Ceramah Master Cheng Yen: Mempertahankan Cinta Kasih di Dunia yang Penuh Ketidakkekalan
Ketidakselarasan unsur tanah, air, api, dan angin telah menimbulkan banyak bencana alam, seperti banjir, topan, dan gempa bumi. Inilah empat unsur alam. Namun, tanpa empat unsur alam ini, kita tidak akan bisa bertahan hidup. Bumi menopang segala kehidupan. Kita semua membutuhkan ruang yang luas ini.
Menengadahlah untuk melihat langit di atas. Sesungguhnya, seberapa tinggi langit itu? Kita tidak bisa mengukurnya karena ia pada hakikatnya kosong. Inilah eksistensi ajaib di tengah kekosongan. Di alam semesta ini, selain Bumi, juga ada banyak planet lainnya. Jadi, alam semesta ini sangat luas dan tak berujung.
Manusia menghitung waktu yang singkat dalam satuan detik. Namun, terkadang melewati satu detik saja terasa berat. Karena itu, kita sungguh harus menggenggam waktu. Dalam satu detik yang sama, ada banyak hal yang terjadi di seluruh dunia. Karena itu, kita sungguh harus menghargai waktu.
Kita juga harus menghargai ruang kita berada. Dengan adanya ruang yang luas, barulah makhluk hidup, termasuk manusia, ada di dunia ini. Dengan adanya manusia, akan ada banyak kisah yang penuh kehangatan. Selain kisah yang penuh kehangatan, juga ada banyak kepiluan dan penderitaan di dunia ini. Sungguh, kisah di dunia ini tak habis untuk diceritakan.

Mengenai waktu dan Tzu Chi, tanpa guru saya, saya tidak akan ada di sini sekarang. Tanpa saya, tidak akan ada Tzu Chi. Kini, insan Tzu Chi telah tersebar di seluruh dunia. Insan Tzu Chi terdapat di berbagai negara. Ini berkat jalinan jodoh yang tidak terbayangkan. Guru saya berkata bahwa dirinya bagai sehelai daun. Daun ini terjatuh ke dalam air, lalu berputar dan mengalir mengikuti arus air. Bukankah kita semua demikian?
Sejak lahir, saya memiliki jalinan jodoh dengan orang tua yang melahirkan dan membesarkan saya. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan saya. Hingga kini, setiap orang yang muncul dalam kehidupan saya sangat penting bagi saya dan berkaitan erat dengan saya. Karena itulah, saya bersyukur kepada setiap orang.
Kita semua bekerja sama untuk membawa manfaat bagi orang-orang di seluruh dunia. Sesama manusia hendaknya saling membantu. Setiap hari, saya mengulas kebaikan insan Tzu Chi. Sungguh, semua itu tidak habis untuk diceritakan. Lalu, bagaimana saya membalas semuanya? Hati saya dipenuhi rasa syukur.

Kini, teknologi sangatlah canggih. Dengan menyebarkan informasi tentang orang-orang yang bersungguh hati dan tekun melakukan kebaikan, bukankah kita menyebarkan kebajikan? Dengan menyebarkan kebajikan, kita bagaikan guru yang tengah mengajari murid. Prinsipnya sama. Guru mengajari murid dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, hingga perguruan tinggi sesuai kemampuan murid.
Tzu Chi juga membimbing orang-orang sesuai kemampuan masing-masing. Dengan kekuatan cinta kasih, kita sering kali menginspirasi orang-orang dengan lebih banyak bertutur kata baik, berbuat baik, dan berbagi pengalaman dalam berbuat baik. Inilah yang sering saya katakan, metode yang baik untuk menyucikan hati manusia. Dharma bagaikan air. Dharma dapat menyucikan hati manusia. Untuk membersihkan sesuatu, kita membutuhkan air. Untuk menyucikan hati, kita harus menggunakan Dharma. Jadi, Dharma bagaikan air.
Dahulu, saya membabarkan Syair Pertobatan Air Samadhi. Syair Pertobatan Air Samadhi bagaikan Dharma. Setelah mendengar Syair Pertobatan Air Samadhi, setiap orang hendaknya berintrospeksi. Banyaknya pikiran yang bergejolak pasti akan memengaruhi hati manusia. Tutur kata baik dapat membimbing orang-orang menuju arah yang bajik. Jika orang-orang membangkitkan ketamakan, kebencian, dan kebodohan, mereka akan mengubah kebijaksanaan menjadi kepintaran, lalu mengubah kepintaran menjadi ketamakan.


Ketamakan dapat mengaburkan sifat hakiki manusia sehingga melakukan hal-hal yang mendatangkan manfaat sekaligus kerugian. Demi membawa manfaat bagi diri sendiri, mereka bahkan tega merugikan orang lain. Perbuatan jahat di dunia ini juga dilakukan dengan kepintaran. Orang yang pintar tahu bagaimana berbuat jahat. Ini adalah kepintaran, bukan kebijaksanaan. Kebijaksanaan sangat murni dan tanpa noda.
Saat orang baik mengembangkan kebijaksanaan, mereka dapat menyucikan hati manusia dan menyebarkan Dharma ke seluruh dunia demi membawa manfaat bagi semua makhluk. Semua ini sangatlah baik. Mereka menggunakan kebijaksanaan untuk mengajak orang-orang berbuat baik dan saling membimbing untuk membawa manfaat bagi dunia dan masyarakat. Inilah yang disebut mengembangkan kebijaksanaan.
Saya selalu yakin bahwa setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Ada banyak orang yang mendengar ajaran kebajikan dan berbuat baik. Intinya, kita tetap harus yakin bahwa sifat hakiki manusia adalah bajik dan setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Kita hendaknya selalu sepenuh hati dan bersungguh hati dalam hal ini.
Mempertahankan cinta kasih di dunia yang penuh ketidakkekalan
Tekun mempraktikkan kebajikan di tengah masyarakat
Menyucikan hati, menghapus noda batin, dan mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan
Bersyukur, menghormati, dan menyampaikan isi hati yang sesungguhnya
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 27 September 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 29 September 2025