan berbagai aspek dalam masyarakat, semuanya dipentaskan di atas panggung. Dari pementasan di atas panggung, kita dapat melihat betapa beratnya tanggung jawab dokter dan perawat. Kasus penyakit mana yang tidak membutuhkan bantuan dokter dan perawat? Kasus penderitaan mana yang tidak membutuhkan sumbangsih Bodhisatwa dunia yang penuh kesungguhan hati? Sungguh, semua itu membutuhkan usaha keras setiap orang untuk sepenuh hati mempraktikkan ajaran Buddha secara nyata. Jadi, untuk mempraktikkan ajaran Sutra, sesungguhnya bukan hal yang sulit. Semua ini membutuhkan kesatuan hati.

Saat menonton pementasan mereka di atas, kami terus memuji kesatuan hati para staf dari enam RS Tzu Chi. Yang lebih mengagumkan adalah mereka sulit meluangkan waktu karena setiap orang sangat sibuk menjalankan tugas di rumah sakit masing-masing. Jarak mereka juga sangat jauh. Dalam waktu yang sangat singkat, mereka dapat bekerja sama dengan harmonis untuk mewujudkan pementasan itu.

Melihat kekompakan mereka, saya sangat tergugah. Setiap adegan di atas panggung sangat membuat orang tersentuh. Saya sungguh bersyukur. Rasa syukur saya tak habis diungkapkan dengan kata-kata. Selama jangka waktu panjang ini, mereka terus melindungi pasien di rumah sakit. Rumah Sakit Tzu Chi di daerah terpencil juga memiliki kesulitan masing-masing.

RS Tzu Chi Yuli dan Guanshan yang berada di daerah terpencil harus memikul tanggung jawab untuk mengobati pasien di wilayah yang tak memiliki sarana pengobatan. Setiap kali turun hujan, saya sangat mengkhawatirkan para staf di RS Tzu Chi Guanshan karena mereka harus berkunjung ke beberapa desa di wilayah pegunungan. Terkadang, meski akses jalan terputus, mereka tetap menempuh bahaya untuk naik gunung. Saat turun gunung, mereka harus memutar menempuh jalan yang berbahaya dan tidak rata. Terkadang, mereka tergelincir saat mendaki gunung. Melihat pemandangan seperti itu, saya merasa sangat takut dan khawatir. Melihat sumbangsih mereka yang penuh kesungguhan hati, saya sangat berterima kasih.

Saya juga sangat berharap para warga di wilayah pegunungan dapat terselamatkan dan hidup tenteram. Akan tetapi, orang yang memberi bantuan lebih harus menjaga kesehatan dan keselamatan. Melihat mereka menempuh bahaya, saya sungguh tidak tega dan merasa khawatir. Inilah rintangan dalam memberikan pelayanan medis ke wilayah pedesaan. Namun, mereka tetap berusaha mengatasi rintangan itu. Begitu pula dengan RS Tzu Chi Yuli. Meski sering kekurangan dokter dan perawat, mereka tetap memikul tanggung jawab untuk memberikan pengobatan darurat. Mereka juga memberikan pengobatan darurat di malam hari. Karena kekurangan tenaga manusia, mereka memikul beban yang besar. Karena itu, kedua kepala rumah sakit dari RS Tzu Chi Guanshan dan Yuli bekerja 365 hari dalam setahun. Selain itu, mereka juga memikul tanggung jawab untuk menyalurkan bantuan pada saat terjadi bencana topan. Begitu pula dengan RS Tzu Chi Taichung.

Para dokter termasuk ahli pengobatan Tiongkok secara rutin mengadakan baksos kesehatan di Lishan. Wilayah Lishan sering terjadi tanah longsor. Saya juga sangat khawatir. Saya sering mendengar para dokter muda melaporkan tentang kunjungan mereka. Setiap kali berbicara tentang Lishan, para dokter selalu berkata bahwa mereka baru merasa tenang setelah mengunjungi pasien mereka. Ini karena wilayah pegunungan itu sungguh membutuhkan sarana pengobatan.

Para dokter sangat mengkhawatirkan pasien mereka. Setelah pasien terselamatkan, baru mereka merasa tenang. Tenaga medis dari RS Tzu Chi Dalin juga bertanggung jawab untuk memberikan pengobatan di Desa Dapu. Para tenaga medis kita juga bertanggung jawab memberikan layanan pengobatan di sana.

Tentu saja, RS Tzu Chi Taipei di wilayah metropolitan juga memberikan layanan pengobatan darurat dan menangani kasus yang rumit. Mereka juga bertanggung jawab menjangkau pasien di Ruifang dan wilayah lain yang terpencil. Begitu pula dengan RS Tzu Chi Hualien. Pasien yang menderita penyakit rumit, baik penyakit saraf, tulang, dan lain-lain, banyak yang datang berobat setelah mendengar reputasi rumah sakit kita. Saya sungguh bersyukur. Karena kesatuan hati dan kerhamonisan setiap orang, maka terciptalah hubungan yang penuh kasih sayang dan gotong royong.

Tenaga medis di enam RS Tzu Chi bukan hanya mengobati penyakit fisik, tetapi yang terpenting adalah mereka juga mengobati penyakit batin pasien. Mereka bukan hanya mengobati penyakit pasien, tetapi juga berusaha menyelaraskan ketidakseimbangan masyarakat secara fisik dan batin. Saat pikiran manusia selaras, maka kehidupan masyarakat akan harmonis.Di bagian akhir, salah satu ikrar berkaitan dengan makanan, maka mereka mengaitkannya dengan vegetarisme.

Manusia hendaknya mengendalikan nafsu makan dan menaklukkan tentara Mara di dalam hati. Nafsu makan terhadap daging hanya berlangsung beberapa detik saja. Dengan mengendalikan nafsu makan terhadap daging, barulah merupakan awal mula kehidupan yang berani. Untuk menyelaraskan kondisi iklim, menciptakan masyarakat yang harmonis, dan mewujudkan kehidupan yang sehat bagi setiap orang, hanya ada satu obat mujarab yang bisa membantu, yaitu ajaran Buddha.


Buddha Bhaisajyaguru berikrar untuk melenyapkan penderitaan

Tim medis RS Tzu Chi memberikan layanan pengobatan

Saling mengasihi dan bergotong royong untuk meringankan penderitaan sesama

Bervegetaris menyehatkan tubuh sehingga bisa menapaki jalan kebenaran

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 Oktober 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 1 November 2016

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -