Ceramah Master Cheng Yen: Mempertahankan Energi Positif dan Menjalankan Ajaran


Pendidikan adalah proyek harapan. Untuk menciptakan harapan dalam kehidupan kita, kita harus mendukung misi pendidikan kita. Para Bodhisatwa dalam misi pendidikan hendaknya memiliki kesatuan tekad serta menjaga tekad dan menjalankan ajaran.

Belakangan ini, saya terus berkata bahwa kita harus mengembangkan nilai kehidupan. Setiap bidang dan profesi memiliki nilainya masing-masing. Orang-orang di berbagai bidang dan profesi hendaknya memiliki semangat misi dan energi positif. Janganlah kita berjalan menyimpang. Setiap bidang dan profesi memiliki nilai masing-masing. Namun, untuk mengembangkan nilai kehidupan di tengah masyarakat, dibutuhkan pendidikan.

“Tadi, kami mengajak warga lansia untuk meniup tinta dengan sedotan sehingga tinta itu membentuk pola batang pohon. Setelah itu, mereka menggunakan korek kuping untuk menggambar bunga plum. Kami mendampingi mereka melakukan hal yang berbeda. Ini sangat menarik bagi mereka. Kami juga sangat gembira,” kata Chen Yu-ru Mahasiswa Universitas Tzu Chi.

“Kami hanya berada di sini dalam waktu yang singkat. Meski tidak bisa membawakan apa-apa untuk mereka, tetapi setidaknya kami dapat memberikan doa dan rasa haru untuk mereka. Seperti lirik lagu yang berbunyi, ‘Saya hanya bisa memberimu sebuah senyuman, memberimu sebuah salam.’ Mereka juga dapat merasakan kehangatan dari kami,” kata Chen Shi-pei Mahasiswa Universitas Tzu Chi.

“Saya sangat terharu. Saya belum pernah mendengar lagu ini. Saya sangat suka menyaksikan pertunjukan isyarat tangan. Setelah mengenal Tzu Chi, saya sangat suka menyaksikan pertunjukan isyarat tangan,” kata Huang Mei-ying Warga lansia.


Kita harus membangun tradisi pendidikan yang baik agar saat ada kabar angin yang beredar, orang-orang dapat tetap yakin pada Tzu Chi. Kita harus menunjukkan bahwa Tzu Chi pantas memperoleh keyakinan orang-orang. Sungguh, kita telah memenuhi kualitas seperti ini. Kita harus yakin pada diri sendiri. Kita harus sungguh-sungguh menjalankan misi amal. Saya berharap badan misi kita dapat memiliki arah yang sama, yaitu cinta kasih. Cinta kasih mendatangkan welas asih dan kebajikan. Dalam memberikan pendidikan, kita harus berpegang pada welas asih dan kebajikan. Inilah yang harus kita ajarkan.

Saya berharap setiap orang dapat mengembangkan nilai kehidupan. Dengan menjalankan misi Tzu Chi, kita dapat mengembangkan nilai kehidupan. Jadi, dapat bergabung di Tzu Chi, kalian sungguh beruntung. Saat menjalankan Tzu Chi, kalian hendaknya mengembangkan potensi kebajikan yang ada dalam diri kalian. Badan misi kita telah memiliki fondasi yang kokoh. Kita membimbing orang-orang dengan cinta kasih. Kita hendaknya menggenggam waktu untuk membimbing orang-orang dengan cinta kasih. Jika kita tidak berjalan menyimpang, kehidupan kita akan bernilai.

Saya berharap kita semua dapat menghargai kesempatan untuk mengembangkan nilai kehidupan. Kita telah bersungguh hati dan bekerja keras untuk menolong orang-orang di seluruh dunia yang kekurangan, jatuh sakit, atau menderita dan menenteramkan kehidupan mereka. Kita semua bersatu hati untuk membawa manfaat bagi dunia serta mengasihi dan melindungi semua orang. Terlebih lagi, di Tzu Chi, kita juga harus mengasihi dan melindungi sesama insan Tzu Chi.


“Sebelumnya, saya tidak pernah tersenyum. Karena itu, para relawan sering bertanya, ‘Mengapa Anda tidak tersenyum?’ Berhubung selalu berada dalam kondisi serius, jika ada yang menyinggung saya, saya mudah marah. Saya bertingkah seperti seorang bos. Saya mentertawakan orang yang tak bisa bahasa Inggris karena saya bisa. Kini, saya baru mengerti bahwa saya bukan yang terhebat. Pasti ada orang yang lebih baik dari saya. Bagaikan pohon mangga yang berbuah lebat, ranting pohonnya akan menurun. Ini hendaknya juga dipraktikkan dalam kehidupan. Orang yang makin berpendidikan hendaknya makin rendah hati,”
kata Deepak Kumar Anggota Asosiasi Guru Tzu Chi.

“Kini, beliau telah menguasai inti sari pengajaran Kata Renungan Jing Si. Beliau sudah bisa mengajar sendiri, bahkan bisa menjadi relawan untuk membimbing guru baru kita,” kata Huang Shi-yu relawan Tzu Chi Malaysia.

Dahulu, murid-murid sangat takut pada saya karena saya sering memukul mereka. Namun, kini saat saya mengajar dengan senyuman dan penuh perhatian, mereka malah menjadi dekat dengan saya. Kini, semuanya berubah,” pungkas Deepak Kumar Anggota Asosiasi Guru Tzu Chi.

Kita hendaknya mempraktikkan Empat Metode Pendekatan, terutama menginspirasi orang lain. Kita semua memiliki kesatuan tekad untuk mewariskan misi dan jiwa kebijaksanaan Tzu Chi. Kehidupan kita sangat bernilai karena semua perbuatan kita bermanfaat bagi dunia. Semua orang menghimpun kekuatan untuk bersumbangsih. Kita hendaknya mendokumentasikan kelebihan kita dahulu. Jika ada kemunduran, kita harus segera melakukan peningkatan.

Para relawan kita menjaga tekad dan menjalankan ajaran dengan tulus mendedikasikan kehidupan mereka. Inilah yang disebut relawan. Kita mendedikasikan kehidupan kita untuk menjalankan tekad dan ikrar. Kita bertekad dan berikrar untuk berbuat baik dan menolong sesama. Demikianlah kita menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Kini, saya terus mengingatkan orang-orang untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Inilah arah tujuan kita. Saat kita semua memiliki kesatuan tekad, barulah kita bisa memahami maknanya. Saat kita memiliki tekad untuk membawa manfaat bagi dunia, kita pasti bisa menginspirasi orang lain.


Saya menaruh harapan besar pada misi pendidikan kita. Saya berharap para guru kita dapat berbagi sejarah Tzu Chi dengan murid-murid. Tzu Chi juga memiliki sejarah. Apa yang terjadi kemarin telah menjadi sejarah hari ini. Ada sejarah yang panjang, ada pula yang singkat. Sebersit pikiran benar dapat menginspirasi orang lain, sedangkan sebersit pikiran menyimpang dapat menimbulkan kekacauan bagi dunia. Semua itu juga merupakan sejarah.

Sebersit pikiran bisa menimbulkan kekacauan ataupun membawa manfaat bagi dunia ini. Karena itu, selain membangun tekad, insan Tzu Chi juga harus menjalankan ajaran. Kita telah membuka jalan yang lurus menuju arah yang benar. Berhubung perjalanan kita masih sangat panjang, kita harus membentangkan jalan yang lebih mulus agar generasi penerus kita dapat menapaki jalan yang benar ini dengan lebih mudah. Inilah misi kehidupan kita. Demikianlah kita menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Saya berharap Bodhisatwa sekalian dapat melakukannya.

Kita hendaknya menjadi Bodhisatwa yang sesungguhnya. Saya juga bertekad untuk menjadi Bodhisatwa. Saya selalu bersumbangsih dengan cinta kasih. Meski saya tidak mengungkapkan cinta kasih terhadap sesama secara langsung, tetapi di dalam hati, saya sangat memedulikan semua orang. Jalinan kasih sayang ini tidak berujung. Jadi, Bodhisatwa sekalian, kita hendaknya bersumbangsih bersama dengan hati yang tulus. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian. Bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih dapat mengembangkan nilai kehidupan kita. Selain itu, kita juga akan merasa dipenuhi sukacita dalam Dharma. Saya mendoakan kalian semua. 

Membangun tradisi pendidikan dan menginspirasi orang lain
Mempertahankan energi positif dan menjalankan ajaran
Sebersit pikiran dapat menimbulkan kekacauan ataupun membawa manfaat bagi dunia
Mengasihi dan melindungi dunia dengan menciptakan berkah bersama         
  
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 13 September 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 15 September 2023
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -