Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Ajaran dan Menyebarkan Dharma dengan Tulus


“Pada bulan April 1999, saya mengikuti kamp pengusaha di Tzu Chi Hualien. Setelah pulang, saya mulai mendorong kegiatan daur ulang di perusahaan. Kemudian, dalam perjamuan akhir tahun perusahaan, saya juga menyediakan makanan vegetaris tanpa alkohol. Sekitar 12 hingga 13 tahun yang lalu, saya mulai menggalakkan program bervegetaris 2 hari dalam seminggu bagi seluruh karyawan,”
kata Huang Wen-xian, Direktur Lucidity Enterprise Co., Ltd.

“Selama ini, saya selalu menerapkan ajaran yang disampaikan oleh Master dalam perusahaan saya. Saya berharap perusahaan saya dapat menginspirasi orang lain. Jadi, setiap ada kesempatan, saya selalu pergi membagikan pengalaman agar makin banyak orang bisa mendapatkan manfaat,” pungkas Huang Wen-xian.

“Saya mulai terjun dalam kegiatan pelestarian lingkungan setelah menonton Da Ai TV. Ajaran Master benar-benar menyentuh hati saya. Saya sangat berterima kasih kepada Master yang telah memberi saya kesempatan untuk menjadi relawan di depo daur ulang,” kata Hong Bao-qin, relawan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Penang.

“Master, beliau adalah peserta terakhir yang mendaftar untuk ikut kamp ini. Beliau merasa bahwa dirinya bukanlah pengusaha sehingga tidak berani mendaftar. Namun, saya berkata, ‘Anda adalah bos besar di depo daur ulang. Tentu saja Anda boleh mendaftar’," kata Lin Chun-chun, relawan Tzu Chi.


Anda telah menjalankan pelestarian lingkungan secara nyata. Inilah pengusaha yang sesungguhnya. Saya mendoakan Anda. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Saya tahu bahwa kalian semua sangat sibuk, tetapi tetap meluangkan waktu yang berharga untuk mengikuti kamp pengusaha sedunia selama beberapa hari ini. Ini sungguh luar biasa. Kalian bersedia menghabiskan waktu yang berharga untuk datang dan belajar. Saya yakin bahwa ini juga sangat penting.

Seorang pengusaha harus mampu merencanakan banyak hal dengan baik agar bisa berhasil. Setiap hal memerlukan perencanaan yang matang dan kesungguhan hati. Begitulah seorang pengusaha mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, saya sangat mengagumi para pengusaha. Jika seorang pengusaha melakukan hal yang benar, ia akan menciptakan berkah bagi masyarakat.

Jika dalam perencanaan ada sedikit penyimpangan dan yang diutamakan hanya kepentingan diri sendiri, sedikit demi sedikit penyimpangan akan terakumulasi dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, saya senantiasa mengingatkan untuk bersungguh hati. Sebelum mengatakan "bersungguh hati", biasanya saya sudah berbicara panjang lebar. Namun, apakah semuanya benar-benar mendengarkan?

Terkadang, saya merasa jika tidak ditambahkan penjelasan, makna yang ingin saya sampaikan belum tersampaikan sepenuhnya. Namun, saat berbicara, terkadang muncul lagi hal lain yang terasa lebih penting dan harus saya tambahkan lagi.

Pengalaman hidup terus terakumulasi seiring waktu. Setiap peristiwa dan orang yang kita temui sangatlah penting. Namun, kita harus tahu bagaimana menyesuaikan diri dengan situasi agar kata-kata kita bisa diterima oleh orang lain. Kata-kata yang bermanfaat baru bisa disebut sebagai kata-kata yang benar-benar baik.


“Sesungguhnya, di masyarakat masih ada banyak orang yang meragukan Tzu Chi. Namun, setelah beberapa hari mengikuti kamp dan mengamati secara langsung, saya menyadari bahwa Tzu Chi adalah sebuah tim yang sangat disiplin dan terorganisasi,”
kata Chen Hong-wen Asisten Profesor Universitas Tsing Hua.

“Semua orang dapat bergerak dengan cepat. Mulai dari perencanaan materi kamp hingga pengaturan rute, semuanya dilakukan dengan sangat teliti. Tempat ini benar-benar menjadi wadah bagi sekelompok orang yang memiliki niat untuk mempraktikkan kebajikan,” pungkas Chen Hong-wen.

“Saya bergabung dengan Tzu Chi pada bulan April tahun ini. Saya bergabung karena saya merasa masih memiliki banyak kebiasaan buruk dan ingin melatih diri untuk berbuat bajik. Sebelum bergabung dengan Tzu Chi, saya benar-benar tidak tahu bahwa di Singapura ada banyak keluarga kurang mampu yang membutuhkan perhatian kita,” kata Lin Wen-li, Pengusaha grosir elektronik dari Singapura.

“Melalui kegiatan survei kasus, saya belajar untuk lebih rendah hati dan menyadari bahwa kita harus berterima kasih karena mereka memberi kita kesempatan untuk masuk ke dalam kehidupan mereka,” pungkas Lin Wen-li.

Semoga kalian semua yang sudah banyak melihat dan mengalami berbagai hal di tengah masyarakat, dapat merendahkan hati dan menyatukan hati. Buddha datang ke dunia hanya demi satu tujuan, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa.

Setiap orang bisa menjadi Buddha. Namun, sebelum mencapai kebuddhaan, kita harus terlebih dahulu menapaki Jalan Bodhisatwa. Jika tidak menapaki Jalan Bodhisatwa, kita masih sangat jauh dari kebuddhaan. Ketika Buddha datang ke dunia, dengan cara apa Beliau terjun ke tengah masyarakat? Dengan mengajari orang-orang bersumbangsih bagi dunia dengan hati yang tulus.

“Saya mempelajari ajaran Buddha di India. Sejak kecil, saya sudah sering melihat anggota Sangha di Nalanda. Setelah datang ke Taiwan, saya belajar banyak hal yang berbeda. Bodhisatwa selalu membantu orang lain terlebih dahulu, baru memikirkan dirinya sendiri. Ini adalah konsep yang sangat istimewa,” kata Aman Raj Peserta kamp.

“Sesungguhnya, Buddha juga mengajarkan hal serupa bahwa dari fase lahir hingga mati, kita harus membantu sesama. Ajaran Buddha harus dipraktikkan di dunia. Ini bukan hanya demi manusia, melainkan demi semua makhluk,” pungkas Aman Raj.

Saya berharap semuanya dapat benar-benar mengakui Tzu Chi dan memahami Tzu Chi secara mendalam. Tzu Chi tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja, melainkan semua orang harus turut serta. Setiap orang bisa menciptakan dunia Tzu Chi.


Bodhisatwa sekalian, hendaknya kalian lebih banyak terlibat dalam kegiatan dan memahami Tzu Chi lebih dalam. Jika saya dapat menginspirasi orang lain, kalian juga bisa. Ketika Dharma disebarkan dan kebajikan ditunjukkan oleh kalian, orang yang mendengarnya pun akan turut melakukannya. Bukan hanya melakukannya, mereka juga bisa menyampaikan kepada orang lain tentang apa yang kalian dan saya lakukan.

Semua orang bisa melakukannya. Ini disebut dengan menyucikan hati manusia dan mewujudkan keharmonisan masyarakat. Inilah Tanah Suci di dunia. Ketika semua orang melafalkan "Amitabha", tempat itu adalah Tanah Suci. Namun, Tanah Suci harus diciptakan oleh setiap orang.

Dalam melatih diri, kita tidak boleh kekurangan akar kebajikan. Jangan baru melakukan sedikit kebajikan langsung berkata, "Saya ingin menciptakan Tanah Suci." Kita harus melakukan banyak perbuatan baik dalam waktu yang panjang saat menghadapi semua orang, peristiwa, dan materi.

Dalam menyebarkan Dharma, semua orang harus terlibat. Setelah terlibat, semua orang harus bisa mengerahkan potensi. Jadi, saya sangat berharap bahwa setelah datang ke Tzu Chi, kalian harus tahu bagaimana mengerahkan potensi.

"Tzu" berarti cinta kasih agung tanpa syarat. Dahulu, mungkin kita tidak saling mengenal, tetapi ketika jalinan jodoh matang, kalian datang dan mengenal Tzu Chi. Kalian telah mendengar kisah bagaimana Tzu Chi berdiri dan telah menyaksikannya sendiri. Sekarang, bagaimana caranya agar kalian benar-benar memahami Tzu Chi?

Saya selalu memberi tahu semuanya bahwa hanya mendengar dan melihat saja tidak cukup. Kita harus benar-benar terjun dengan tulus. Dengan demikian, barulah kita bisa benar-benar memperoleh pencapaian. Saat itu, Anda bisa berkata, "Saya telah menapaki jalan ini dan menyentuhnya dengan tangan saya sendiri. Saya akan membagikan pengalaman nyata kepada kalian." Inilah interaksi dan pembabaran Dharma secara nyata.

Bersumbangsih secara nyata demi menghimpun berkah
Menanam akar kebajikan dan mempraktikkan ajaran
Menginspirasi sesuai kondisi dan menyucikan hati manusia
Menapaki jalan dan menyebarkan Dharma dengan tulus

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 28 Oktober 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 30 Oktober 2025
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -