Ceramah Master Cheng Yen: Membuka Hati dan Pikiran untuk Membangkitkan Kekayaan Batin


“26 tahun yang lalu, di tahun 1999 adalah awal saya mengenal Tzu Chi. Waktu itu sedang terjadi banjir di Jakarta dan kebetulan saya diberikan kesempatan untuk ikut survei ke Kelurahan Pejagalan oleh Hong Tjhin Shixiong. Sejak saat itu saya mulai kenal dan akhirnya menjadi relawan Tzu Chi,”
kata Tawang Sotya Djati, relawan Tzu Chi Jakarta, Indonesia.

“Walaupun awalnya sempat ragu. Namun, setelah saya turun langsung ke lapangan, saya menjadi yakin bahwa Tzu Chi dalam kegiatannya selalu berasaskan nilai-nilai cinta kasih, tanpa memandang suku, agama dan ras manapun. Yang ada hanyalah semangat dan ketulusan. Dari situ, hati saya tersentuh. Inilah jalan yang ingin saya ikuti,” pungkas Tawang Sotya Djati.

“Dari kehidupan ke kehidupan berikrar untuk berjuang demi ajaran Buddha Sepenuh hati dan tulus berjuang demi semua makhluk.”

Saya sangat sukacita mendengar kalian berikrar untuk dari kehidupan ke kehidupan berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Ini juga merupakan ikrar saya. Ikrar saya ialah dari kehidupan ke kehidupan berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Sesungguhnya, ini merupakan sifat hakiki manusia.

Setiap orang memiliki hati yang setara dengan Buddha. Buddha bertekad dan berikrar untuk membimbing semua makhluk menapaki Jalan Bodhisatwa. Buddha datang ke dunia untuk membabarkan Dharma agar setiap orang dapat mendengar dan memahaminya. Di dunia ini, sebagian besar orang mengalami penderitaan. Ini karena mereka belum mendengar Dharma.

Di berbagai kehidupan lampau, kita terus diliputi noda batin. Ini telah menjadi tabiat semua makhluk. Dengan adanya noda batin, kita tidak bisa berpikiran terbuka. Noda batin pun terus terakumulasi. Di kehidupan sekarang, kita memiliki jalinan jodoh baik.

Di Indonesia terdapat banyak pulau. Di pulau mana pun kalian berada, begitu ada jalinan jodoh, kalian akan mulai menabur benih kebajikan di kampung halaman kalian dan membimbing orang-orang memahami ajaran Buddha.


“Hati saya telah berdiam di Tzu Chi, tak akan berpindah lagi. Saya tak lagi diliputi kebingungan. Saya telah memiliki tujuan dan arah hidup. Karena menjalankan Tzu Chi, kehidupan saya menjadi lebih dalam, luas, dan bermakna,”
kata Lim Huey Mei, relawan Tzu Chi Medan, Indonesia.

“Master, di sini saya ingin berikrar di hadapan Master untuk mengikuti langkah Master dari kehidupan ke kehidupan, menjadi pendengar, penyebar, dan pewaris Dharma, serta tekun dan bersemangat mempraktikkan Jalan Bodhisatwa dari belajar hingga sadar,” pungkas Lim Huey Mei.

“Semangat dan filosofi Tzu Chi bukan hanya membuat saya lebih lembut dalam interaksi antarmanusia, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh dalam pengembangan bisnis saya. Saat dikhianati oleh karyawan atau klien, saya mengingatkan diri sendiri untuk tidak membenci, melainkan berempati pada mereka, bersikap penuh pengertian, dan mentransformasi jodoh buruk menjadi jodoh baik. Dengan begitu, semuanya akan menjadi jodoh baik,” kata Yasin, relawan Tzu Chi Batam, Indonesia.


Sebelum memahami prinsip kebenaran, kita semua masih diliputi ketidaktahuan dan selalu mengutamakan diri sendiri. Yang kita pikirkan hanyalah apa yang kita inginkan dan selalu berusaha untuk memperebutkannya. Jika tidak berhasil, kita pun diliputi noda batin. Saat kehilangan sesuatu atau tidak memperoleh apa yang kita inginkan, kita diliputi noda batin. Demikianlah makhluk awam.

Semua makhluk awam memiliki noda batin. Kita semua memiliki noda batin. Saat tidak ada yang mau mengalah, noda batin itu pun makin tebal. Noda batin yang terus terakumulasi telah membuat kita menyimpang dari jalan yang benar dan lapang. Noda batin membuat orang-orang menyimpang sehingga tidak memahami kebenaran.

Baik Anda, dia, maupun saya, semuanya menyimpang akibat noda batin diri sendiri. Apakah kalian mengerti? (Mengerti.) Ini bagaikan simpul yang terikat erat. Jadi, kita tidak bisa mendengar Dharma yang benar. Kini, berkat adanya jalinan jodoh baik, simpul yang tadinya sangat erat ini sudah mulai longgar dan kita pun telah merasakan ajaran Buddha yang perlahan-lahan membasahi batin kita.

Saya yakin setelah mengenal ajaran Buddha dan menjalankan Tzu Chi, hati kalian menjadi lebih terbuka. Simpul batin kalian tidak akan seerat sebelumnya dan hati kalian akan lebih terbuka. Selain membuka hati dan pikiran, kalian juga harus mendengar Dharma dan menyerap ajaran baik ke dalam hati. Dengan demikian, pandangan kalian akan berbeda dari sebelumnya.


Dahulu, kalian selalu ingin memperoleh lebih banyak. Kini, kalian telah membuka hati dan pikiran serta lebih mengenal diri sendiri. Ada banyak ajaran kebajikan yang tak habis digunakan. Itu merupakan kekayaan dalam kehidupan. Setiap orang memiliki kekayaan dalam kehidupannya. Kekayaan ini adalah benih.

Kita memiliki banyak benih, hanya perlu menaburnya di ladang batin. Ladang batin ini bukan hanya ladang batin diri sendiri, tetapi juga ladang batin orang lain. Setiap orang memiliki sebidang ladang batin. Setiap orang juga memiliki noda batin. Saat jalinan jodoh matang, orang-orang bisa melihat bagaimana kalian membuka hati dan pikiran serta menggarap ladang batin. Mereka bisa melihat apa yang kalian lakukan.

Melihat apa yang kalian lakukan setelah membuka pintu hati, mereka pun tersentuh. Mereka tersentuh karena kalian telah memperoleh pencapaian dan berbagi pengalaman dengan mereka. Mereka bagai menerima benih dari kalian dan menggarapnya sendiri sehingga mereka juga merasa senang dan sukacita.

Jadi, lewat apa yang didengar dan dilihat, semuanya saling belajar dengan sukacita dan membangkitkan kekayaan batin. Dengan memiliki banyak benih di dalam hati, berarti kita memiliki batin yang kaya. Batin kita sudah sangat kaya. Selain memenuhi batin sendiri dengan benih kebajikan, kita juga bisa berbagi dengan orang lain. Demikianlah kita membimbing orang-orang.

Akumulasi noda batin selama berbagai kehidupan menjadi tabiat
Melenyapkan simpul penderitaan dengan ajaran Buddha
Membuka hati dan pikiran untuk memahami kebenaran
Menggarap ladang berkah bersama dan membangkitkan kekayaan batin

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 07 November 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 09 November 2025
Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -