Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Ikrar Welas Asih dengan Sukacita dan Keseimbangan Batin Tanpa Penyesalan


Saya selalu mengatakan pada diri sendiri bahwa selama kaki masih dapat berjalan dan saya masih memiliki kekuatan untuk berbicara, saya harus menggenggam setiap menit dan detik. Saya berusaha melakukan perjalanan kali ini. Saya berangkat dari Hualien ke Luodong. Inilah perhentian pertama saya. Di perhentian pertama, saya meratapi kehidupan. Hal yang saya lihat ialah relawan telah menua. Rambut mereka telah berubah menjadi putih dan beberapa dari mereka telah bungkuk.

Saya merasa bahwa kita harus menggenggam waktu dan jangan menyia-nyiakan setiap menit dan detik. Saya sungguh tersentuh dengan apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar. Beruntung, sekelompok Bodhisatwa ini masih memiliki ingatan yang jernih. Mereka membagikan kisah jalinan jodoh bagaimana mereka dapat bergabung dengan Tzu Chi. Terlebih lagi, ketika bergabung dengan Tzu Chi, mereka merasa bahagia. Sukacita Dharma yang mereka rasakan adalah nilai dari kehidupan.

“Saya melayani di bangsal Onkologi. Saya telah melayani selama 13 tahun. Saya adalah angkatan ke-2 dari program diploma keperawatan Tzu Chi,” kata Yang Juan-yu Kepala perawat.

“Saya adalah angkatan ke-7 dari Akademi Keperawatan Tzu Chi dan angkatan ke-5 dari kelas pelatihan dalam pekerjaan. Saat ini, saya telah melayani di RS Tzu Chi Dalin selama 21 tahun,” kata Zhuang Yi-ling Kepala perawat.

“Sejak bersekolah hingga saat ini, saya telah berada di Dalin selama 13 tahun. Selama 13 tahun ini, saya sama seperti perawat lainnya yang belum pernah bekerja di tempat lain. Saya masih terus bertumbuh di dalam keluarga Tzu Chi. Sejak masih bersekolah hingga bekerja saat ini, saya tahu bahwa setiap batu bata di RS Tzu Chi tidak datang dengan mudah. Semua berkat adanya upaya relawan senior yang mengikuti jejak Master dalam membangun rumah sakit sedikit demi sedikit agar generasi muda dapat memiliki rumah yang stabil. Rumah sakit ini adalah rumah kita,” kata Zhong Mei-ying Wakil kepala perawat.

“Saya selalu mengatakan bahwa keluarga besar Tzu Chi adalah keluarga kedua saya. Dalam pelatihan relawan Tzu Chi, saya sungguh ingin meneruskan semangat tanpa pamrih dari para paman, bibi, dan seluruh keluarga besar Tzu Chi. Saya belajar bagaimana membawa manfaat bagi masyarakat luas dan mempraktikkannya melalui tindakan nyata,” pungkas Zhong Mei-ying.


Saya sungguh senang melihat anak-anak muda ini. Sekelompok anak muda ini adalah staf dalam misi kesehatan kita, Mereka telah mengenyam pendidikan di sekolah Tzu Chi. Mereka mendedikasikan diri untuk bekerja di Tzu Chi serta menjadi relawan Tzu Chi. Mereka menjalankan pekerjaan dengan semangat misi. Saya merasa sungguh dekat dengan mereka.

Tzu Chi memiliki sistem pendidikan yang lengkap. Para alumnus dapat bekerja di Tzu Chi. Dalam misi kesehatan, para perawat mendedikasikan kehidupan mereka untuk menyelamatkan nyawa pasien. Menghadapi ketidakkekalan siang dan malam, mereka selalu siap untuk menyelamatkan nyawa pasien. Tim dokter dan perawat tidak pernah menyerah dalam berusaha menyelamatkan nyawa pasien dan menjaga pasien agar tetap hidup. Mereka membangkitkan cinta kasih untuk merawat, mengasihi, melindungi, dan menghibur pasien.

Setiap kali melihat para dokter dan perawat, saya merasa sungguh bersyukur dan berterima kasih. Saya memiliki tekad dan ikrar untuk membantu pasien, tetapi tidak memiliki kemampuan tersebut. Namun, para dokter dan perawat kita mengulurkan tangan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Ketika melihat pasien dipindahkan dari IGD ke kamar biasa untuk beristirahat dan berlatih berjalan kembali, hati saya merasa tenang.


Hendaknya kita mengingat kembali berapa banyak pasien yang telah diselamatkan oleh RS Tzu Chi. Ini sungguh merupakan hal yang membahagiakan. Beruntung, pada masa awal kita menjalankan misi amal. Pada saat itu, saya juga percaya bahwa harapan dunia terletak pada pendidikan. Saat memulai misi amal, kita melihat bahwa dunia medis membutuhkan insan-insan berbakat yang harus dihadirkan melalui pendidikan. Oleh karena itu, insan berbakat yang kita bina, sebagian besar terjun ke dalam misi amal dan misi kesehatan Tzu Chi. Hal yang paling membahagiakan ialah mereka dapat tetap bekerja di Tzu Chi.

Sesungguhnya, saya telah bekerja di banyak rumah sakit selama 20 tahun. Saya menyadari perbedaan antara RS Tzu Chi Dalin dan rumah sakit lainnya. RS Tzu Chi memiliki banyak relawan yang selalu menyapa setiap pasien, keluarga, dan staf dengan hangat. Direktur misi kesehatan Tzu Chi pun telah memberikan teladan yang baik sehingga dapat mengantarkan RS Tzu Chi Dalin menjadi rumah sakit yang hangat dan berbudaya humanis. Saya pun membawa anak saya berpartisipasi dalam kegiatan baksos kesehatan sehingga mereka dapat belajar menggunakan kekuatan mereka sendiri untuk membantu orang lain,” kata Yang Xiao-jing Staf ahli Pusat Kendali Mutu.


Berkat adanya misi Tzu Chi, Tzu Chi memiliki silsilah keluarga besar yang lengkap. Seseorang dapat menerima pendidikan di Tzu Chi dan juga bekerja di Tzu Chi. Pasangan suami istri dapat bekerja di departemen yang sama dan anak mereka dapat bersekolah di Tzu Chi. Betapa indahnya. Ketika sebuah keluarga dapat sepenuhnya bergabung dengan keluarga besar Tzu Chi, berarti keluarga kecil dan keluarga dunia kerja, semuanya tercakup dalam keluarga besar Tzu Chi seperti Tiga Ribu Sistem Ribuan Dunia Besar dalam ajaran Buddha.

Seluruh keluarga Tzu Chi sungguh manis dan indah. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Sungguh menakjubkan. Saya selalu berkata bahwa saya tidak memiliki penyesalan sepanjang kehidupan ini meskipun memiliki banyak kesulitan di masa muda. Saya telah berpacu dengan waktu untuk mengembangkan Empat Misi Tzu Chi. Ketika Tzu Chi memasuki usia 30 tahun, Empat Misi Tzu Chi hampir berjalan seimbang.

Pada tahun ke-40, kita dapat melihat semua perangkat keras telah rampung. Saat itu, saya mulai berkata bahwa saya dapat merasa lega. Saya melihat semua orang yang dekat di hati saya. Mereka adalah staf dan relawan Tzu Chi. Banyak staf juga telah menjadi relawan. Dalam perjalanan hidup ini, saya merasa tidak ada penyesalan.

Menyatukan profesi dan misi untuk melenyapkan penderitaan
Mewariskan tradisi keluarga dengan benar, tulus, indah, dan bajik
Menggenggam setiap menit dan detik untuk mempraktikkan Dharma
Mempraktikkan ikrar welas asih dengan sukacita dan keseimbangan batin tanpa penyesalan 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 31 Juli 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 02 Agustus 2023
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -