Ceramah Master Cheng Yen: Membuka Jalan Bodhisatwa untuk Menyambut Keharmonisan Masyarakat

“Kakak-kakak yang datang hampir 150 orang. Semua orang bersatu hati dan bergotong royong untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Beberapa waktu ini, karena pembangunan akan dimulai, semua barang yang ada di gudang sudah kami pindahkan ke gudang besar ini. Kami sudah melakukannya kurang lebih selama belasan hari,” kata Shen Ri-xing, relawan Tzu Chi.

“Jika tak melakukannya, sudah tak cukup waktu lagi karena sisa waktu saya terbatas,” ujar Cai Song-mei, relawan Tzu Chi.

“Melihat banyak kakak-kakak yang sudah lanjut usia, saya berpikir meski usia saya lebih muda, saya juga harus menggenggam jalinan jodoh untuk bersumbangsih,” kata Huang Yan-hui, relawan Tzu Chi.


Bodhisatwa di Miaoli tak terlalu banyak. Mereka semua adalah pekerja kantoran. Namun, mereka menjaga keluarga Tzu Chi dengan sangat baik. Saya melihat proyek pembangunan di lahan yang begitu luas. Meski bangunannya sudah tua, tetapi relawan Tzu Chi benar-benar sangat menghargai berkah. Barang-barang lama yang masih bisa digunakan tetap mereka rapikan agar dapat digunakan kembali.

Sejujurnya, merapikan barang-barang lama lebih sulit daripada membangun yang baru. Namun, setiap orang tetap mempertahankan dan menyayangi barang-barang lama. Mereka bisa berhemat dan menjaga keluarga ini. Tindakan terpuji ini sungguh patut dipuji. Lain kali, saat saya pergi ke sana, seharusnya bangunannya sudah baru. Saya sangat menantikannya. Kalian ingin saya pergi ke sana

sekaligus meresmikannya kembali. Relawan Tzu Chi selamanya seperti itu, menjaga barang lama untuk digunakan kembali. Tak peduli barang lama atau baru, kita selalu menghargainya.

Pada hari saya pergi ke sana, pasti ada banyak orang. Banyak orang banyak berkah. Orang berkata, "Di mana orang berpijak, di sanalah banyak berkah." Semua orang yang datang akan membawa berkah. Saya yakin tempat itu lingkungannya sangat indah. Kita bisa melakukan daur ulang di dalamnya. Kita harus melakukannya dengan baik. Ketika ada orang yang pergi ke sana, kita harus membimbing mereka untuk melakukan daur ulang.


Namun, ini dibutuhkan Bodhisatwa untuk baik-baik membimbing mereka yang datang tentang cara untuk melindungi Bumi. Jadi, kita harus melakukan daur ulang dengan baik di sana. Terlebih lagi, lingkungannya begitu baik. Yang paling penting adalah kalian memiliki semangat untuk menjaga keluarga Tzu Chi. Kalian sungguh telah membuka ladang pelatihan dan membentangkan jalan dengan rata. Inilah yang kalian lakukan di sana. Saya sungguh sangat tersentuh.

Ladang berkah ini adalah lahan hijau di bawah langit yang biru. Ini sungguh merupakan ladang berkah yang besar. Kalian harus menggarapnya dengan baik. Saya mendengar bahwa kalian tetap mendengar ceramah pagi saya di tempat yang begitu sederhana. Bangunan di sekitar sedang dibongkar, tetapi kalian tetap bersiteguh untuk tekun dan bersemangat dalam mendengar Dharma. Ini sungguh tak mudah.

Kini, tempat pelatihan itu telah rampung dibangun, tak ada alasan untuk tak tekun dan tak bersemangat. Kalian di sana harus membimbing calon relawan dan masyarakat umum. Dahulu saat membabarkan Sutra Ksitigarbha, saya sering mengungkit tentang orang yang sudah dibimbing dan orang yang sedang dibimbing. Orang yang sudah dibimbing adalah orang yang memiliki semangat Bodhisatwa dan sudah menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah Bodhisatwa yang sudah dibimbing.


Orang yang sedang dibimbing adalah mereka yang sekarang sudah mulai kita bimbing. Mereka sudah mengenal Tzu Chi, tetapi masih belum benar-benar memasuki mazhab Tzu Chi. Jadi, saya berharap semua orang lebih berusaha untuk menginspirasi warga setempat yang sudah mengenal Tzu Chi agar bergabung dengan kita untuk bersama-sama menciptakan masyarakat yang harmonis.

Kita harus banyak menggalakkan Jalan Bodhisatwa. Untuk membuka Jalan Bodhisatwa, kita harus membentangkan jalan di dunia dengan baik. Saya berharap kalian bisa melakukannya di ladang pelatihan ini. Selain mempertahankan dan melindungi serta menjaga keluarga ini, kalian juga harus berikrar untuk menjaga Bodhisatwa setempat dalam jangka panjang. Kita harus banyak memutar otak. Tangan dan otak harus digunakan secara bersamaan.

Di saat membimbing orang lain, kita sendiri juga harus mengembangkan fungsi kita. Saya sungguh sangat berterima kasih dan menantikan perjalanan ke Miaoli. Sekarang saya juga selalu mengingatkan diri sendiri untuk menggenggam waktu. Setidaknya tahun ini minimal saya harus berkunjung ke Miaoli dalam rangkaian Pemberkahan Akhir Tahun. Jadi, saya memberi dorongan pada diri sendiri untuk menggenggam waktu dan berolahraga.

Kini, untuk berjalan saja saya harus berlatih selangkah demi selangkah. Saya harus meningkatkan stamina saya dan sungguh harus menggenggam waktu. Saya harus menggenggam kesempatan untuk membimbing relawan Tzu Chi agar tekad para Bodhisatwa bisa lebih teguh lagi sehingga Jalan Bodhisatwa ini dapat dibuka lebih luas dan lapang. Saya ingin melihat jalan ini dibentangkan dengan rata karena dunia ini penuh dengan bencana.


Beberapa hari ini, setiap hari saya melihat banyak bencana alam yang terjadi akibat ketidakselarasan empat unsur. Selama puluhan tahun saya terus berkata tentang karma kolektif semua makhluk. Karma kolektif semua makhluk terus terakumulasi sedikit demi sedikit. Sungguh tak cukup waktu lagi. Kecepatan misi menyucikan hati manusia sungguh tak dapat mengejar karma kolektif yang diciptakan. Karena itu, selama beberapa tahun ini, saya terus berkata kepada semua orang bahwa sudah tak cukup waktu lagi.

Saya merasa bahwa insan Tzu Chi harus segera meneruskan semangat Tzu Chi kepada generasi yang lebih muda. Yang saya lihat hanya generasi kalian ini. Apakah sudah meneruskannya kepada generasi berikutnya? Kita tak boleh berhenti. Begitu berhenti akan terputus. Intinya, datang ke dunia ini, jika tujuan kita hanya demi keluarga kita sendiri saja, itu hanyalah cinta kasih kecil yang hanya akan membawa banyak kerisauan dan noda batin. Bodhisatwa dapat melapangkan hati dan menganggap dunia sebagai satu keluarga. Dengan begitu, cinta kasih akan tersebar lebih meluas.

Dengan begitu, hati kita akan lebih damai dan tak ada noda batin karena Bodhisatwa mengasihi semua makhluk. Cinta kasih ini didasari oleh welas asih dan kebijaksanaan. Ini tidaklah sama. Ini merupakan cinta kasih yang tak tercemar. Jadi, saya berharap kita semua baik-baik menggenggam kehidupan kita untuk bersumbangsih.

Relawan yang bisa berhemat dan menghargai berkah sungguh patut dipuji

Ladang pelatihan di Miaoli adalah ladang berkah yang hijau

Menapaki Jalan Bodhisatwa dengan tekad yang teguh

Mendengar Dharma dengan tekun dan bersemangat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 November 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 15 November 2018

 

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -