Ceramah Master Cheng Yen: Memperpanjang Jalinan Kasih Sayang dengan Tekad yang Teguh
Bekerja demi agama Buddha dan demi semua makhluk. Inilah arah hidup saya yang sesungguhnya. Perjalanan ini sudah berlangsung begitu lama. Saya telah melihat begitu banyak penderitaan di dunia. Hal yang saya syukuri ialah dapat merasakan jalinan jodoh yang sungguh tidak terbayangkan. Begitu banyak sebab dan kondisi baik yang mendukung sehingga benar-benar menghubungkan saya dengan ajaran Guru, "Demi agama Buddha, demi semua makhluk."
Sepanjang hidup di dunia ini, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan ajaran tersebut. Bukan hanya di Taiwan, melainkan juga tingkat internasional. Insan Tzu Chi di seluruh dunia memiliki niat yang sama. Ketika mereka berlindung, saya akan menyampaikan, "Demi agama Buddha, demi semua makhluk." Hanya dengan beberapa kalimat, benih pun akan tertanam di hati mereka. Setiap orang benar-benar menerima benih dengan kedua tangan. Berkat jalinan jodoh, mereka membawa benih itu ke daerah tempat mereka tinggal.
Satu benih akan menghasilkan benih tak terhingga. Dengan begitu, jalinan jodoh Tzu Chi akan tersebar ke seluruh dunia. Saya sangat bersyukur karena seperti saat ini, ada lebih dari 2.880 orang terhubung secara daring. Di setiap lokasi, entah berapa banyak orang yang tengah mendengarkan. Di dalam hati setiap orang ada sebidang ladang kebajikan. Meski hanya seminggu sekali mendengarkan secara daring, saya percaya bahwa semuanya sedang menabur benih kebajikan dan membangkitkan cinta kasih berkesadaran.

Makhluk yang memiliki cinta kasih berkesadaran itu memiliki jalinan kasih sayang yang panjang. Ke mana pun mereka pergi, kekuatan cinta kasih akan tersebar di tempat itu. Jadi, hendaknya kita senantiasa bertutur kata baik, melakukan kebajikan, dan menggarap ladang berkah dengan tekun, bukan hanya sekadar menggarap saja, melainkan menggarapnya secara mendalam.
Hari ini, dalam pertemuan mingguan, kita telah meninjau kembali tentang bantuan internasional. Semua yang saya dengar dan lihat semuanya begitu kaya dan penuh kehangatan. Lihatlah Filipina, saya sangat bersyukur karena kita telah mengadakan baksos kesehatan selama lebih dari 30 tahun. Para dokter TIMA selalu penuh semangat dan yang terpenting ialah ketulusan mereka. Setiap tanggal 15 bulan 8 kalender Imlek, mereka akan kembali ke Griya Jing Si, Hualien.
Di malam yang cerah dengan langit yang biru dan terang bulan purnama, semuanya saling berbagi dengan penuh kehangatan di halaman yang besar. Di saat itu, semuanya kembali seperti anak-anak, menari dan bernyanyi bersama. Semuanya bergembira layaknya kembali ke masa kecil. Sebagian besar adalah dokter yang mendedikasikan hidup mereka. Misi seorang dokter ialah melindungi kesehatan dan kehidupan dengan cinta kasih. Jarang sekali mereka bisa bersantai dan melepaskan kesibukan. Di hari itu, semuanya saling berpegangan tangan dan bernyanyi bersama dengan gembira.

Baru saja, ketika melihat Alfredo Li membagikan kenangan masa lalu, saya terpikir tentang suasana ketika anggota TIMA berkumpul di Griya Jing Si setiap tahunnya. Oleh karena itu, timbullah satu niat hati saya untuk mewujudkan perkumpulan TIMA global. Setiap tahun, para anggota TIMA kembali ke sini. Jumlah anggotanya selalu bertambah. Di berbagai negara, setiap tahun selalu ada pertambahan. Ini semua dimungkinkan karena adanya jalinan jodoh baik. Saya merasa sangat bersyukur.
Saya berharap jalinan jodoh baik ini akan terus berlanjut dari kehidupan ke kehidupan dan dari generasi ke generasi. Ini semua bergantung pada bagaimana setiap hari kita menjalin kesatuan dengan cinta kasih. Jangan sampai ada celah yang memisahkan. Niat hati ini harus terus digenggam dengan erat. Oleh karena itu, saya sering mengingatkan semuanya untuk memperluas jalinan jodoh bajik. Ini juga merupakan salah satu tujuan Buddha datang ke dunia dan membabarkan Dharma, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa.
Praktik Bodhisatwa ialah memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih agung. Dengan adanya jalinan antarmanusia, barulah kita bisa memiliki cinta kasih. Hanya dengan memperpanjang jalinan kasih sayang, barulah cinta kasih agung bisa tersebar luas. Inilah jalan yang harus kita bentangkan dari kehidupan ke kehidupan selamanya. Ini bergantung pada bagaimana kita menggenggam setiap menit dan detik untuk menjaga agar niat ini tidak pernah terputus.

Setiap hari, saya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa niat ini tidak boleh putus dan tidak boleh ada celah sedikit pun. Saya bersyukur karena adanya jalinan jodoh ini, saya bisa melanjutkan niat baik setiap saat. Saya telah membangun tekad dan ikrar agung untuk terus melanjutkan misi. Saya juga bersyukur dengan adanya jalinan jodoh ini, saya bisa bertahan selama bertahun-tahun. Saya berharap setiap Bodhisatwa dapat menjaga jalinan jodoh ini untuk membangkitkan cinta kasih berkesadaran, memperluas cinta kasih agung, dan menjalin jodoh baik dengan semua orang.
Jalinan jodoh sungguh tak terbayangkan. Sesungguhnya, seberapa panjang dan lama jalinan jodoh yang kita miliki? Sungguh tak terbayangkan dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Namun, jangan sampai ada celah dalam hati kita yang dapat memutus jalinan ini. Sedikit saja penyimpangan, kita akan jauh tersesat. Bila jalinan ini putus, akan sulit untuk disambungkan lagi. Jadi, jangan biarkan ada celah karena menghubungkannya kembali tidaklah mudah.
Mendedikasikan seluruh kehidupan untuk mengemban misi
Menjalin cinta kasih dengan sebab dan kondisi yang baik
Menggarap ladang berkah dan menghasilkan benih yang tak terhingga
Memperpanjang jalinan kasih sayang dengan tekad yang teguh
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 19 September 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 21 September 2025