Ceramah Master Cheng Yen: Memperagung Tanah Suci dengan Menyucikan Tubuh dan Pikiran


“Saya melakukan daur ulang sejak tahun 1992 dan telah melakukannya selama 31 tahun. Setiap orang yang datang dengan membawa barang daur ulang ke sini memanggil saya nenek. Tidak peduli berapa usia mereka, semua orang memanggil saya ‘nenek’. Saya seperti memiliki banyak cucu. Saya merasa sangat senang,”
kata Du Yu-zhu relawan Tzu Chi.

“Meski tinggal seorang diri, saya sering keluar untuk berinteraksi dengan orang lain. Setiap hari, saya memikul tanggung jawab untuk membuka pintu depo daur ulang dan melakukan daur ulang. Master, terima kasih atas ladang pelatihan ini sehingga saya dapat melatih diri dengan baik dan tidak menjadi lansia yang kesepian. Terima kasih, Master,” kata Mao Chen Xiu relawan Tzu Chi.

Anda bijaksana dan dipenuhi berkah. Anda tidak akan kesepian karena memiliki banyak teman.

“Saya menderita kanker lambung stadium 3. Namun, saya tetap melakukan daur ulang. Saat dirawat di rumah sakit, saya meminta putra saya untuk menerima barang-barang daur ulang yang diberikan oleh orang lain. Setelah menyelesaikan kemoterapi, saya memilah barang daur ulang di rumah dan suami saya mengantarkannya ke depo daur ulang. Saya merasa bahwa bagaimanapun kondisi saya, saya tetap harus melakukan daur ulang tanpa menyia-nyiakan satu menit atau detik pun,” kata Yu Luo Jia-zhen relawan Tzu Chi.

Saya sangat senang melihat begitu banyak relawan pelestarian lingkungan. Ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kalian telah bersumbangsih tanpa pamrih dan dipenuhi dengan rasa syukur. Kalian benar-benar adalah Bodhisatwa yang murni. Buddha mengajari kita bahwa hal terpenting dalam melatih diri ialah melatih tubuh dan pikiran yang murni. Ini disebut dengan menjaga sila dan mempraktikkan kebenaran.


Kita terjun ke tengah masyarakat untuk membawa manfaat bagi semua makhluk. Biasanya, orang-orang berkata bahwa orang baik melakukan perbuatan baik dengan memberikan uang kepada yang membutuhkan. Namun, kita tidak hanya memberikan uang, tetapi juga bersumbangsih dengan segenap hati dan tenaga. Sumbangsih seperti ini akan membuat kita merasa sukacita. Buddha berkata bahwa ketika kita mendengarkan Dharma dengan sukacita, kita dapat menyucikan batin kita.

Kalian semua sangat bersedia untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi dunia ini. Saat ini, berlimpahnya sumber daya membuat orang-orang membuang barang sembarangan. Banyak yang menggunakan barang sekali pakai atau membeli makanan untuk menghindari mencuci piring. Makanan yang dibeli dikemas dalam kantong plastik. Selain berminyak, kemasan yang tertutup rapat juga menimbulkan bau tidak sedap dalam beberapa jam.

Relawan pelestarian lingkungan sungguh-sungguh bersumbangsih tanpa pamrih. Meski ada barang daur ulang yang berbau tidak sedap dan kotor, mereka tidak takut. Mereka tetap mencuci dan mengeringkannya. Siapa yang bersedia melakukan hal seperti ini? Hal-hal yang dilakukan oleh insan Tzu Chi adalah hal yang tidak ingin dilakukan orang-orang pada umumnya. Kita telah melakukannya.

Bodhisatwa adalah mereka yang melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Saya sangat menghormati dan mengasihi relawan pelestarian lingkungan. Semua orang berkata, "Master berkata bahwa kita harus melindungi Bumi dengan melakukan daur ulang. Karena itu, kita berhimpun melakukan daur ulang." Saya sangat berterima kasih kepada semuanya. Kekuatan cinta kasih yang kalian ciptakan sangat besar.

Saya juga melihat pementasan adaptasi Sutra yang sangat sulit, tetapi kita telah melakukannya. Demi pementasan adaptasi Sutra, kita membentangkan terpal di lantai dan memberi tanda di atasnya. Berapa luas terpal yang digunakan? Lebih dari 6 ribu meter persegi.


“Kakak Fang Shang-rong sangat bijaksana. Beliau menyarankan untuk mengolah terpal menjadi tas dan dijual dalam bazar untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Jadi, saya mulai membuat pola besar dan kecil. Bukan hal yang mudah untuk membuat tas ini karena bahannya yang tebal dan berat. Semua relawan senior di sini telah lanjut usia dan tenaga mereka terbatas. Namun, asalkan ada ikrar, maka ada kekuatan. Ada banyak relawan yang memberikan dukungan,”
kata Zhang Wu-mei relawan Tzu Chi.

“Ruang kerja kami tidak besar, hanya muat 6 buah mesin jahit, 1 buah mesin jahit neci, 2 buah meja kerja, dan 1 buah meja potong. Ada sekitar 10 relawan yang bisa menjahit dan yang tidak bisa menjahit membantu mencuci terpal yang telah dipotong. Terpal dilap hingga bersih dan disterilkan dengan alkohol terlebih dahulu karena terpal ini dibentangkan di lantai dan telah diinjak oleh banyak orang. Jadi, kita harus benar-benar membersihkannya. Selama semuanya senang melakukannya, mereka akan memiliki tugas masing-masing,” pungkas Zhang Wu-mei.

“Setiap hari, kami memotong terpal, menjahit, membersihkan, mensterilkan, dan melakukan kontrol kualitas dengan membalikkan tas. Setiap hari, ada sekitar belasan orang yang bekerja. Pekerjaan ini tidak mudah untuk dilakukan. Dengan mendaur ulang 2.408 kilogram terpal, kita telah mengurangi emisi karbon sebanyak 7,5 ton,” kata Liu Xing-zhu relawan Tzu Chi.

Sesungguhnya, ini tidak mudah. Bahan ini sulit untuk dipotong dan dibalik. Dalam pembuatannya, tangan pasti akan terasa sakit. Saya tidak sampai hati melihat kalian melakukan hal ini. Namun, kalian telah menciptakan pahala tak terhingga. Tas ini tidak mudah rusak.

“Dahulu, saat pandemi Covid-19, saya membantu menjahit masker. Oleh karena Kakak Wu-mei tahu saya bisa menjahit, dia mengajak saya untuk datang menjahit tas. Saya senang dapat merampungkan tugas ini,” kata  Zhou Shan-zhu relawan Tzu Chi.


Melihat bagaimana kalian bekerja keras untuk memotong terpal, saya tahu ini bahwa tidak mudah. Kalian memotong lebih dari 6 ribu meter persegi terpal. Ini sungguh tidak mudah. Terlebih lagi, untuk membuat tas seperti ini, terpal masih harus dijahit. Lihatlah, untuk melipatnya hingga serapi ini tidaklah mudah karena bahannya sangat keras. Hanya kalian yang bisa melakukannya. Kalian melakukannya dengan cinta kasih dan kebijaksanaan. Yang terpenting ialah kesabaran dan konsentrasi. Kalian telah bersumbangsih tanpa pamrih. Inilah ladang pelatihan Bodhisatwa.

Meski tangan kalian terasa sakit saat memotong dan melipat, kalian melakukannya dengan sukarela. Saya sangat berterima kasih kepada semuanya. Saya harap kalian dapat menjaga kesehatan tubuh agar Tzu Chi dapat menjadi teladan di Taiwan dan menunjukkan kepada seluruh seluruh dunia bagaimana kita bersumbangsih tanpa pamrih dan menciptakan berkah bagi dunia. Beginilah cara kita untuk menyucikan hati manusia. Untuk menyucikan hati manusia, saya tidak mungkin melakukannya sendiri. Saya memerlukan sekelompok orang untuk menyebarkan Dharma, membawa manfaat bagi semua makhluk, menyucikan hati manusia, dan menjadi teladan.

Saya berterima kasih kepada semua Bodhisatwa. Kalian bekerja sama sebagai satu tim dengan penuh cinta kasih. Saya sangat berterima kasih kepada setiap Bodhisatwa yang telah melakukan semua hal dengan baik. Saya mendoakan kalian semua.

Memperagung tanah suci dengan menyucikan tubuh dan pikiran
Memberi tanpa rasa takut dan menghargai sumber daya
Tim kerajinan tangan memiliki kebijaksanaan dan cinta kasih yang tak terbatas
Bersumbangsih dengan sukacita, antusias, dan sukarela 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 November 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 11 November 2023
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -