Ceramah Master Cheng Yen: Memberikan Bimbingan Sesuai Kapasitas


Sungguh, penyebaran ajaran Tzu Chi membutuhkan kalian semua. Berhubung tinggal di Jepang, kalian hendaknya menabur benih dan menyebarkan cinta kasih Tzu Chi di sana. Kalian harus mempererat jalinan kasih sayang Bodhisatwa Tzu Chi sekaligus menabur benih kebajikan agar orang-orang di Jepang dapat lebih sering mendengar dan melihat Tzu Chi. Dengan demikian, barulah mereka bisa benar-benar bergandeng tangan dengan kalian dan bersama-sama menjalankan Tzu Chi.

Kalian memiliki jalinan jodoh untuk pergi ke Jepang. Saat orang-orang bertanya dari mana kalian berasal, kalian menjawab bahwa kalian berasal dari Taiwan. Mereka berkata, "Orang Taiwan sangat baik." Ini termasuk membalas kebaikan Taiwan. Kalian harus mencurahkan cinta kasih di Jepang. Bersumbangsihlah bagi warga setempat dengan kesungguhan hati dan cinta kasih.

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Kini, saya pun telah lanjut usia. Ini tidak bisa dimungkiri. Beberapa waktu lalu, saya selalu berkata, "Jangan menyerah pada usia." Namun, kini saya ingin berkata bahwa saya tidak bisa tidak mengakui bahwa saya telah lanjut usia. Kini, saat berbicara, saya harus menguras energi, baru bisa mengeluarkan suara. Apakah masih ada kesempatan di kemudian hari untuk bertemu dan berbicara dengan kalian lagi? Saya tidak tahu.


Kehidupan tidaklah kekal. Lihatlah, saat Jepang dilanda bencana, tanaman padi di sawah tetap terus bertumbuh seiring berjalannya waktu dan bulir padi pun makin berisi. Saat tiba waktunya panen, tidak peduli orang-orang memiliki waktu atau tidak, pemanenan tetap tidak bisa ditunda. Para relawan kita tahu bahwa mendapatkan pekerja untuk membantu pemanenan di saat seperti itu sangatlah sulit.

Karena itu, meski bukan petani, para relawan kita juga bisa membantu para petani memanen padi. Bantuan ini sangat berarti bagi para petani yang terdampak. Selain itu, jalinan kasih sayang yang terbentuk ini akan bertahan hingga selamanya. Demikianlah kita menggarap ladang batin. Jadi, kalian membantu mereka memanen padi-padi yang telah siap untuk dipanen. Demikianlah kita memberikan bantuan.

Menolong sesama adalah sumber kebahagiaan. Kini, kalian telah berpengalaman memotong tanaman padi di bawah terik matahari. Dengan membungkukkan badan dan bermandi peluh, kalian memotong dan mengumpulkan tanaman padi. Setiap pengalaman menumbuhkan kebijaksanaan kita. Dalam hidup ini, kita harus bersumbangsih, baru bisa berkembang. Semua ini juga merupakan Dharma. Pembabaran Dharma tidak bisa dilakukan lewat kata-kata saja.

Sesungguhnya, tidak ada Dharma yang bisa dibabarkan dengan kata-kata. Dharma hanya bisa dibabarkan lewat tindakan nyata. Dharma yang dipraktikkan secara nyata adalah Dharma yang sesungguhnya. Di Jepang, kalian telah memahami ketidakkekalan. Memahami ketidakkekalan hidup bukan berarti harus mengalaminya secara langsung. Meski kita tidak mengalaminya, ketidakkekalan tetap merupakan kebenaran sejati.


Kemarin telah berlalu. Apa yang kalian bagikan tadi pun telah berlalu. Mendengar kisah yang kalian bagikan, saya sangat tersentuh dan mendapati bahwa setiap orang memiliki kesan yang berbeda karena memiliki latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Namun, jika memasuki pintu Buddha, tidak peduli bagaimana perubahan dunia ini, kita hendaknya selalu meneguhkan semangat dan filosofi Buddha.

Setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Hakikat kebuddhaan adalah hakikat yang bajik. Dengan meneguhkan semangat dan filosofi, saat melihat ketidakkekalan, kita tak bersikap perhitungan. Inilah yang Buddha ajarkan pada kita. Di mana pun ada yang membutuhkan, kita hendaknya segera bersumbangsih. Jangan berkata, "Saya memiliki bisnis besar dan tidak punya waktu untuk membantu."

Bisnis tidaklah kekal. Dengan bersumbangsih, kita akan meraih pencapaian. Siapa yang menabur, dialah yang menuai. Setelah bersumbangsih, kita hendaknya senantiasa berbagi pengalaman dengan orang lain. Kita bisa berbagi bahwa telah terjadi bencana seperti ini dan ada sekelompok orang yang bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa pamrih.

Kita hendaknya senantiasa berbagi dengan orang-orang. Ini disebut mewariskan dan menyebarkan Dharma. Memiliki uang sebanyak apa pun, orang-orang tidak akan membagikannya. Namun, jika memiliki banyak Dharma, kita dapat senantiasa menyebarkannya. Inilah kekayaan yang sesungguhnya.


Kita memetik pelajaran dari alam dan membangkitkan hakikat kebuddhaan yang dimiliki setiap orang. Tanpa bersumbangsih, kita tidak akan memperoleh pencapaian. Di kehidupan lampau, kalian telah menciptakan berkah. Kalian membawa berkah dan jalinan jodoh dari kehidupan lampau ke kehidupan sekarang. Karena itulah, kalian sukses dalam melakukan segala hal. Berkah dari kehidupan lampau telah kalian nikmati di kehidupan sekarang.

Berkat jalinan jodoh berkah dari kehidupan lampau, di kehidupan sekarang, kalian bisa memiliki bisnis yang membuat kalian sangat gembira. Namun, yang gembira hanya kalian sendiri, orang lain tidak merasakannya. Itu hanya urusanmu dan tidak berkaitan dengan mereka. Selain sukses dalam bisnis, kalian juga harus menjalankan misi Tzu Chi dengan bersumbangsih. Dengan menjalankan misi, barulah kalian akan memiliki kesatuan tekad.

Jika hanya menjalankan bisnis, kalian tidak bisa meminta orang-orang untuk memiliki kesatuan tekad dengan kalian. Siapa yang akan membagikan harta kekayaan mereka kepada orang lain begitu saja? Jadi, hanya misi Tzu Chi-lah yang bisa selamanya kita jalankan dan kita semua memiliki jalinan jodoh yang sama. Intinya, mendengar kisah yang kalian bagikan, saya sangat sukacita.

Orang-orang yang mendengarnya juga bisa belajar dan akan makin tekun dan bersemangat. Karena itu, kalian yang berada di Jepang hendaknya lebih sering berbagi kisah dan pengalaman. Orang-orang yang mengikuti secara daring juga bisa mendengar kisah yang penuh makna. Jalan Bodhisatwa telah terbentang ke seluruh dunia. Setiap hari, relawan dari negara yang berbeda-beda membagikan kisah mereka. Saya sangat bersyukur.

Mematangkan jalinan jodoh untuk menabur benih kebajikan
Memberikan bimbingan sesuai kapasitas dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan
Mempraktikkan Sutra Teratai dan membangkitkan hakikat kebuddhaan
Bersukacita mendengar kisah para relawan dan tekun menyebarkan Dharma

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 22 Oktober 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 24 Oktober 2025
Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -