Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Dharma dan Menyucikan Dunia


“Dalam pementasan, bagian tentang donor sumsum tulang meninggalkan kesan mendalam untuk saya. Itu karena pada 8 tahun lalu, saya menderita anemia aplastik dan dokter mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mengobati penyakit itu ialah melakukan transplantasi sumsum tulang,”
kata Lü Zhong-ping Partisipan.

“Er-tong mengajak saya untuk berpartisipasi dalam pementasan kali ini. Makin banyak orang, makin besar pula kekuatan yang ada untuk bersama-sama mencapai tujuan besar. Di sini, saya ingin mengatakan kepada Kakek Guru, ‘Kakek Guru, saya bersedia,” kata Zhao Xuan Partisipan.

Dalam sepenggal kutipan Sutra, dikatakan bahwa para Bodhisatwa berkumpul dari 10 penjuru. Bukankah itu yang baru saja kita lihat? Untuk membawa manfaat bagi semua makhluk dan menyebarkan Dharma ke segala penjuru dunia, Pementasan Adaptasi Sutra ditampilkan dengan sangat indah dan menyentuh hati orang-orang. Demikianlah kondisi sekitar menginspirasi orang-orang.

Para partisipan tampil dengan penuh ketulusan. Begitu pula saat kita melantunkan Gatha Pendupaan. Ketika dupa dinyalakan, asap dupa perlahan-lahan akan membentuk awan. Bayangkanlah, ini seperti para Buddha dan Bodhisatwa yang muncul dari dalam bumi. Ketika asapnya perlahan-lahan menyebar di udara, bayangkanlah ini seperti para Bodhisatwa dari segala penjuru yang muncul dan memenuhi seluruh alam Dharma. Ini semua muncul dalam pikiran manusia.


Kita hendaknya menumbuhkan ketulusan di dalam hati agar dapat menciptakan lingkungan seperti saat Buddha membabarkan Dharma. Banyak orang ikut serta dalam pementasan seperti para Bodhisatwa yang berhimpun untuk mendengarkan Dharma. Tempat pementasan bagaikan kota jelmaan yang murni karena para Bodhisatwa berhimpun di sini. Dalam pementasan, semua orang tampil dengan kesatuan hati dan bergerak seirama. Jadi, ketika banyak orang berhimpun dengan kesatuan hati, barulah dapat tercipta keindahan. Keindahan ini juga berasal dari ketulusan.

Dengan banyaknya orang yang berhimpun bersama dan memiliki ketulusan hati, pementasan menjadi sangat indah. Saya benar-benar bersyukur melihat kalian telah menyatukan hati dan menampilkan ajaran Buddha dengan indah melalui seni. Saya sungguh-sungguh berharap Dharma dapat tersebar ke segala penjuru dunia dan banyak orang dapat bersukacita ketika menonton atau ikut serta dalam Pementasan Adaptasi Sutra. Jadi, kalian semua telah mengemban misi dan bersedia mewujudkan harapan saya.

Salah satu relawan kita kehilangan penglihatannya. Saya benar-benar kagum kepadanya karena mampu bergerak seirama dengan orang lain dalam pementasan. Ini semua berkat adanya dukungan relawan lain.


Kami meminta Kakak You-xian untuk merasakan gerakan kami dengan tangannya. Contohnya pada kalimat ‘Kehidupan silih berganti’, kami memintanya untuk membayangkan sebuah roda yang sedang berputar. Lalu, pada kalimat ‘pikiran senantiasa timbul tenggelam’, kami memberikan instruksi dengan sangat jelas bahwa pada kata ‘pikiran’, tangannya harus berada di pelipis dan pada kata ‘timbul tenggelam’, dia harus mengulurkan tangannya dengan kuat ke kanan,” kata Wu Xiao-cheng Partisipan.

Lihatlah bagaimana dia mendapat bimbingan yang baik dari relawan lain. Jadi, dengan kekuatan cinta kasih, kita dapat membimbing dan menginspirasi satu sama lain. Kita hendaknya senantiasa membimbing diri sendiri dan menginspirasi satu sama lain.

“Dalam pementasan, saya juga mendengar keluarga pasien kasus mengatakan bahwa donor sumsum tulang tidak hanya menyelamatkan satu orang, melainkan satu keluarga. Setiap kali mendengar perkataan ini, saya sangat tersentuh. Jadi, saat pulang ke rumah, saya mengajak keluarga saya untuk ikut serta. Tak disangka, ibu saya mengatakan bahwa beliau bersedia berpartisipasi. Ketika saya memberi tahu bahwa beliau tidak bisa menjadi donor karena sudah terlalu lanjut usia, beliau sangat kecewa. Lalu, beliau mengatakan kepada saya bahwa meski tidak bisa mendonorkan sumsum tulang, beliau masih bisa mendonorkan organ tubuhnya atau menjadi Silent Mentor,” kata Cai Yi-ci Partisipan.

Jadi, setiap orang memiliki stupa di dalam hati. Namun, seiring berjalannya waktu, stupa dalam hati kita menjadi kabur. Sekarang, kalian semua telah bersungguh hati dan memiliki arah yang sama. Intinya, relawan kita, Ci Yue, telah menunjukkan arah yang harus dituju. Para relawan pengajar gerakan juga sangat bersungguh hati.


Semua relawan berjuang untuk mewujudkan harapan Master selama 58 tahun terakhir, yakni lebih banyak orang mendalami Sutra Makna Tanpa Batas. Para relawan bekerja keras untuk mengajak lebih banyak orang bergabung dalam pementasan. Suatu tahun, saat Pementasan Adaptasi Sutra Teratai, Master berharap saya dapat menginspirasi lebih banyak tokoh masyarakat. Asalkan menemukan orang yang berbakat, saya bersedia bersujud dan membujuknya untuk bergabung dengan kita,” kata Lü Ci Yue relawan Tzu Chi.

“Saya mencoba segala cara untuk menginspirasi lebih banyak orang untuk ikut serta dalam pementasan ini. Saya mengetahui dengan jelas insan Tzu Chi di seluruh dunia ingin membalas budi luhur Buddha dan Master. Kita ingin memperlihatkan kepada Master apa yang telah kita lakukan untuk pementasan ini. Kita semua berjuang untuk menyebarkan ajaran Master ke segala penjuru,” pungkas Lü Ci Yue.

Para relawan kita sibuk siang dan malam untuk membantu persiapan pementasan. Saya sangat terharu atas pementasan ini. Namun, apakah para partisipan dapat selamanya menerapkan prinsip-prinsip kebenaran yang didapat selama pementasan untuk membawa manfaat bagi masyarakat? Apakah kita benar-benar bisa selamanya menjalankan Empat Misi Tzu Chi, yakni misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis untuk membawa manfaat bagi dunia? Demikianlah kita menciptakan Tanah Suci di dunia. Jika tidak, saya hanya akan menjadi seseorang yang membabarkan Dharma dan Ci Yue hanya akan menjadi seseorang yang menuangkan Dharma ke dalam pertunjukan.

Para relawan kita merancang formasi, menyusun barisan, dan melakukan modifikasi. Terima kasih kepada kalian yang telah menampilkan formasi yang begitu indah. Lewat cerita kalian tentang pementasan kali ini, saya mendengar bahwa anak-anak berusia dini juga ikut serta. Kalian semua beserta keluarga masing-masing bagaikan butiran-butiran benih baik. Dengan mempraktikkan kebajikan, kalian telah menciptakan berkah untuk keluarga dan dunia.

Berhimpun bersama dengan ketulusan hati untuk menunjukkan keindahan
Menciptakan lingkungan yang baik untuk membabarkan Dharma
Menjadi sahabat baik yang saling mendukung dalam mewujudkan pencapaian
Menerapkan prinsip kebenaran dan menciptakan berkah di dunia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 21 November 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 23 November 2023
The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -