Ceramah Master Cheng Yen: Mempertahankan Kebenaran untuk Membimbing Semua Makhluk

Dunia ini sudah penuh dengan kekeruhan. Di era kemunduran Dharma ini, pikiran manusia penuh dengan kekeruhan.

Di era sekarang ini,  manusia sudah tidak dapat dibimbing. Di zaman yang penuh kekeruhan batin ini, tidak ada cara untuk mengikis noda batin manusia. Kegelapan dan noda batin terus terakumulasi dan semakin banyak.

“Dia selalu pulang dalam kondisi mabuk. Saya bahkan tidak bisa berbicara dengannya. Begitu teman datang menjemput, dia langsung keluar rumah. Saat itu saya sangat lelah dari segi fisik dan batin,” kata istri relawan Tzu Chi.

Dahulu saya sangat bertemperamen buruk. Saya menganggap saya harus didahulukan.  Kemudian, saya belajar untuk memperbaiki diri dan berpikir dengan bijaksana bagaimana cara membawa keharmonisan dan kebahagiaan bagi keluarga. Setelah menjadi relawan Tzu Chi, saya berhenti mengonsumsi miras dan merokok. Ini sudah bertahan lebih dari 10 tahun. Setelah saya berhenti merokok dan mengonsumsi miras, keluarga saya menjadi lebih harmonis,” cerita relawan Tzu Chi.

Dahulu saya sering memarahi orang. Banyak orang yang datang ke toko dan orang yang berbisnis dengan saya tidak tahan dengan temperamen saya. Setelah menonton Da Ai TV dan Kata Renungan Jing Si, saya mulai memperbaiki diri,” cerita Li Yuan-wen relawan Malaysia.

 

Ada ungkapan berbunyi, “Hanya manusia yang dapat membabarkan Dharma dan bukan sebaliknya.” Untuk dapat terus mewariskan Dharma, kita harus bersungguh-sungguh dan paham bahwa ajaran Buddha dapat menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita. Hidup kita tidak bisa kekurangan ini.

Kita harus paham bahwa Jiwa kebijaksanaan dapat dikembangkan dalam kehidupan ini.  Kehidupan kita hanya puluhan tahun lamanya, tetapi ajaran Buddha bersifat abadi. Ajaran Buddha merupakan  prinsip kebenaran di alam semesta ini.

Saya mendapat kata-kata yang menurut saya sangat berguna. Kalimatnya berbunyi, “Kebiasaan baik harus dipupuk dengan bersungguh hati, sedangkan kebiasaan buruk harus diubah dengan tekad yang kuat.” Menurut saya, ini juga ditujukan bagi semua orang,” kata relawan Tzu Chi Malaysia lainnya.

Kita harus memahaminya dengan bersungguh hati. Ajaran Buddha selalu ada di dunia ini. Kita harus bersungguh hati untuk menyadari prinsip kebenaran ini agar selalu terlihat jelas dan muncul dalam keseharian kita. Ini layaknya sebidang cermin yang harus senantiasa kita seka agar ia kembali bersih dan dapat memantulkan segala sesuatu dengan jelas.

Kita harus membuat ajaran Buddha agar berjaya kembali. Prinsip kebenaran selalu ada, hanya saja ia tertutup oleh debu. Bagaimana cara kita menapaki jalan pelatihan diri ini dan mewariskan prinsip kebenaran?

Kita harus membuka jalan agar orang-orang di belakang dapat menapaki jalan pelatihan yang luas dan lapang. Orang-orang di belakang juga harus ikut membuka jalan agar jalan yang terbentang ini dapat semakin luas. Saat orang-orang baik melihat hal ini, mereka akan semakin tekun dan bersemangat serta memiliki semangat  untuk mempertahankan ajaran kebenaran di dunia ini.


Pikiran manusia berubah mengikuti zaman. Zaman berubah mengikuti nafsu keinginan manusia. Jadi, perubahan zaman memengaruhi pikiran manusia atau pikiran manusia membawa perubahan bagi zaman? Ini adalah pertanyaan yang sulit. 

Kita membutuhkan orang yang memahami Dharma secara mendalam, berpegang teguh pada kebenaran, dan bersedia membentangkan jalan yang lapang. Orang-orang yang baik ini tahu untuk mempertahankan prinsip kebenaran. Setelah memahami pentingnya mempertahankan prinsip kebenaran, mereka akan semakin berusaha untuk meneguhkan tekad guna mencapai tujuan mereka.

Kami berikrar untuk  mengikuti ajaran Tiga Permata; memegang teguh tekad dan keluhuran, menjaga kemurnian sila dan pedoman, menjernihkan hati,  membawa manfaat bagi sesama, dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Orang-orang ini sangat bersungguh hati, memiliki semangat misi, serta tekun dan bersemangat di era sekarang ini.

Sementara itu, orang-orang yang tersesat akan semakin malas untuk mendalami Dharma. Saat orang-orang yang memiliki tekad teguh melihat orang-orang yang berjalan tersesat, mereka akan semakin mengingatkan diri untuk tak berjalan tersesat. Mereka semakin tekun dan bersemangat untuk mempertahankan ajaran kebenaran ini. Ini adalah zaman di mana kekuatan baik dan buruk saling tarik-menarik. Semakin banyak orang yang berjalan tersesat, orang yang mempertahankan kebenaran akan semakin sedikit. Kedua kekuatan ini saling tarik-menarik.

 

Saat memasuki era kemunduran Dharma, semua makhluk yang memiliki akar kebajikan akan mencapai pembebasan berkat Dharma. Sementara itu, orang-orang yang akar kebajikannya belum matang, tidak dapat menjaga ajaran kebenaran. Orang yang memiliki akar kebajikan yang matang tahu untuk menjaga Dharma dan membimbing semua makhluk.

Di era kemurnian Dharma, orang yang bekerja untuk menjaga Dharma sangatlah sedikit. Mereka tetap berusaha untuk mewariskan Dharma di dunia. Akar kebajikan orang-orang ini masih harus dimatangkan. Tentu saja, di zaman sekarang ini, orang yang berjalan menyimpang sangat banyak. Dengan akar kebajikannya belum matang, mereka sangat mudah terpengaruh. Mereka sulit melindungi akar kebajikan sendiri dan sangat mudah terpengaruh oleh orang lain.

Jadi, orang yang akar kebajikannya sudah matang memiliki tekad yang teguh, sedangkan orang yang akar kebajikannya belum matang, tetap dapat terpengaruh. Inilah kehidupan manusia.

Kita harus bersungguh hati. Jika tidak berhati-hati, maka kita akan mudah terpengaruh oleh orang lain. Kita harus tekun menjaga Dharma. Di era kemunduran Dharma, orang-orang yang memiliki akar kebajikan harus bersama-sama untuk mewariskan dan menjaga Dharma. Dengan demikian, barulah Dharma dapat terus diwariskan di dunia ini.

Di zaman kekeruhan banyak orang yang diliputi noda batin
Menyeka cermin batin agar selalu jernih
Mempertahankan tekad  dan menjaga ajaran kebenaran
Mewariskan kebenaran untuk  membimbing semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Oktober 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 20 Oktober 2019

The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -