Ceramah Master Cheng Yen: Mempertahankan Niat Baik untuk Menyucikan Dunia

“Kami berikrar di hadapan Master untuk bekerja sama dengan harmonis demi meningkatkan energi Master. Kami akan bersumbangsih hingga napas terakhir dan selamanya mengikuti langkah Master.”

Saya bersyukur kepada kalian semua. Daur ulang tidak bisa dilakukan sendirian. Dengan mengulurkan sepasang tangan, kalian telah melindungi Bumi, generasi penerus, dan nyawa setiap orang di atas bumi ini.

“Saya sangat bersyukur kepada Master yang memberi kami kesempatan dan tempat untuk menempa diri. Belakangan ini, saya pergi ke RS Tzu Chi Dalin. Di pusat penitipan lansia, saya melihat para lansia diajari melakukan olahraga. Kita tidak perlu berolahraga di sana karena kita telah melakukannya di posko daur ulang. Kita harus menapaki Jalan Tzu Chi, mengemban misi Tzu Chi, dan melakukan daur ulang. Saya akan terus menapaki jalan ini,” ujar Zhou De-guang, relawan daur ulang.

“Pada tahun 2000-an, saya sudah bergabung di posko daur ulang. Saya terus berharap bisa bertemu dengan Master. Meski hanya sekali, saya akan sangat gembira. Saya yakin saat kita melakukan daur ulang, Master pasti dipenuhi sukacita dan merasa tenang. Kita juga bisa melindungi Bumi. Saya berharap bisa melakukan lebih banyak. Sekarang saya telah berusia 90 tahun lebih, tetapi saya sangat bersungguh hati. Dalam kebaktian pagi dan malam, saya terus berdoa semoga Master bisa panjang umur dan kita bisa terus menggarap ladang berkah ini,” kata Lin Chen Yue-yun, relawan daur ulang berusia 93 tahun.


Sesungguhnya, sesuai hukum alam, semua orang akan mengalami fase lahir, tua, sakit, dan mati. Jadi, jangan terpaku pada usia kita. Tahun lalu, saat datang ke sini, saya berkata bahwa saya membuka “bank usia”. Setiap orang bisa menabung 50 tahun di dalam “bank usia”. Sayalah orang pertama yang menabung 50 tahun di dalam “bank usia”. Karena itu, kini saya bagai berusia 30 tahun lebih. Para relawan yang duduk di sini juga hampir seumur dengan saya.

Pada usia 30 tahun, kita bisa hidup mandiri. Pada usia 40 tahun, kita bebas dari delusi. Ini adalah masa-masa terbaik dalam hidup kita. Pikiran kita masih sangat tajam dan kondisi fisik kita masih cukup baik. Kita harus memanfaatkannya dengan baik. Setiap hari, kita harus menyemangati diri sendiri bahwa saat ini, kita masih muda dan penuh energi.

Jangan berpikir bahwa kita sudah tua. Kita hendaknya menyemangati dan meningkatkan energi satu sama lain. Sesungguhnya, yang saya inginkan bukanlah hidup hingga 120 tahun. Saya berharap jiwa kebijaksanaan bisa bertahan hingga puluhan ribu tahun. Saya berharap saat ini, setiap orang dapat membangun tekad yang sama dengan saya. Dengan demikian, jiwa kebijaksanaan kita dapat bertumbuh pesat.


Dua tangan tidak bisa berbuat banyak, tetapi jika setiap orang mengulurkan tangan secara bersamaan, maka yang bisa dilakukan sangat banyak. Saya berharap setiap orang dapat menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Menumbuhkan jiwa kebijaksanaan berarti mengembangkan kebijaksanaan. Tubuh kita tidak terhindar dari penyakit. Kali ini, saya tidak bisa mengatakan bahwa kesehatan saya baik-baik saja. Namun, saya berusaha untuk meningkatkan energi.

Setiap kalimat yang saya ucapkan membutuhkan energi. Sebelum acara Pemberkahan Akhir Tahun, saya tidak merasa lelah saat memberikan ceramah. Namun, sekarang saya harus mengumpulkan energi, baru bisa mengucapkan satu kalimat. Jadi, saya merasa sangat lelah saat memberikan ceramah sekarang. Namun, karena itu jugalah, saya harus terus memberikan ceramah agar setiap orang dapat menerapkan filosofi dan semangat Tzu Chi.

Saat datang ke sini pagi ini, saya bertemu dengan sekelompok komisaris kehormatan. Mereka merupakan Bodhisatwa dunia. Tidak semua komisaris kehormatan merupakan orang berada, tetapi mereka rela menyumbang. Demi menyumbang, ada yang rela melakukan pekerjaan kasar dan ada yang hidup hemat. Mereka menabung sedikit demi sedikit dan memiliki batin yang kaya. Jadi, mereka kaya secara batin. Mereka rela menyumbang sebagai komisaris kehormatan. Mereka hidup hemat demi membawa manfaat bagi semua makhluk.


Demikianlah mereka menapaki Jalan Bodhisatwa. Mereka yang harus bekerja keras untuk kelangsungan hidup mereka juga berusaha meluangkan waktu untuk menolong sesama. Inilah yang disebut Bodhisatwa dunia. Ada sebagian orang yang menderita meski kesehatan mereka cukup baik. Kekuatan karma membuat mereka tidak memiliki waktu dan jalinan jodoh untuk mengenal ajaran Buddha. Karena itu, mereka sangat menderita. Inilah penderitaan karena hidup kekurangan.

Jadi, memahami kebenaran bukan hanya sulit bagi orang berada, tetapi juga bagi orang kurang mampu karena kurangnya jalinan jodoh. Meski jalinan jodoh mereka kurang, tetapi mereka juga memiliki sedikit berkah yang ditanam di kehidupan lampau sehingga bisa bertemu dengan insan Tzu Chi. Dengan penuh cinta kasih, kita memperbaiki kehidupan mereka dan berusaha untuk menginspirasi mereka menjadi relawan dengan mendampingi dan membimbing mereka.

Saya sering datang ke Kaohsiung dan mendengar tentang orang-orang yang mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan. Bukankah dalam Sutra Makna Tanpa Batas dikatakan bahwa setelah melenyapkan penderitaan, kita harus berbagi Dharma dengan mereka, bahkan menenteramkan fisik dan batin mereka?


Dalam menyelamatkan makhluk yang menderita di dunia ini, kita mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Mendalami prinsip kebenaran sangat sulit bagi makhluk di alam surga dan lebih sulit lagi bagi makhluk yang menderita. Namun, kita bisa mengubah yang sulit menjadi tidak sulit dengan cara berbagi Dharma. Kita bahkan bisa membawa ketenteraman dan kebahagiaan bagi mereka.

Kita melenyapkan penderitaan batin mereka dengan memberi tahu mereka bahwa meski mereka hidup menderita, tetapi ada banyak orang yang memperhatikan mereka dan mereka bisa turut menciptakan berkah. Baik mengajak mereka melakukan daur ulang maupun tugas relawan lainnya, kita tidak membeda-bedakan. Demikianlah kita melenyapkan penderitaan dan mendatangkan kebahagiaan.

Mereka merupakan orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Karena itulah, saya terus berkata bahwa kita harus menyucikan hati manusia dan berusaha semampu kita untuk menyebarkan filosofi dan semangat Tzu Chi ke berbagai tempat agar orang-orang memiliki jalinan jodoh untuk mendengar, melihat, dan mengenal Tzu Chi. Inilah yang disebut menyucikan dunia.

Saya ingin memberi tahu kalian bahwa panjang usia jiwa kebijaksanaan kita tidak terbatas. Dengan jiwa kebijaksanaan inilah kita mendalami prinsip kebenaran. Dalam hidup ini, kita harus membangkitkan pikiran baik, mengasihi bumi, dan melindungi kehidupan semua makhluk. Jika kita bisa menjaga pikiran kita dan memanfaatkan pengetahuan kita untuk kebaikan, maka kebijaksanaan kita akan bertahan selamanya.

Jika kita terbiasa menggunakan kebijaksanaan di kehidupan sekarang, maka kehidupan kita berikutnya tidak akan dikendalikan oleh kekuatan karma. Kita bisa kembali dengan ikrar kita untuk menolong semua makhluk. Saya memberi tahu kalian secara sederhana. Mari kita bersungguh hati di kehidupan sekarang. Genggamlah saat ini dan pertahankan niat baik yang timbul hingga selamanya. Manfaatkanlah kehidupan untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Inilah yang bisa kita lakukan sekarang.

Bekerja sama dengan harmonis untuk melindungi Bumi

Memahami kebenaran dengan batin yang kaya dan membawa manfaat bagi semua makhluk

Melenyapkan penderitaan dan berbagi Dharma untuk mendatangkan ketenteraman

Mempertahankan niat baik hingga selamanya untuk menyucikan dunia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Juli 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Li Lie

Ditayangkan tanggal 18 Juli 2018
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -