Ceramah Master Cheng Yen: Membina Insan Berbakat yang Berpengetahuan dan Berbudi Pekerti

Saya sering mendengar bahwa di sekolah kita, murid-murid bukan hanya mengejar nilai akademis, tetapi juga nilai budi pekerti. Tujuan pendidikan kita ialah memberikan pendidikan akademis dan budi pekerti yang baik. Adakalanya, saya berkata kepada para guru kita bahwa dibandingkan dengan nilai akademis, yang lebih penting ialah perilaku dan budi pekerti murid-murid.

Murid dengan budi pekerti yang baik akan tumbuh menjadi orang yang menaati aturan dan bertanggung jawab atas keluarga dan masyarakat. Demikianlah murid-murid yang berbudi pekerti. Kita berharap murid-murid bukan hanya cerdas, tetapi juga bijaksana. Orang yang cerdas belum tentu berbudi pekerti. Orang yang bijaksana adalah orang yang berbudi pekerti dan berpengetahuan. Berpengetahuan dan berbudi pekerti, inilah murid yang bijaksana. Semoga kita dapat membina murid-murid yang berbudi pekerti sekaligus berpengetahuan. Jika keduanya tidak bisa dibina sekaligus, saya tetap merasa bahwa budi pekerti lebih penting.

Menaati tata krama juga berarti memahami kebenaran. Sungguh, murid-murid harus menaati tata krama dan menghormati guru, baru bisa memahami kebenaran. Menghormati guru berarti bersikap sopan terhadap guru. Contohnya di Sekolah Tzu Chi Chiangmai di Thailand, murid-murid berperilaku baik, menghormati guru, dan memahami kebenaran.

 

Jika ada guru yang mengobrol di koridor, murid-murid yang datang dari jauh tidak akan melewati guru-guru itu begitu saja. Mereka pasti akan membungkukkan badan sambil berjalan melewati guru dengan sopan.  Melihatnya, saya merasa bahwa inilah tata krama. Murid-murid itu memiliki tata krama. Guru-guru kita bisa mendidik mereka hingga seperti ini. Setiap tahun, mereka juga memperingati Hari Guru. Para guru duduk dan murid-murid berbaris dengan rapi untuk mempersembahkan bunga kepada guru mereka. Dengan penuh hormat, mereka berjalan ke hadapan guru dalam posisi berlutut. Inilah kondisi di Thailand.

Saya juga sangat bersyukur atas sekolah kita di Taiwan. Sesungguhnya, setiap kali kepala sekolah kembali ke Griya Jing Si untuk memberikan laporan, saya sangat tersentuh. Para guru sangat bersungguh hati, para orang tua murid sangat mendukung, murid-murid juga dapat menerima bimbingan dan sangat tertib. Setiap kali ada tamu luar negeri, saya akan berbagi dengan mereka tentang pendidikan kita dan betapa tertibnya murid-murid kita.

Pencapaian misi pendidikan kita cukup gemilang. Saya sangat bersyukur. Karena angka kelahiran yang rendah, tentu tidak mudah untuk mendapatkan murid. Namun, tidak peduli murid kita banyak atau sedikit, kita tetap harus mendidik mereka dengan baik. Kita membantu murid-murid membangun fondasi yang kukuh agar mereka dapat naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan masuk ke sekolah yang berkualitas. Dengan demikian, kita telah membina insan berbakat bagi masyarakat.

 

Jenjang sekolah menengah sangatlah penting. Dalam membina karakter murid, pendidikan SD, SMP, dan SMA sangatlah penting. Jika dibentuk dengan baik, pohon kecil akan tumbuh besar dengan bentuk yang bagus. Jika tidak dibentuk dengan baik, pohon kecil mungkin akan tumbuh besar bagaikan pohon liar yang cabang dan daunnya berantakan. Jika dibentuk dengan baik, akarnya akan tertanam dalam dan daunnya akan tumbuh lebat. Ini sangatlah penting. Inilah harapan kita terhadap misi pendidikan.

Saya memiliki impian terhadap pendidikan murid-murid. Kita semua memiliki impian yang sama. Selain itu, sekolah kita juga menerapkan pola makan vegetaris. Para guru harus meyakinkan para orang tua murid untuk mengizinkan anak mereka bervegetaris di sekolah kita. Murid-murid juga harus berpakaian rapi serta memiliki budi pekerti yang baik. Kita juga perlu berinteraksi dengan sekolah-sekolah lain dan belajar satu sama lain. Kita harus mendidik murid dengan baik dengan kesatuan tekad.

Mendidik murid bukan berarti bersikap galak pada mereka. Kita harus mendidik murid-murid sesuai metode kita sebelumnya, yakni mementingkan pendidikan budi pekerti dan akademis. Kita mengemban tanggung jawab atas masyarakat kita. Saya biasanya berkata pada insan Tzu Chi bahwa kita harus menyucikan hati manusia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis. Namun, pendidikan juga sangat penting. Pendidikan kita juga mencakup memperhatikan orang yang membutuhkan.

 

Selain itu, kini konsep daur ulang juga sangat penting. Dari murid hingga orang tua murid, kita membimbing mereka untuk menjaga kebersihan dari sumbernya, bukan hanya di posko daur ulang Tzu Chi, melainkan di semua tempat. Kini, di seluruh dunia ada lebih dari 190 negara yang memperhatikan isu perubahan iklim yang ekstrem. Apa penyebabnya?

Kelestarian lingkungan tidak dijaga dengan baik. Pabrik-pabrik telah menimbulkan banyak pencemaran bagi udara dan bumi. Karena itulah, kita terus menggalakkan pelestarian lingkungan. Namun, itu tidaklah cukup. Kita semua hendaknya lebih bekerja keras, termasuk para kepala sekolah dan guru.

Saya berharap murid-murid dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan menginspirasi keluarga mereka untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hanya butuh gerakan kecil untuk membersihkan dan memilah barang daur ulang, seperti botol dan kaleng. Kaleng yang bersih, kaleng minyak, botol jus, dan botol susu, semuanya bisa dipilah. Dengan demikian, botol dan kaleng yang semula sudah bersih tidak perlu dicuci dengan banyak air. Jadi, kita selalu berusaha untuk bersumbangsih bagi masyarakat.

Singkat kata, saya berharap para guru dapat mendidik murid-murid menjadi orang yang baik di masyarakat. Dengan demikian, hidup murid-murid kita akan aman dan tenteram karena tidak ada orang jahat. Bukankah itu sangat bagus?

Jadi, keharmonisan masyarakat berawal dari guru. Kita berdoa semoga dunia terbebas dari bencana. Namun, jika kita tidak menunaikan kewajiban kita, bagaimana dunia bisa terbebas dari bencana? Jadi, yang terbaik ialah mendidik murid-murid dengan baik. Saya bersyukur dan mendoakan kalian.

Menghormati guru, memahami kebenaran, dan menaati tata krama
Membina insan berbakat yang berpengetahuan dan berbudi pekerti
Menjaga kelestarian lingkungan dan kesucian hati
Mewujudkan masyarakat yang harmonis serta dunia yang aman dan tenteram
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 28 September 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, 
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 30 September 2019
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -