Ceramah Master Cheng Yen: Memilih Jalan Hidup dengan Bijaksana

Saya berharap semua orang menemukan kembali tekad awal. Dari segi waktu, kita telah lama berkecimpung di Tzu Chi. Karena itu, kita disebut senior. Para Bodhisatwa senior harus membimbing banyak Bodhisatwa yang tak terhingga jumlahnya di masa depan seiring berjalannya waktu. Kita harus terus membimbing mereka. Tekad awal tidak boleh berubah karena tekad awal kita merupakan saat di mana kita memilih dengan kebijaksanaan.

Setelah memilih dengan benar, kita dapat bersumbangsih dengan kebijaksanaan. Ini sangatlah berharga. Setelah memilih arah hidup yang benar, maka pilihan dan tekad ini harus kita pertahankan hingga tujuan tercapai. Inilah kebijaksanaan. Terlebih lagi, Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa. Kita sepenuh hati menerima ajaran Buddha dan terjun untuk bersumbangsih di tengah masyarakat.

Kita bersumbangsih dengan semangat ajaran Buddha. Tekad awal kita harus sungguh-sungguh dijaga dengan baik. Sejak masa-masa awal, kita telah membuka jalan yang lapang. Para anggota komite atau relawan Tzu Chi disebut sebagai pembuka jalan. Setiap anggota komite dan Tzu Cheng merupakan pelopor dan pembuka jalan. Jadi, saya berharap kalian semua sungguh-sungguh menjaga tekad awal.

Saya juga sering berkata bahwa saya hanya berharap satu hal bagi diri saya, yaitu menjaga tekad awal saya dengan baik. Tekad yang saya buat lebih dari 50 tahun lalu tetap sama 50 tahun kemudian seperti saat ini. Inilah tekad awal. Tekad ini tidak berubah. Saya juga ingin memberi tahu kalian bahwa tekad kalian masing-masing juga tidak boleh berubah. Kita harus lebih tekun dan bersemangat. Kita harus memikul tanggung jawab besar. Kita juga harus lebih memahami dan dekat dengan Dharma serta mewariskannya. Inilah tanggung jawab yang harus kita pikul.

doc tzuchi indonesia

Kita harus mengembangkan Tzu Chi. Kita harus membimbing lebih banyak orang. Xie Li (gotong royong) adalah pintu pertama untuk membimbing orang untuk bertekad. Untuk mewariskan semangat Tzu Chi, haruslah dimulai dari He Xin (bersatu hati). He Xin bertanggung jawab untuk mewariskan sumber Dharma Tzu Chi agar dapat diterapkan di dunia ini. Ini sangatlah penting.

Untuk terjun ke tengah-tengah umat manusia, dibutuhkan He Qi (harmonis). Di dunia ini, keharmonisan tidak boleh tidak ada. Antarsesama manusia haruslah harmonis. Jadi, tim He Xin harus bekerja sama dengan tim He Qi. Ini yang disebut bersatu hati dan harmonis. He Xin dan He Qi harus sungguh-sungguh bersatu. Inilah yang disebut mempraktikkan ajaran Buddha di tengah umat manusia.

Untuk itu, dibutuhkan Hu Ai (saling mengasihi). Dengan saling mengasihi, kita terjun ke tengah masyarakat. Umat manusia ada di dunia ini. Masyarakat berarti lingkungan tempat kita berada. Agar masyarakat bisa harmonis, dibutuhkan sikap saling mengasihi. Jadi, bukan hanya bersatu hati, kita juga harus harmonis, dan harus saling mengasihi. Dengan bersatu hati, harmonis, dan saling mengasihi, barulah kita dapat menghimpun kekuatan cinta kasih semua orang. Inilah gotong royong (Xie Li).

Gotong royong ini dibangun atas dasar tiga semangat tadi. Tiga semangat yang saya maksud adalah bersatu hati, harmonis, dan saling mengasihi. Ketiganya membangun gotong royong. Jadi, empat elemen dalam struktur kerelawanan Tzu Chi sesungguhnya adalah satu kesatuan. Bersatu hati berarti menyatukan hati semua orang di dunia dalam kebenaran. Harmonis berarti membawa kedamaian bagi masyarakat. Dengan bersatu hati dan harmonis, kita bersama-sama membimbing semua makhluk. Dengan demikian, barulah bisa menyucikan hati manusia.

doc tzuchi indonesia

Di Tzu Chi, semua orang harus harmonis. Saya selalu ingin memberi tahu kalian bahwa kita semua harus memiliki kesepahaman, kesepakatan, dan tindakan bersama Jadi, kita harus paham bahwa kita semua harus bersatu hati. Tanpa kesatuan hati, maka kita tak akan bergabung di Tzu Chi. Terlebih lagi, untuk membimbing banyak orang, dibutuhkan Dharma.

Kita dapat meneladani para anggota komite dan Tzu Cheng senior di masa lalu. Setiap kali bertemu orang, mereka pasti mengajak orang itu datang ke Tzu Chi. Setiap kali ada kesempatan, mereka pasti berbagi tentang Tzu Chi. Inilah insan Tzu Chi. Dahulu, kita melihat semua orang membawa tas. Apa isinya? Majalah Tzu Chi. Apa lagi? Rekaman ceramah, brosur, dan buku donasi. Inilah yang selalu dibawa oleh insan Tzu Chi. Bertemu siapa pun, mereka pasti mengajak untuk bergabung.

Setiap ada kesempatan, mereka selalu bercerita tentang Tzu Chi. Mereka berharap semua yang mereka bawa tadi dapat dibagikan kepada banyak orang agar orang-orang berkesempatan untuk bergabung dengan Tzu Chi. Inilah semangat insan Tzu Chi masa lalu. Kini, majalah Tzu Chi dapat dibaca lewat telepon seluler. Artinya, kita selalu membawa majalah Tzu Chi ke mana pun kita pergi dengan jumlah eksemplar yang tidak terbatas.

Kini, yang kurang adalah semangat, yaitu semangat untuk  selalu berbagi tentang Tzu Chi kepada orang lain. Semangat inilah yang kurang. Jika saja kalian memiliki semangat untuk selalu berbagi tentang Tzu Chi seperti para relawan di masa lalu, maka inilah yang disebut membimbing semua makhluk secara luas yang Buddha katakan. Kita ingin menjadi Bodhisatwa. Bodhisatwa harus terjun ke tengah masyarakat untuk menjalankan dan mewariskan ajaran sesuai dengan yang Buddha ajarkan.

doc tzuchi indonesia

Dunia tengah diliputi lima kekeruhan. Semua makhluk berwatak keras serta sulit dibimbing. Bencana alam dan ulah manusia terus terjadi. Bencana alam juga berawal dari ulah manusia. Jadi, kini bagaimana kita dapat meredam bencana alam dan membuat iklim kembali bersahabat? Cara satu-satunya adalah menyelaraskan hati manusia. Untuk itu, dibutuhkan Bodhisatwa dunia.

Dunia Bodhisatwa ideal yang digambarkan Buddha harus dimulai dari menyadarkan semua orang untuk turut bersumbangsih di masyarakat, bukan tidak melakukan apa-apa. Kita harus menjalankan praktik nyata. Jika tiada pertikaian antarmanusia, maka manusia akan damai. Jika tiada perselisihan dalam segala hal, maka segala hal akan lancar. Jika tiada pertentangan dengan kebenaran, maka kebenaran akan terjaga. Jika tiada perseteruan dengan dunia, maka dunia akan tenteram. Inilah pendekatan kita terhadap hal, prinsip kebenaran, dan dunia.

Di dunia ini, hal dan prinsip kebenaran harus selaras. Intinya, manusia harus bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Untuk itu, semua orang harus menyelaraskan diri. Saya harap kalian semua dapat memahaminya. Tidaklah mudah untuk membimbing orang. Membimbing orang berarti kita harus membangkitkan cinta kasih berkesadaran dalam diri setiap orang.

Memilih jalan hidup dengan kebijaksanaan
Menjaga tekad awal dan tekun melapangkan jalan
Bersatu hati, harmonis, dan saling mengasihi
Menjaga keselarasan antara hal dan prinsip kebenaran

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Maret 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 25 Maret 2018
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -