Ceramah Master Cheng Yen: Memenuhi Dunia dengan Berkah dan Meneruskan Cinta Kasih
“Hari ini, kami sangat gembira memiliki kesempatan untuk menemui Master. Kami selalu merasa bersyukur atas bimbingan Master dan kontribusi tanpa pamrih para relawan Tzu Chi. Di mana pun bencana terjadi, para relawan Tzu Chi selalu menjadi yang pertama tiba di daerah bencana. Terlebih, saat Guangfu dilanda bencana akhir-akhir ini, para relawan Tzu Chi juga menjadi yang pertama tiba. Kami semua merasa sangat kagum,” kata Luo Su-juan, Pelaksana Direktur Direktorat Agama dan Upacara.
“Kami juga telah mengadakan pertemuan dengan Universitas Tzu Chi dengan harapan bisa menjalin kerja sama yang lebih erat. Tentu saja, saat Yayasan Tzu Chi mengadakan kegiatan, Kementerian Dalam Negeri juga akan turut berpartisipasi dan memberikan dukungan. Kami akan melakukannya dengan senang hati,” lanjut Luo Su-juan.
Luo Su-juan melanjutkan “Kementerian Dalam Negeri juga memberikan bimbingan kepada organisasi keagamaan. Jika ada yang ingin mendirikan lembaga pelatihan keagamaan dan ingin mengundang orang-orang dari luar Taiwan untuk belajar atau berlatih di lembaga tersebut, sesungguhnya, jika materi yang berkaitan sesuai dengan ketentuan kami, orang-orang dari luar Taiwan juga bisa datang ke Taiwan untuk belajar.”
“Berhubung bukan pendidikan formal, ini bukan diatur oleh Kementerian Pendidikan. Ada banyak organisasi keagamaan yang menggunakan metode seperti ini untuk membina insan berbakat sendiri,” pungkas Luo Su-juan.
Sungguh, agama sangat dibutuhkan di dunia ini. Namun, itu haruslah pendidikan agama yang benar. Inilah yang terbaik. Kita harus menyebarkan pandangan benar terhadap agama. Inilah kualitas agama. Agama bukanlah sekadar bersembahyang dan memohon perlindungan. Kita harus membuat orang-orang tahu bahwa agama adalah pendidikan. Dimulai dari keluarga, agama mengajarkan untuk berbakti kepada orang tua, harmonis dalam interaksi antarsaudara, dan lain-lain.
Dari keluarga, pendidikan ini terus meluas hingga ke komunitas dan masyarakat. Inilah yang harus kita galakkan sekarang. Sesungguhnya, ini hendaknya dilakukan sejak dahulu. Namun, demikianlah kehidupan. Berhubung ada banyak orang di dunia ini, hubungan antarmanusia di tengah masyarakat sangatlah rumit. Karena itu, semuanya menjadi kacau. Inilah yang memicu banyak masalah di tengah masyarakat. Karena itulah, pendidikan agama dibutuhkan.


Saat ini, teknologi sangatlah canggih. Dahulu, menyebarkan ajaran tidaklah mudah. Saya sangat kagum kepada metode penyebaran ajaran di Barat. Lihatlah, agama Kristen Protestan dan Katolik juga membina kaum muda untuk menyebarkan ajaran. Dengan menunggangi sepeda, mereka bisa pergi ke mana-mana untuk menyebarkan ajaran. Mereka disebut misionaris. Saya sungguh kagum pada mereka. Bagaimana dengan kita?
Taiwan tidaklah luas. Namun, kini populasi Taiwan juga tidak sedikit. Jika kondisi mendukung, kita juga hendaknya meningkatkan pendidikan agama. Tentu saja, agama Kristen Protestan dan Katolik juga memiliki ajaran yang sangat baik. Begitu pula dengan kita. Saat ada umat agama lain yang membutuhkan, kita juga selalu memberikan dukungan. Intinya, saya sangat bersyukur dan berharap pendidikan agama dapat makin tersebar luas di tengah masyarakat.
Selama puluhan tahun ini, kita selalu aktif di tengah masyarakat untuk menjalankan filosofi agama kita. Lihatlah, di Griya Jing Si, kita juga memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri. Semua donasi yang diterima Tzu Chi digunakan untuk menolong orang yang membutuhkan. Griya Jing Si tidak menerima persembahan. Namun, saya sering berkata bahwa saya telah menerima persembahan terbanyak karena semua orang bersumbangsih tanpa pamrih. Apa pun yang saya katakan, kalian selalu melakukannya. Saya sangat bersyukur atas persembahan berupa sumbangsih nyata ini. Demikianlah Tzu Chi.


Contohnya, penyaluran bantuan di Guangfu kali ini. Sebelum saya mengimbau orang-orang untuk bersumbangsih bagi para korban bencana, seluruh masyarakat kita telah bergerak. Sungguh, kali ini saya telah melihat keindahan Taiwan. Saya juga merasa sangat lega. Saya merasa bahwa semua orang telah bergerak. Ada banyak kaum muda yang menjangkau daerah bencana dengan persiapan penuh.
Kaum muda zaman sekarang bisa memahami dan menerima konsep berbuat baik. Inilah permata Taiwan. Taiwan tidak memiliki permata apa pun selain kebajikan dan cinta kasih. Sungguh, kebajikan dan cinta kasih adalah permata bagi warga Taiwan. Apakah ini berkaitan dengan Tzu Chi? Ya, inilah yang sering saya katakan belakangan ini. Selama sekitar 60 tahun ini, kita terus bersumbangsih. Jadi, kita membawa manfaat bagi keluarga, komunitas, dan masyarakat lewat misi amal, pendidikan, dan budaya humanis.
Dari Taiwan, misi kita terus meluas ke seluruh dunia. Kita telah perlahan-lahan menginspirasi orang-orang untuk berhimpun dengan cinta kasih. Belakangan ini, saya juga merasa bahwa demikianlah nilai kehidupan. Semua orang memiliki kesatuan tekad, yaitu cinta kasih. Berkat kesatuan tekad semua orang, kita bisa melihat keindahan Taiwan. Inilah kualitas diri yang baik.
Orang yang berkualitas tidak merasa bahwa diri sendiri lebih dari orang lain, malah dapat terjun ke tengah masyarakat untuk melakukan hal yang bermakna dan inspiratif. Inilah yang selama ini dilakukan oleh Tzu Chi. Di Tzu Chi, semua orang setara. Kita harus menghormati, memperhatikan, mengasihi, dan melindungi satu sama lain. Inilah organisasi kita.


Lebih dari 30 tahun yang lalu, kita membentuk Asosiasi Guru Tzu Chi. Setiap tahun, kita mengadakan kamp musim panas. Dalam kamp musim panas ini, para kepala sekolah dan guru mengadakan rapat untuk membahas bagaimana mendidik murid-murid. Para guru membahas tentang metode pengajaran. Dengan demikian, mereka memiliki prinsip yang sama. Ini sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.
Kita juga sangat bersungguh hati dalam pendidikan masyarakat. Kali ini, saya telah melihat banyak orang yang datang ke Hualien untuk membantu dengan antusias. Meski ada banyak orang, tetapi semuanya berjalan dengan lancar, tenang, dan tertib.
Saat melihat gantungan ini, saya merasa bahwa anak muda yang merancangnya sangat menggemaskan. Dia segera merancang bentuk sekop dan sepatu bot pada koin peringatan ini. Saya merasa bahwa warga Taiwan sangatlah baik. Ini disebut berkah. Orang baik bersumbangsih bagi dunia dan menciptakan energi kebaikan. Mari kita bersama-sama menciptakan energi ini dengan cinta kasih dan kebajikan. Jika bisa demikian, kita akan dipenuhi berkah.
Menyebarkan ajaran di tengah masyarakat dan mewariskan kebajikan
Mewujudkan masyarakat yang stabil dan keluarga yang harmonis
Relawan muda membawa harapan
Memenuhi dunia dengan berkah dan meneruskan cinta kasih
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 03 November 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 05 November 2025







Sitemap