Ceramah Master Cheng Yen: Memperdalam Jalinan Jodoh Baik dan Menjalankan Ikrar


“Sejak tahun 2014, kami menghirup keharuman Dharma setiap pagi tanpa terputus hingga hari ini. Sebelum mendengar Dharma, temperamen Kakak To Kim Thye sangat buruk. Beliau juga sering bertutur kata buruk. Namun, setelah mendengar Dharma, beliau memperbaiki tabiatnya, bahkan bisa bersyukur kepada orang lain,”
kata Wu Ci Fang relawan Tzu Chi.

“Pada tahun 2019, Kakak Kim Thye yang berusia 73 tahun giat mempelajari kontrol audio. Saat ini, beliau adalah relawan kontrol audio yang paling tua di Johor Bahru. Awalnya, Kakak Kim Thye tidak mengerti dialek Taiwan. Karena itu, beliau berdoa kepada Bodhisatwa setiap hari semoga beliau dapat mengerti dialek Taiwan. Ini sungguh menakjubkan. Akhirnya, beliau benar-benar bisa memahami ceramah Master,” lanjut Wu Ci Fang.

“Tahun lalu, putra tunggal Kakak Teong Ah Hwa tiba-tiba meninggal dunia dalam tidur. Beliau hanya menggunakan tiga hari untuk keluar dari kesedihannya. Kemudian, beliau mulai mengikuti kebaktian dan mendengar Dharma. Setelah itu, beliau mengumpulkan barang daur ulang dalam perjalanannya pulang ke rumah. Saat ini, beliau memiliki lebih dari 800 orang donator,” pungkas Wu Ci Fang.

Saya sungguh sangat tersentuh. Kalian memang sangat tekun melatih diri. Lewat siaran Da Ai TV, saya sering melihat sumbangsih nyata kalian. Saya juga melihat seorang anak berusia 4 atau 5 tahun yang membangun tekad.

“Saya adalah seorang vegetarian. Saya selalu bervegetaris. Saya mengasihi Bumi. Dari kehidupan ke kehidupan, saya akan bervegetaris serta mengasihi Bumi dan hewan,” kata salah seorang anak berusia 4 atau 5 tahun.


Sungguh, setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Anak tersebut memiliki kebajikan dan kebijaksanaan. Tentu saja, ini juga berkat didikan ibunya. Inilah jalinan jodoh baik. Dari sini bisa diketahui bahwa insan Tzu Chi Johor Bahru selalu mempraktikkan Dharma dalam keseharian. Kalian juga menangani kasus dengan baik. Kalian mengasihi dan memperhatikan penerima bantuan tanpa menyerah pada mereka. Ini sungguh sangat menyentuh. Namun, kita juga harus tahu bahwa setelah melenyapkan penderitaan mereka, kita harus berbagi Dharma dengan mereka.

Kondisi kesehatan dan lingkungan mereka telah membuat mereka tersiksa di tengah penderitaan dalam jangka panjang. Kehidupan mereka sungguh sangat sulit. Namun, mereka juga memiliki berkah. Karena itulah, mereka bisa bertemu insan Tzu Chi. Baik insan Tzu Chi yang menjangkau mereka maupun mereka yang meminta bantuan kepada Tzu Chi, tanpa jalinan jodoh, mereka tidak akan terhubung dengan Tzu Chi. Tanpa jalinan jodoh, kalian juga tidak bisa menerima kasus ataupun memperhatikan orang yang membutuhkan. Karena itu, belakangan ini, saya terus mengingatkan orang-orang untuk yakin pada hukum sebab akibat. Kita harus ingat tentang sebab, kondisi, buah, dan akibat.

Kita hendaknya tidak percaya pada takhayul, melainkan yakin pada hukum sebab akibat. Kita tidak perlu perhitungan terhadap apa pun. Namun, kita harus bertanya pada diri sendiri apakah kita memiliki keyakinan benar. Sulit untuk mendengar Dharma, tetapi kini kita telah mendengarnya. Sulit untuk terlahir sebagai manusia, tetapi kini kita pun telah terlahir sebagai manusia. Lebih sulit lagi untuk menemukan Jalan Bodhisatwa, tetapi kini kita telah menemukannya. Selain itu, sulit juga untuk menapaki Jalan Bodhisatwa, tetapi kini kita tengah menapakinya dan terus maju selangkah demi selangkah.


Dalam menapaki Jalan Bodhisatwa, kalian harus senantiasa mengingat pesan saya untuk lebih banyak menjalin jodoh baik dan menggalang Bodhisatwa dunia. Kita semua memiliki arah tujuan yang sama. Dengan menapaki Jalan Bodhisatwa, barulah kita bisa disebut meneladan Buddha. Kita mempelajari ajaran Buddha untuk meneladan Buddha. Untuk meneladan Buddha, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa. Namun, tanpa jalinan jodoh, kita tidak bisa menapaki Jalan Bodhisatwa.

Setiap orang hendaknya tahu bahwa setiap orang memiliki sifat hakiki. Buddha terdapat di dalam batin setiap orang. Namun, untuk melihat Buddha di dalam batin ini, kita harus terlebih dahulu menyibak lapis demi lapis jaring kegelapan batin. Untuk menyibak kegelapan batin yang berlapis-lapis ini, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa dan mengutamakan kepentingan orang banyak. Jadi, untuk menyibak kegelapan batin yang berlapis-lapis, kita harus mengutamakan kepentingan orang banyak dan membawa manfaat bagi semua makhluk.

Kita bisa membawa manfaat bagi semua makhluk dengan menggalang Bodhisatwa dunia dan mengajarkan praktik Bodhisatwa. Dalam Sutra Buddha dikatakan bahwa Buddha datang ke dunia ini demi satu tujuan mulia. Kita semua juga memiliki satu tujuan mulia. Kita semua memiliki jalinan jodoh. Hanya saja, jalinan jodoh saya matang lebih awal dari kalian. Namun, selisihnya pun hanya dalam hitungan tahun. Di kehidupan sekarang, kita memiliki jalinan jodoh yang sama. Saya hanya lebih awal puluhan tahun dari kalian. Jadi, jalinan jodoh sungguh tidak terbayangkan.


Di kehidupan sekarang, kita sungguh beruntung bisa membangun ikrar agung yang sama. Kita membangun tekad dan ikrar agung. Berhubung telah menapaki Jalan Bodhisatwa, kita tahu bahwa dalam menapaki jalan ini, kita harus sungguh-sungguh. Para Bodhisatwa kita sangat sungguh-sungguh. Saat ini, persentase orang yang benar-benar menapaki Jalan Bodhisatwa tidaklah tinggi. Karena itu, kita harus menghargai kesempatan ini.

Saya berharap insan Tzu Chi Malaysia dapat menginspirasi lebih banyak orang. Bukankah Tzu Chi juga berawal dari saya seorang? Ini karena saya memiliki tekad. Selama puluhan tahun ini, yang saya lakukan hanyalah berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Hanya ini yang saya lakukan. Namun, begitu saya membangun ikrar, sebutir benih bisa bertumbuh menjadi tak terhingga. Kini, kalian juga bisa melakukan hal yang sama. Kalian bisa membangun tekad yang sama dengan saya dan menjadi sebutir benih.

Baik donatur kalian maupun orang-orang yang berjodoh dengan kalian, kalian hendaknya berusaha untuk menginspirasi mereka. Jadi, kalian harus memiliki tekad yang sama dengan saya. Saya berharap para relawan kita dapat terus mengembangkan kebijaksanaan. Lebih mudah bagi umat perumah tangga untuk bersumbangsih di tengah masyarakat. Jadi, kalian bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia di Jalan Bodhisatwa. 

Setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan dan hendaknya menapaki jalan kebajikan
Memperdalam jalinan jodoh baik dengan bersumbangsih di tengah Masyarakat
Membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain dengan praktik Bodhisatwa
Menggalang Bodhisatwa dunia yang tak terhingga dan menjalankan ikrar

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 25 September 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 27 September 2023
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -